Dalam konteks ini, Tiongkok berharap mereka akan melakukan rekonsiliasi seiring memberi tahu mereka manfaat dari rekonsiliasi dan kerugian dari permusuhan. Setelah banyak pertimbangan, mereka merasa bahwa apa yang dikatakan dan dilakukan Tiongkok masuk akal, sehingga mereka berdamai.
Tapi AS dan Israel berupaya semaksimal mungkin untuk melemahkan dan merusak rekonsiliasi dan berdamainya Saudi dan Iran. Di masa lalu mereka telah melakukannya berulang kali.
Atas pertimbangan bagaimana agar hubungan kedua negara (Saudi dan Iran) dapat berkembang dalam jangka panjang dan stabil? Maka hasilnya, dibentuklah Komite Gabungan Tripartit Tiongkok-Arab Saudi-Iran.Â
Dengan adanya komite ini, hubungan Arab Saudi dan Iran tidak hanya dapat terkoordinasi dengan baik, namun yang lebih penting lagi, dengan kerja sama kedua negara yang didukung oleh Tiongkok, Timur Tengah akan memiliki sinergi yang lebih kuat, mampu mencapai kemerdekaan yang sebesar-besarnya. dan dapat mendorong pembangunan, perdamaian dan stabilitas kawasan Timur Tengah. Ini sangat berarti bagi dunia.
Kedua, menyatukan kemauan negara-negara Islam untuk melaksanakan dan menyelesaikan konflik Palestina-Israel.
Kontradiksi internal terbesar dunia Islam di Timur Tengah bahkan dunia adalah kontradiksi antara Sunni dan Syiah.
Kini setelah Arab Saudi dan Iran telah berdamai, dan terdapat komite bersama antara Tiongkok, Saudi dan Iran, keinginan seluruh negara Islam menjadi lebih bersatu.
Tidak akan ada lagi perselisihan internal di negara-negara Islam, yang tidak hanya kondusif bagi pembangunan ekonomi tetapi juga kondusif bagi penyelesaian permasalahan regional.
Apa inti permasalahan geopolitik di Timur Tengah dan bahkan dunia? Ini adalah masalah Palestina-Israel. Mengapa konflik Palestina-Israel belum terselesaikan begitu lama?
Alasan utamanya ada dua: Pertama, negara-negara Islam tidak cukup kuat dan telah kalah dalam lima perang melawan Israel (AS) di Timur Tengah.