Dia bertanya mengapa pada dunia ini, beberapa orang bisa merasakan penderitaan orang Israel, tetapi tidak merasakan penderitaan orang Palestina. Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Apakah keyakinan kita yang salah? Apakah warna kulit kita yang salah? Bukankah dikarenakan kewarganegaraan kita? Atau asal usul kita salah?
Mansour mengimbau untuk menyelamatkan nyawa agar memilih mendukung resolusi mereka. Apakah resolusi ini baik? Cukup bagus. Mengapakan dikatakan demikian?
Nasib Bangsa Palestina Pasca P.D. II
Konflik Palestina-Israel telah berlangsung selama lebih dari setengah abad, sejak akhir Perang Dunia II hingga saat ini, peperangan dan konflik tidak pernah berhenti sama sekali sehingga menimbulkan bencana kemanusiaan yang sangat serius dan berjangka panjang.
Bangsa Palestina hidup dalam kemiskinan, kekurangan pangan, dan tidak memiliki hak asasi manusia serta kebebasan. Munculnya isu Palestina-Israel pasca Perang Dunia II secara langsung berujung pada terjadinya lima perang Timur Tengah di Timur Tengah.
Dalam lima perang di Timur Tengah, negara-negara Arab gagal melawan Amerika Serikat dan Barat sebanyak lima kali. Pada akhirnya, negara-negara Arab termasuk Arab Saudi dan Mesir memilih untuk merangkul Amerika Serikat untuk menghasilkan uang.
Akibatnya, Palestina menjadi "orang buangan" dunia. Puluhan ribu orang dibantai setiap tahunnya, namun tidak ada negara yang memberikan dan menuntut keadilan bagi mereka. Namun, ketika dihadapkan pada hasil pemungutan suara yang tidak diakui oleh Israel, arogansi negara tersebut tidak bisa dielakkan.
Gilad Erdan, perwakilan tetap Israel di PBB terkejut. "Hari ini akan tercatat dalam sejarah sebagai sebuah aib karena kita semua melihat bahwa PBB tidak lagi mempunyai legitimasi atau relevansi sedikit pun."
Erdan mengatakan dalam resolusi tersebut tidak menyebutkan Hamas, seolah-olah perang itu terjadi tanpa alasan. Ia mempertanyakan tujuan resolusi tersebut adalah untuk mengikat tangan dan kaki Israel. Israel akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan diri dan membasmi Hamas sepenuhnya. .
Prosedur PBB akan terus berlanjut. Perwakilan lebih dari 100 negara tidak berbicara pada pertemuan khusus darurat ini. Perdebatan dalam pertemuan tersebut seperti dilema permanen antara ayam dan telur. Hanya dapat diperdebatkan tanpa hasil apa pun. Berbeda dengan Resolusi Dewan Keamanan, resolusi Majelis Umum PBB tidak mengikat dan tidak mempunyai pengaruh berdasarkan hukum internasional.
Artinya, negara-negara "tidak diwajibkan" untuk melaksanakan resolusi-resolusi tersebut.