Menurut mereka yang menangani masalah tersebut telah mengusulkan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan oleh PBB, namun pertikaian dan beda pendapat internal di Israel telah menghalangi mereka untuk melakukan hal tersebut, sehingga berujung pada penolakan.
Di masa lalu, Amerika, terutama kaum imperialisnya di AS, Selalu menolak bantuan mediasi dari Tiongkok. Beda dengan Arab Saudi meskipun banyak bicara, tapi mau mendengarkan. Hasilnya kini keadaannya berbeda.
Ketika Biden bertemu dengan Saudi, dia menyebut tentang kasus Khashoggi dan Turki. Namun, dia tidak memperhatikan satu hal, yaitu Arab Saudi bukan lagi Arab Saudi seperti dulu.
Di masa lalu, Israel, terutama kelompok hegemoni dan fasis mereka, selalu memukul Iran dengan keras dan Iran selalu berkompromi, namun sekarang berbeda.
Pada waktu-waktu yang lalu, demi apa yang disebut sebagai ruang hidup, Israel telah berulang kali menolak ruang hidup bagi orang-orang Palestina.
Namun kita juga harus memperhatikan satu hal, yaitu Iran bukan lagi Iran seperti dulu. Pada akhir September tahun ini, Pangeran Saudi, Muhammad bin Salman Al Saud sudah tidak lagi perlu berpura-pura, langsung membuka kartunya, dan memainkan pemahaman diam-diam dengan Iran demi kebangkitan Islam.
Dia mengatakan bahwa jika Iran memiliki senjata nuklir, Arab Saudi juga harus memilikinya, dan kemudian mengatakan bahwa mereka bersedia berdamai dengan Israel berdasarkan resolusi PBB tahun 1967. Maka muncullah adegan di mana semua pihak menerima perdamaian, tetapi Israel menolak. perdamaian, pembangunan, dan siapa yang menjadi pemimin dan juga yang harus dilibatkan.
Sekarang Arab Saudi ingin memainkan kartu perjanjian diam-diam dengan Iran. Yang satu adalah pemimpin Syiah dan yang lainnya adalah kakak besar dari Sunni. Tapi mereka berdua harus mendukung Palestina, jika tidak mereka akan kehilangan moral yang tinggi, jadi Saudi Arab dan Iran tidak punya pilihan, kini Turki juga terpaksa ikut serta dan mengebom ladang minyak Kurdi.
Kurdi adalah sekutu AS, dan sulit bagi Turki untuk ikut serta dalam persaingan mendominasi Timur Tengah jika mereka tidak menggerakkan wilayah pinggirannya.
Prinsip Tiongkok selalu menghormati pilihan negara dan bangsa lain dan negara lain. Jika mereka memilih perundingan damai, Tiongkok akan menyediakan tempat dan peluang untuk melakukan kontak. Jika mereka memilih untuk berperang, Tiongkok tidak akan ikut campur.
Tiongkok hanya akan menyampaikan satu kebenaran kepada dunia: Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai (Tiongkok) adalah hal yang baik, dan hal baiknya adalah selama mereka menerima pandangan perdamaian Tiongkok.