Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pendirian ASML untuk Memasok Mesin Litografi ke Tiongkok Berubah-ubah

3 Juni 2023   13:25 Diperbarui: 3 Juni 2023   13:32 1800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa pendirian ASML untuk memasok mesin litografi ke Tiongkok  berubah-ubah? Awalnya ASML merasa jumawa dengan mengatakan: Meskipun jika Tiongkok diberi gambar, mereka tidak akan dapat memproduksi mesin litografi EUV.

Jelas pernyataan ASML ini menunjukkan ketidak bersahabat dengan Tiongkok, atau tidak berpikir bahwa Tiongkok bisa berkemampuan untuk memproduksi mesin litografi, meskipun diberikan gambarnya.

Dan ASML juga menyatakan beberapa waktu lalu bahwa mesin litografi yang dikembangkan sendiri oleh Tiongkok merusak rantai industri global.

Namun, sikap ASML baru-baru ini telah berbalik. ASML secara aktif mengirim ke Tiongkok lebih dari 100 mesin litografi,  hal ini pertanda apa?

ASML telah berulang kali mengubah pendiriannya dan meninggalkan spektrum besar seperti apa yang digambar orang selama ini sebagai "permata pada mahkota" pentingnya mesin litografi dalam bidang pembuatan chip.

Kenyataan sekarang tidak banyak perusahaan di dunia yang dapat memproduksi mesin litografi. ASML di Belanda hampir memonopoli pasar mesin litografi untuk kelas menengah ke atas.


Setelah penerapan aturan (sanksi) chip yang dikeluarkan AS untuk Tiongkok, pengiriman mesin litografi juga dibatasi, yang juga berarti untuk mempersulit Tiongkok dalam pembuatan chip.

Harus diketahui bahwa hanya ada sedikit produsen di dunia yang dapat memproduksi mesin litografi, ini cukup menjelaskan betapa sulitnya memproduksi mesin litografi.

ASML sebagai perusahaan teknologi terdepan dunia, mereka juga memiliki dominasi (monopoli)  tertentu di pasar mesin litografi, yang mana pelanggan justru yang mencari mereka.

Keunggulan semacam ini juga membuat ASML sangat ponggah, benar-benar sering tidak sejalan dengan perubahan yang berulang kali terjadi di pasar Tiongkok.

Mulanya, di Forum Pengembangan Teknologi Tingkat Tinggi Tiongkok, presiden perusahaan ASML mengatakan bahwa jika bukan karena Wassennaar Arangement (Pengaturan Wassenaar), Tiongkok akan menjadi pasar terbesar untuk mesin litografi EUV.

(Pengaturan Wassenaar adalah rezim kontrol ekspor dengan 42 negara peserta yang mempromosikan transparansi rezim kontrol ekspor nasional pada senjata konvensional dan barang dan teknologi penggunaan ganda.)

Belakangan, dia mengatakan bahwa mesin litografi yang dikembangkan sendiri oleh Tiongkok akan menghancurkan rantai industri global. Pernyataan ini benar-benar sangat mendukung AS dalam perang iptek terhadap Tiongkok.

Tiongkok ingin membeli tetapi ASML tidak mau menjualnya, ketika Tiongkok ingin mengembangkan dan memproduksi sendiri, mereka mengatakan bahwa Tiongkok telah menghancurkan rantai industri ini.

Jelas, ASML tiba-tiba memainkan permainan kata dan mengejutkanAS. Menurut interpretasi ASML, meskipun kesepakatan telah dicapai dengan AS dan Jepang, namun kesepakatan tersebut belum berlaku, ASML masih dapat memasok SMIC secara normal. SMIC, dengan indra penciuman yang tajam, segera mengambil kesempatan ini untuk "mengambil barang" dan meningkatkan anggaran awal untuk membeli mesin litografi DUV dari US$5,5 miliar menjadi US$6,6 miliar.

Faktanya, SMIC tertinggal jauh oleh TSMC karena kehilangan mesin litografi EUV sebelumnya, tetapi terakhir pembelian DUV pun juga dibatasi. Pada saat yang sama, menjelang larangan diberlakukan, ASML juga dengan senang hati "membantu": di satu sisi, permintaan pasar Tiongkok yang besar adalah bagian penting dari pendapatan ASML; di sisi lain, setelah mengalami hambatan dari AS, Tiongkok daratan telah mempercepat laju otonomi dalam bidang pembuatan mesin litografi,

Hanya masalah waktu bagi Tiongkok untuk membuat mesin litografi yang sebanding dengan ASML; daripada harus menunggu, lebih baik menghasilkan banyak uang sebelum munculnya alternatif domestik.

Namun segera sikap ASML berubah lagi, mengatakan bahwa wajar bagi Tiongkok untuk mengembangkan mesin litografinya sendiri, dan perubahan ini bertujuan untuk membuka jalan bagi masa depan.

ASML menyatakan perlu memasuki pasar Tiongkok, dan berencana untuk mengirimkan lebih banyak mesin litografi ke Tiongkok, yang diperkirakan akan melebihi 100 unit.

Sikap ASML terhadap pasar Tiongkok telah terjadi perubahan terbalik. Dengan lebih dari 100 mesin litografi, ASML tiba-tiba menjadi aktif untuk melakukan pengiriman ke Tiongkok. Ini menunjukkan sinyal apa?

Perubahan sikap ASML, karena tampaknya terpaksa, sebagian terungkapkan, mereka mengatakan bahwa pesanan pelanggan lain telah menurun, bahkan TSMC telah memotong 40% pesanan mesin litografi EUV, belum lagi pabrikan lain.

Oleh karena itu, bagi ASML, menunjukkan antusiasme terhadap pasar Tiongkok sebenarnya adalah untuk meningkatkan volume penjualan produknya.

Ini adalah alasan yang jelas, untuk meningkatkan kapasitas produksinya sendiri, yang menyebabkan ASML ingin mengirimkan mesin litografi ke Tiongkok.

Selain itu, ada beberapa alasan:

Pertama-tama, pasar Tiongkok yang besar terlalu menarik bagi ASML.

Tiongkok adalah pasar konsumen chip terbesar di dunia. Sebagai "pabrik dunia", Tiongkok membutuhkan sangat banyak chip.

Impor chip tahunan Tiongkok sangat besar, nomor dua setelah migas. Jadi bagi ASML, pasar Tiongkok sangat menarik dan bisa mendatangkan banyak pemasukan besar bagi ASML.

Kini ASML menghadapi pemotongan pesanan pelanggan, pengiriman mesin litografi EUV menurun, karena permintaan pasar tidak terlalu besar. Itu tergantung pada kapasitas produksi untuk meningkatkan pendapatan, jadi mereka ingin menyediakan mesin litografi DUV untuk Tiongkok. Karena hal itu bukan karena untuk menyelesaikan masalah pembatasan (sanksi) yang dikeluarkan AS, tetapi untuk memecahkan masalah pengurangan pesanan terhadap produksinya.

Kedua, Tiongkok sedang berkembang menjadi pelanggan yang lebih kuat dan akan menjadi pesaing yang menakutkan.

Perubahan sikap ASML terhadap Tiongkok, ditambah dengan pernyataan sebelumnya bahwa mesin litografi yang dikembangkan sendiri oleh Tiongkok adalah untuk menghancurkan rantai industri, dapat menunjukkan bahwa ASML sangat ketakutan.

ASML tidak ingin melihat penelitian mandiri Tiongkok di bidang mesin litografi berhasil. "China Shanghai Microelectronics" telah membuat terobosan di bidang mesin litografi dan telah mengembangkan mesin litografi TWL6036.

Ini adalah terobosan besar di bidang mesin litografi Tiongkok, meskipun tidak dapat menghasilkan chip dengan proses yang matang, tetapi juga dapat memproduksi chip dengan ukuran 14nm ke bawah secara massal, Mesin litografi ini juga telah digunakan oleh beberapa produsen dalam negeri Tiongkok.

ASML juga menyadari bahwa jika ditekan secara membabi buta hanya akan mempercepat pengembangan diri Tiongkok sendiri, yang akan membuat ASML kehilangan pasar Tiongkok.

Dan jika Tiongkok memproduksi mesin litografi, itu setara dengan menambahkan lawan ke ASML.

ASML tidak hanya menyatakan penegasannya terhadap pasar Tiongkok, tetapi juga secara aktif mengirimkan barang ke Tiongkok, yang menunjukkan bahwa mereka mulai menjadi khawatir.

Di satu sisi, volume pesanan pelanggan lain mengalami penurunan, dan di sisi lain, Tiongkok telah membuat terobosan di bidang mesin litografi.

Jika bisa lepas dari blokade mesin litografi terhadap Tiongkok juga akan membuat Tiongkok bernapas lega yang terakhir ini telah memperlambat jalan yang dikembangkan sendiri Tiongkok.

Tentu saja, selain bidang mesin litografi, "perang chip" antara  Tiongkok dan AS akhirnya membuahkan hasil. Media asing menyatakan: Biden kalah! semuanya sudah pasti!

Kita semua tahu bahwa Tiongkok telah disanksi di bidang chip. Alasan utamanya adalah karena pengembangan Tiongkok dalam bidang chip baru belakangan ini dan terlambat dibandingkan dengan AS dan Barat.

Sebelum ini, baik itu desain chip, manufaktur, atau pengemasan, Tiongkok sangat bergantung pada AS tiga tahun lalu, tetapi sekarang berbeda.

Perang chip selama tiga tahun ini akhirnya membuahkan hasil. Menurut fakta menurut media asing,  Biden telah kalah, dan AS kalah telak. Mengapa dikatakan demikian?

Kita harus mulai dengan Huawei. Sejak Huawei ditekan oleh AS, hal itu pernah membuat Tiongkok kehilangan kemungkinan mengungguli raksasa internasional di bidang chip.

AS berturut-turut menjatuhkan sanksi pada chip Tiongkok mulai dari peralatan hingga pengemasan, dan kemudian dari pengemasan hingga desain.

Belanda dilarang menjual peralatan litografi EUV ke Tiongkok, sedang Huawei masih tidak dapat menggunakan teknologi dalam negeri Tiongkok untuk membuat produk chip Kirin.

Selain itu, TSMC juga dilarang untuk melakukan OEM untuk Huawei dan Tiongkok, sehingga Huawei kehilangan dukungan teknis dalam proses pengemasan. Contoh lain adalah larangan untuk menggunakan EDA tahun lalu, berakibat Huawei HiSilicon bermasalah lagi dalam desain chip, tetapi semuanya seperti apa yang diperkirakan Bill Gates

Bill Gates pernah berkata bahwa bodoh bagi AS untuk membatasi industri chip  Tiongkok. Itu hanya akan membuat Tiongkok menginvestasikan lebih banyak dana dalam penelitian iptek.

Dapat dikatakan apa yang dikatakan Bill Gate benar, belum lagi ada banyak perusahaan chip domestik di Tiongkok, sejauh ini tidak hanya Huawei saja,

Sejak menerima sanksi dari AS, Huawei telah mengalokasikan lebih banyak dana untuk penelitian iptek,

Meski belum ada kemajuan di bidang mesin litografi, namun dalam hal desain chip, lokalisasi alat EDA 14nm telah berhasil diwujudkan, yang juga berarti di bidang desain chip, Tiongkok tidak lagi dikuasai oleh pihak asing.

Tidak hanya itu, AS membatasi pengembangan Huawei dengan tidak mengizinkan Huawei memiliki chip kelas atas, karena begitu menguasai chip kelas atas, itu akan membunuh pangsa pasar chip Qualcomm, tetapi yang tidak pernah diharapkan AS adalah Huawei tidak meninggalkan upaya penelitian dan pengembangan chip kelas atas.

Menurut berita terkait, chip Kirin KC10 yang baru dikembangkan Huawei memiliki skor berjalan 1,3 juta poin, yang melampaui produk chip utama Qualcomm.

Artinya, AS melancarkan perang chip melawan Tiongkok untuk mencegah perkembangan Huawei, tapi tidak disangka Huawei masih bisa memiliki kemampuan chip kelas atas di bidang chip.

Mengenai bagaimana chip itu diproduksi secara massal, pihak pengamat domestik Tiongkok merasa tidak nyaman untuk mengungkapkannya, agar tidak diselidiki oleh AS  sehingga AS akan semakin membatasi pengembangan Huawei.

Secara keseluruhan, setelah banyak putaran penindasan oleh AS, Huawei tidak jatuh, sebaliknya, seperti yang dikatakan Bill Gates, Huawei menginvestasikan lebih banyak dana di bidang chip. Saat ini, kemajuan besar telah dibuat dalam desain chip, manufaktur, dan pengemasan.

Misalnya, teknologi penumpukan (superposisi) pengemasan chip yang dikuasai Huawei dapat melipat-gandakan kinerja chip. Contoh lain adalah chip kuantum optik yang dikembangkan oleh Huawei, yang juga merupakan senjata ajaib untuk menembus blokade teknologi asing.  Jadi dapat dikatakan AS teah mengalami kalah telak.

Tetapi mengapa AS dikatakan kalah telak?

Untuk mengetahui mengapa AS kalah telak, itu tergantung pada tujuan dan status sanksi AS saat ini. Untuk waktu yang lama, AS telah menjatuhkan sanksi pada industri chip Tiongkok,  karena takut kebangkitan Tiongkok dalam bidang chip.

Jadi AS pertama-tama membatasi ekspor peralatan canggih untuk mencegah Tiongkok memiliki kapasitas produksi chip kelas atas.

Selanjutnya, melalui hegemoni teknologi, TSMC dicegah untuk bekerja sama dengan perusahaan Tiongkok, agar Tiongkok dapat dikendalikan oleh pihak lain di bidang chip kelas atas.

Secara khusus, mengorganisir raksasa EDA Amerika untuk tidak menyediakan perangkat lunak desain industri, agar kemampuan desain chip Tiongkok yang terkemuka di dunia hanya menjadi dekorasi atau hiasan saja (tidak bisa digunakan).

Tetapi apa yang tidak pernah diharapkan AS adalah bahwa di mana pun AS membatasi atau memberi sanksi Tiongkok,  Tiongkok  akan membuat terobosan besar dalam hal itu.

Sekarang Tiongkok telah berhasil mengembangkan teknologi yang dapat mengecilkan pembuatan chip hingga 7nm di bidang peralatan litografi.

Institut Teknologi Harbin dan Mikroelektronik Shanghai telah memberikan kontribusi besar.

Baru-baru ini, Institut Teknologi Harbin mengumumkan teknologi terbaru "high-speed ultra-precision laser interferometer/interferometer laser ultra-presisi berkecepatan tinggi", yang tidak diragukan lagi merupakan langkah besar untuk mesin litografi domestik Tiongkok.

Setelah teknologi ini berhasil diterapkan, diharapkan dapat mewujudkan proses domestik Tiongkok untuk chip 7nm. Faktanya, ASML telah mengeluarkan "peringatan" tentang hal ini: blokade perusahaan kepada Tiongkok hanya akan menjadi kontraproduktif. Konsekuensinya adalah mempercepat kebangkitan teknologi Tiongkok daratan dan mempercepat laju lokalisasinya.

Di bidang desain chip, Huawei telah berhasil mewujudkan lokalisasi alat EDA 14nm. Dalam hal pengemasan chip, selain Huawei, ada perusahaan lain, seperti Changdian Technology, yang berhasil menggabungkan chip dari berbagai modul melalui teknologi chip untuk membentuk sebuah chip berkinerja tinggi sama seperti chip kecil 4nm,

Artinya, AS ingin mencoba mencegah Tiongkok meningkatkan teknologinya dan mencegah Tiongkok memiliki chip kelas atas.

Namun, dalam tiga tahun terakhir, Tiongkok terus melakukan terobosan di bidang chip.

Inilah bukti kuat bahwa AS telah kalah telak? Pantas saja media asing mengklaim bahwa semuanya sudah pasti AS telah kalah telak.

Mengapa dikatakan demikian? Terus terang, terlepas dari apakah adanya sanksi AS atau tidak, industri chip Tiongkok pada akhirnya akan bangkit, dan akan ada berbagai kemungkinan.

Sanksi AS terhadap Tiongkok justru akan membuat Tiongkok melipat gandakan upayanya, dan membuatnya pengembangan perangkat lunaknya akan menjadi lebih kuat.

Menghadapi ASML yang memimpin dalam menyanyikan "anti-tune", banyak media asing kini hanya "bungkem": Sayangnya, sudah terlambat! Benar saja, kalimat "Jika Anda tidak bisa mengalahkannya, maka bergabunglah", mengikuti jejak ASML, raksasa Amerika Qualcomm dan Intel juga telah "menunjukkan dukungan" ke Tiongkok daratan: Qualcomm mengatakan bahwa diharapkan untuk terus mengirimkan Chip 4G dan produk lainnya ke Huawei, Lisensi ini akan berlaku selama beberapa tahun; Intel mengatakan berencana untuk mulai mengirimkan chip seri i5/i7 ke produsen dalam negeri Tiongkok.

Andai kata AS tidak menjatuhkan sanksi kepada Tiongkok sekali pun, itu juga akan memungkinkan Tiongkok untuk tidak mengkhawatirkan akan sanksi AS di bidang chip.

Akibatnya, perkembangan akan menjadi lebih baik dan lebih baik lagi, artinya, jalur perkembangan kebangkitan chip Tiongkok adalah suatu keniscayaan, dan itu bukanlah sesuatu yang dapat dihentikan oleh AS dengan kekuatannya dan para kekuatan sekutunya. Itulah keyakinan dari orang Tiongkok.


Sumber: Media TV & Tulisan Luar Negeri

https://www.cnbc.com/2021/03/18/chinas-top-semiconductor-maker-smic-to-build-a-2point35-billion-plant-.html

https://news.cgtn.com/news/2021-02-01/Chinese-chipmaker-SMIC-removed-from-U-S-OTCQX-Market-XwkAoJgove/index.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun