Latar Belakang Keluarga
Ibu Zhuang Xiaoying adalah seorang wanita pedesaan yang hanya bersekolah di sekolah dasar dan bekerja di pabrik terdekat desanya. Ayahnya juga seorang petani dan pergi ke kota untuk bekerja sebagai pekerja konstruksi (tukang batu) selama musim sepi.
Orang tua tidak menuntut persyaratan tinggi untuk putri mereka. Setelah melihat prestasi studinya baik, mereka  menginginkan putri mereka menjadi dokter di masa depan. Di mata masyarakat pedesaan, menjadi dokter adalah hal yang paling menjanjikan.
Suatu ketika selama liburan musim panas, Zhuang pergi ke lokasi konstruksi bersama ayahnya. Dia berpikir derek dan beton bertulang di sana sangat menarik. Saat itu dia berangan-angan dalam benaknya: Â "Saya ingin menjadi seorang arsitek!". Â Dia berbisik di dalam hatinya.
Selama ujian masuk perguruan tinggi, nilai Zhuang jauh lebih tinggi daripada nilai kunci masuk sarjana. Saat mengajukan relawan, dalam keluarganya mengalami konflik pendapat. Ayahnya menyarankan agar dia memilih jurusan kedokteran. Karena mengobatan orang dan menyelematkan nyawa orang merupakan kehormatan tertinggi.
Namun, Zhuang tetap ingin melamar jurusan teknik sipil di Universitas Tongji. Tentu saja Zhuang akhirnya yang menang.
Pada bulan September 2001, dia berhasil mendaftar di jurusan teknik sipil Universitas Tongji.
Tidak banyak gadis di jurusan ini. Pada awalnya, beberapa teman laki-laki kuliahnya sering menggodanya: "kamu lebih baik mengubah jurusan sesegera mungkin".
Namun, nilai akhir Zhuang selalu menjadi yang pertama di kelasnya. Selama periode pascasarjana, arah penelitian Zhuang adalah teknik konstruksi terowongan dan bawah tanah.
Prestasi
Karena kemampuan penelitian ilmiahnya yang luar biasa, Zhuang Xiaoying memenangkan "Beasiswa American LORD" ke Universitas Tongji selama periode pascasarjana.