Berdasarkan data AS, Tiongkok telah mengurangi kepemilikan surat utang Departemen Keuangan AS (The US Treausry Bond/Obligation) sebesar 34,1% selama 10 tahun terakhir, termasuk penurunan sebesar 16,6% pada tahun 2022.
Kepemilikan Tiongkok atas surat utang AS tertinggi sepanjang masa mencapai 1,32 triliun dolar AS pada November 2013. Sejak 2014, Tiongkok secara bertahap mengurangi kepemilikan surat utang AS. Â Pada 2022, kecepatan penjualan meningkat secara signifikan.
Saat ini, hanya tersisa 859,4 miliar surat utang AS yang dimiliki. Mengapa Tiongkok menjual suarat utang AS secara besar-besaran, dan apa artinya menjual surat utang AS?
Disini kita coba membicarakan masalah ini agar kita memahami arti dari masalah ini, izinkan disini memberi beberapa contoh yang mudah dipahami.
Misalkan saya memiliki rumah senilai Rp. 500.000 dan sebuah mobil senilai Rp. 100.000. Setelah dikurangi berbagai pengeluaran, saya dapat memiliki sisa Rp. 30.000 setiap tahun. Sekarang bunga deposito bank satu tahun adalah 1%. Jika saya meminta Anda untuk meminjamkan Anda Rp. 300.000, tingkat bunga 2%, maukah Anda meminjamkan saya? Saya kira Anda pasti akan meminjamnya dari saya, karena rumah + mobil saya bernilai Rp. 600.000, dan jika pinjaman melebihi Rp. 300.000, Anda tidak takut saya tidak akan dapat membayarnya kembali.
Namun, mari kita ambil contoh sebaliknya, dengan asumsi saya hanya memiliki mobil senilai Rp. 100.000, dan saldo tahunan adalah 0 setelah dikurangi biaya, sedang bunga deposito bank satu tahun adalah 1%, dan saya akan meminta Anda untuk meminjamkan Anda Rp. 300.000 Â dengan bunganya 2%, maukah Anda meminjamkan saya? Saya kira Anda pasti tidak akan meminjamkan saya. Karena saya mungkin tidak dapat membayar Anda kembali setelah satu tahun.
Jika saya mengambil uang yang Anda pinjam dari saya untuk makan, minum, dan bersenang-senang, bahkan jika saya menjual mobil dan semua properti saya, saya tidak akan dapat membayar kembali pinjaman dan bunga Anda.
Demikian juga alasan pertama Tiongkok untuk penjualan besar-besaran surat utang AS, karena AS telah meminjam terlalu banyak uang dan sudah sangat kekurangan dana, dan uang yang dipinjamnya jauh melebihi asetnya.
Berapa banyak aset yang dimiliki pemerintah AS? Apa saja aset pemerintah AS?
Misalnya Gedung Putih yang setara dengan perumahan pemerintah AS yang tentu saja itu milik aset pemerintah AS, taman-taman yang dibangun oleh pemerintah AS, stok minyak yang dimiliki pemerintah AS, semua ini merupakan aset pemerintah AS.
Selain itu, masih ada banyak tanah, mineral, hutan, dll yang juga merupakan aset pemerintah AS. Â Berapa aset ini jika dijumlahkan?
Ketika Trump mencalonkan diri sebagai presiden AS pada tahun 2016, seorang cendikiawan meneriakkan slogan, beri saya 8 tahun untuk membayar rakyat Amerika sebuah Amerika yang tanpa hutang luar negeri (Putin meneriakkan slogan saat itu, beri saya 20 tahun untuk membayar Anda sebuah Rusia yang kuat) Setelah Trump meneriakkan slogan ini, semua orang tidak mempercayainya, termasuk orang Amerika sendiri, yang mengira dia hanya ritorika belaka (omong gede).
Ketika Trump mencalonkan diri sebagai presidenAS, utang pemerintah AS tidak sebesar sekarang. Saat itu, hanya 19 triliun dolar AS. Mereka yang mencalonkan diri sebagai presiden dengan mudah dijadikan bahan serangan oleh lawan politik, jadi media AS Terus gunakan ini untuk menyerang mulut besar Trump, dan akhirnya tim kampanye Trump harus keluar untuk menjelaskan. Juru bicara kampanye Trump Barry Bennett mengatakan bahwa rencana pembayaran utang adalah menjual gedung, tanah dan sumber daya, aset-aset pemerintah bisa menghasilkan 16 triliun dolar AS.
Setelah penyataan ini, maka lawan politik Trump menyerangnya. Mereka menghitung apakah rencana pembayaran utangnya masuk akal dengan total aset pemerintah AS.
Menurut data resmi AS, jika tidak termasuk sumber daya alam dan aset kepengurusan (stewardship assets), aset pemerintah hanya bernilai 3,1 triliun dolar AS. Media AS telah melakukan beberapa perhitungan dan akhirnya sampai pada kesimpulan ini.
Trump memang dapat melunasi utang hingga 19 triliun dolar AS dalam waktu 8 tahun, tetapi pemerintah AS harus menyerahkan semua taman nasional dan menjual semua tanah publik, sumber daya alam seperti kayu dan mineral, dan AS juga harus menjual semua energi, cadangan mineral, dengan berdoa atau asumsi harga migas tidak naik.
Sederhananya, bahkan jika pemerintah AS menjual semua asetnya, itu akan bernilai 19 triliun dolar AS. Sekarang utang pemerintah AS telah mencapai 30 triliun dolar AS, yang jauh lebih tinggi 19 triliun dolar AS dan AS sudah sangat kekurangan dana untuk bisa melunasi hutangnya .
Selama ini meskipun pemerintah AS sudah sangat insolvent (gagal bayar), mengapa bisa terus meminjam uang?
Ini adalah skema Ponzi (penipuan), masih ada pihak yang tidak peduli jika AS insolvent (gagal bayar), bagaimanapun, selama ada pihak yang meminjamkan uang ketika jatuh tempo, AS pasti akan membayar hutangnya kembali pokok dengan bunganya, bagaimanapun, AS tampaknya tidak akan pernah mengingkari pada utangnya.
Sejarah juga membuktikan bahwa AS tidak pernah default (gagal bayar). Tapi dari segi teknis, pemerintah AS memang sudah bangkrut.
Namun dari segi kepercayaan, pemerintah AS belum bangkrut, bagaimana jika tidak ada uang untuk melunasi utangnya saat jatuh tempo? AS hanya dapat meminjam hutang baru untuk membayar hutang lama. Ketika jatuh tempo pembayaran terpaksa harus pinjam dari pinjam on the spot terus menerus dengan bunga lebih tinggi, sehingga pada akhirnya utangnya makin membengkak dan tidak bisa membayar kembali.
Sehingga suatu hari AS harus mengingkari utangnya. Tapi ada yang mengatakan AS sekarang benar-benar insolvent (default). Meskipun mungkin untuk meminjam utang baru untuk membayar utang lama dengan mengandalkan kepercayaan (kreditbiltas), itu adalah permainan menabuh gendang dan menyebarkan bunga. Pada akhirnya, beberapa orang tidak akan bisa mendapatkan kembali pinjamannya.
Maka dari itu, untuk mengurangi risiko, Toiongkok juga harus secara bertahap mengurangi kepemilikannya atas surat utang AS. Apakah ini satu-satunya alasan? Tentu saja tidak, misalkan andaikata kita meminjamkan saya Rp. 1 juta dan saya tidak mengembalikannya, apa yang akan kita lakukan?
Kemungkinan dengan dua cara: Pertama pergi ke pengadilan dan menuntut saya. Yang kedua adalah secara paksa pergi ke rumah saya untuk merampok barang untuk melunasi utangnya, tetapi yang jelas tidak ada pengadilan seperti itu di dunia sekarang ini.
Jika AS benar-benar menyita pinjaman kita dan menolak untuk membayarnya kembali, Kita tidak punya tempat untuk menuntutnya, bahkan jika  kita ingin menyita atau merampok AS sekali pun, mengingat militer AS sangat kuat, bagaimana kita bisa menyita atau merampok mereka untuk melunasi utang kita?
Jadi jika AS benar-benar ingin mengingkari utangnya, kita akan benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa.
Yang paling penting bagi AS gelagatnya adalah memang telah bergerak untuk mengingkari utangnya terutama terhadap Tiongkok.
Selama era Trump, kalangan politik Amerika sudah mulai membahas gagasan penolakan obligasi atau surat utang AS yang dimiliki Tiongkok, dengan menuntut agar virus Covid-19 berasal dari laboratorium Tiongkok dan sebagai kompensasi untuk tidak membayar surat utang AS yang dimiliki Tiongkok.
Saat pecah perang Rusia-Ukraina di era Biden, negara-negara seperti Eropa dan AS malah langsung menyita aset Rusia. Dengan turunnya kerpercayaan AS, Tiongkok juga perlu mengurangi kepemilikannya atas surat utang AS.
Tentu saja ada alasan ketiga dan keempat. Misalkan kita menaruh deposito kita di bank sekarang, dan bank memberi kita bunga 5%, tetapi kita hanya diberi bunga 2% dari uang itu, apakah kita masih akan meminjamkan uang kepada mereka (membeli surat utang AS)?
Di masa lalu, suku bunga acuan The Fed hanya 0,25%, tetapi jika kita membeli surat  uang pemerintah AS, pemerintah AS akan memberi kita bunga 1,75%, sehingga kita secara alami bersedia membeli obligasi/surat utang pemerintah AS.
Tapi sekarang situasinya telah berubah. Karena The Fed terus menaikkan suku bunga, suku bunga acuan bank telah mencapai sekitar 5%, yang jauh melebihi suku bunga utang AS. Oleh karena itu, dari perspektif ini, Tiongkok juga akan menjual sejumlah besar surat utang AS untuk dijadikan uang tunai atau disimpan di bank atau dipinjamkan ke negara lain yang membutuhkan dolar (Turki, Argentina, Brasil, dan negara lain).
Alasan ketiga Tiongkok menjual surat utang AS: Menjual sejumlah besar utang AS dengan imbalan uang tunai dolar AS dapat memungkinkan Tiongkok memperoleh lebih banyak keuntungan.
Di masa lalu, Tiongkok memegang sejumlah besar dolar AS karena dolar AS adalah mata uang internasional, dan Tiongkok membutuhkan sejumlah besar dolar AS untuk membeli berbagai komoditas secara internasional.
Namun sekarang keadaan sudah banyak berubah, kini AS terus menekan Tiongkok dan menjatuhkan berbagai sanksi terhadap Tiongkok. Khusus di bidangchip, Tiongkok sudah kena berbagai sanksi.
Selain itu, karena laju internasionalisasi RMB (mata uang Tiongkok/yuan) terus meningkat, Tiongkok tidak perlu lagi menggunakan dolar AS untuk membeli barang secara internasional. Sebagai gantinya, mereka bisa membelinya langsung dengan RMB.
Menurut laporan data statistik keuangan 2022 yang dirilis oleh bank sentral Tiongkok, nilai total impor dan ekspor perdagangan barang Tiongkok melebihi RBM 40 triliun yuan untuk pertama kalinya pada tahun 2022, mencapai 42,07 triliun yuan.
Skala penyelesaian dengan RMB untuk barang perdagangan telah mencapai 7,92 triliun yuan, meningkat dari tahun ke tahun sebesar 37%, dikiuti dengan ketika AS menutup pintu untuk menjual barangnya.
Perang Rusia-Ukraina menyebabkan Eropa menjadi semakin miskin dari hari ke hari.
Jumlah impor dan ekspor di Tiongkok telah sangat berkurang, yang juga mengurangi permintaan akan dolar AS bagi  Tiongkok.
Menghadapi pengepungan negara-negara Eropa dan Amerika, untuk mengurangi risiko, Tiongkok juga telah merumuskan kebijakan untuk memperkuat sirkulasi internal (pasar domestik) dan mengurangi ketergantungan pada internasional.
Sejak November 2022, proporsi impor Tiongkok terus tumbuh negatif. Dari Januari hingga Februari 2023, impor Tiongkok kembali turun tajam dengan peningkatan year-on-year  (y.o.y) sebesar -10,2%.
Dengan impor yang lebih sedikit, permintaan dolar AS secara alami akan berkurang. Tiongkok tidak dapat membeli apa yang mereka inginkan dengan dolar AS, dan Tiongkok tidak perlu menggunakan dolar AS untuk membeli beberapa komoditas.
Dengan situasi yang demikian untuk apa bagi Tiongkok masih memiliki surat utang AS dalam jumlah besar? Lebih cepat-cepat tukarkan surat utang AS dengan tunai dolar dan dibelanjakan. Â Membeli barang, atau tukarkan dengan emas, euro, dll.
Kalau tidak cepat-cepat ditunaikan, bisa-bisa ditolak (default atau gagal bayar) oleh AS dan keburu dolar terdepresiasi.
Data terbaru menunjukkan bahwa People's Bank of China akan meningkatkan kepemilikan emasnya sebesar 1,03 juta ons pada November 2022. Pada bulan Desember, kepemilikan emas kembali meningkat sebesar 970.000 ons, hingga akhir Desember cadangan emas Tiongkok sebesar 64,64 juta ons.
Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Dewan Emas Dunia (World Gold Council), dari tahun 2017 hingga November 2022, sekitar 5.978 ton emas semestinya sudah tiba di Tiongkok secara bertahap dari luar negeri.
Tentu saja, menjual surat utang AS juga dapat menstabilkan nilai tukar dan harga untuk beberapa negara yang kekurangan uang tunai dalam dolar AS.  Faktanya, tidak hanya Tiongkok yang menjual surat utang AS dalam jumlah besar, tetapi banyak negara yang menjual surat utang AS, dan banyak bank sentral  di seluruh dunia juga menjual surat utang AS.
Pada tahun lalu, setidaknya 26 dari 30 pemegang suat utama (obligasi treasury) AS telah dijual di bulan yang berbeda atau telah dijual secara besar-besaran berturut-turut.
Situasi ini kiranya akan berakibat apa bagi AS?
Jika kita meminta seseorang untuk meminjam uang dan tidak ada yang akan meminjamkankepada kita, apa artinya? Ini menunjukkan bahwakepercayaan kita sudah runtuh, dan semua orang tidak lagi mempercayai kita.
Hal ini dikarenakan kita kemungkinan akan default (utang buruk). Â Karena kita tidak membutuhkan begitu banyak dolar, dan karena dolar telah terdepresiasi tajam, kita harus berusaha secepat mungkin untuk menukar surat utang AS menjadi tunai dolar sebanyak mungkin. Kemudian membelanjakan dolar (untuk membeli emas dan komoditas lainnya).
Pemerintah AS perlu meminjam uang setiap tahun untuk berbelanja, Â tapi tidak ada yang mau meminjamkan uang, lalu bagaimana?
Jadi hanya bisa mencari atau menemui Federal Reserve, yang memiliki IOU (I Owe You/Aku Berutang padamu) dari Federal Reserve, dan kemudian Federal Reserve mulai mencetak uang dan mencetak sejumlah besar dolar untuk dibelanjakan oleh pemerintah AS.
(IOU adalah dokumen yang mengakui adanya hutang. Sering dipandang sebagai perjanjian tertulis informal daripada komitmen yang mengikat secara hukum. Sejak abad ke-18, setidaknya, IOU masih banyak digunakan. IOU antara dua orang yang menjalankan bisnis dapat ditindaklanjuti dengan satu perjanjian tertulis yang lebih formal).
(Catatan Federal Reserve adalah IOU dari Fed kepada pembawanya yang tidak membayar bunga. Dengan demikian, itu merupakan kewajiban pada neraca Fed. Modal Fed sama nilainya dengan selisih antara aset dan kewajibannya).
Negara lain tidak cukup untuk membeli obligasi (surat utang) AS, sehingga Fed hanya yang bisa membelinya, apa konsekuensinya?
The Fed hanya dapat memulai dengan menghidupkan mesin pencetak uang, dan ini akan menghasilkan lebih banyak dolar di pasar. Semakin banyak dolar dan negara lain juga tidak menginginkannya, maka dolar hanya dapat bertahan di AS. Semakin banyak banyak dolar diAS, inflasi akan semakin parah, semakin besar depresiasi dolar, dan semakin banyak dolar beredar, semakin cepat dan semakin besar depresiasi dolar.
Semakin cepat dan semakin besar depresiasi dolar, semakin cepat dan semakin besar kecepatan dan jangkauan penjualan dolar bagi setiap negara/orang, dan lingkaran setan ini akan menjadi lebih besar.
Aksi jual besar-besaran Tiongkok atas surat utang (obligasi) AS tampaknya juga merupakan serangan balik terhadap hegemoni dolar AS.
Sumber: Media TV dan tulisan luar negeri
https://www.investopedia.com/terms/i/iou.asp
http://wfhummel.net/moneyandcredit.html
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI