Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Mengulas Situasi Geopolitik Dunia dan Pasca Kebangkrutan SVB

24 Maret 2023   17:39 Diperbarui: 24 Maret 2023   17:41 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diperkirakan Tiongkok akan mengalami sekitar lima atau sepuluh  tahun menghadapi hari-hari yang sulit, dan sanksi serta anti-sanksi antara Tiongkok dan AS di bidang chip kelas atas barulah akan membuahkan hasil.

Sejarah telah berulang kali membuktikan bahwa selama AS dan Barat menjatuhkan sanksi dan embargo terhadap Tiongkok, tapi Tiongkok telah membuat terobosan, dan telah mencapai kepemimpinan global dan bahkan melampaui AS (a.l. program luar angkasa).

Lima tahun setelah dijatuhi sanksi oleh AS, Huawei secara bertahap dapat keluar dari kesulitan dan menghilangkan ketergantungannya pada rantai industri AS.

Selain Tiongkok harus bertarung sendiri, tidak ada kekuatan lain yang dapat diandalkan, dan tidak ada jalan pintas untuk diambil. Setelah jalur ini dibersihkan, AS tidak akan lagi dapat memblokir, menjebak, atau menghancurkan Tiongkok. Maka saat-saat itu AS pasti akan mati.

Kesembilan, baru-baru ini Jepang, Korea Selatan, dan Filipina semuanya menari dengan gembira. Kunci untuk menyelesaikan masalah pinggiran Tiongkok terletak pada Pulau Taiwan. Setelah masalah Pulau Taiwan diselesaikan, Jepang, Korea Selatan, dan Filipina semuanya akan jujur. Itu yang diperkiraan oleh banyak pengamat.

Perang untuk membebaskan Taiwan jika kelak benar terjadi akan menjadi pertempuran yang menentukan, tidak hanya antara Tiongkok dan AS, tetapi juga antara Tiongkok dan Jepang.

Perang Rusia-Ukraina memberi tahu Tiongkok bahwa tentara Amerika tidak berani berperang langsung dengan Rusia,  karena Rusia memiliki pencegah (deterence) nuklir yang kuat.

Tiongkok juga harus memiliki keberanian untuk memperjelas posisi dan penangkal nuklirnya, sehingga AS pasti akan mundur dalam menghadapi kesulitan dan tidak akan berani campur tangan langsung dalam perang Tiongkok untuk membebaskan Taiwan.

Jika AS menjadi cukup gila untuk berani campur tangan, Tiongkok tampaknya sudah memiliki keberanian dan momentum untuk berani melancarkan serangan nuklir terhadap AS.

Adapun Jepang, untuk menghancurkan Jepang bahkan lebih kategoris, jika tidak, tidak akan cukup untuk melawan kesombongan dan pikiran jahatnya. Begitulah pandangan orang Tiongkok.

Karena menurut pandangan orang  Tiongkok daratan, selama Tiongkok dapat membebaskan Taiwan dan menyatukan negaranya, peremajaan besar bangsa Tiongkok dan kebangkitan Tiongkok barulah akan mengantarkan mereka ke arah kejayaan bangsanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun