Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengapa Tiongkok Tetap Menuntaskan Proyek Rugi US$670 Juta LRT di Arab Saudi?

15 Januari 2023   20:47 Diperbarui: 23 Agustus 2023   20:28 1466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika ingin mempekerjakan mereka diluar waktu, harus membayar upah lembur yang beberapa kali lipat dari biaya shift, ini menyebabkan pembengkakan biaya yang serius.

Ini membuat Tiongkok terpaksa mengerahkan pekerja beragama Islam dari negaranya untuk menyelesaikan tugas.

Peran Kontradiksi

CRC berpandangan bahwa LRT Mekkah adalah proyek komersial dan perusahaan akan menyuarakan kepentingan para pemegang sahamnya.

Tetapi karena proyek ini telah menjadi perhatian penting para pemimpin baik dari Arab Saudi maupun Tiongkok.

Kementerian Perkeretaapian, Kementerian Perdagangan dan Komisi Pengawasan dan Administrasi Aset Negara (SASAC/ Asset Supervision and Administration Commission) semuanya telah memberikan dukungan yang luar biasa untuk proyek tersebut. Eksekutif tinggi CRC telah berulang kali menyatakan di dalam perusahaan bahwa LRT Mekkah adalah "proyek politik" dan harus dibangun dengan standar kualitas yang tinggi.

Presiden CRC telah meminta karyawan CRC untuk melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan proyek, meskipun ada kesulitan. Semangat ini ada dalam tradisi perusahaan milik negara Tiongkok.

Tetapi karena perusahaan telah menjadi perusahaan modern dengan sistem saham gabungan, pertanyaan tentang bagaimana mengoperasikan proyek sesuai dengan prinsip bisnis sambil menghindari risiko menjadi perhatian penting juga.

Meskipun "proyek politik" dapat menimbulkan kerugian, bukan berarti tidak akan pernah menguntungkan. Sebaliknya, proyek tersebut mungkin lebih menguntungkan daripada proyek biasa karena didukung oleh pemerintah. Kuncinya adalah perusahaan mencapai keseimbangan antara kepentingan komersial dan pertimbangan politis.

Lu Duojia, ketua dewan "First Huida Risk Management Company" yang pernah membantu SASAC (Asset Supervision and Administration Commission) menyusun Pedoman Manajemen Risiko Lengkap Badan Usaha Milik Negara, mengatakan, diketahui banyak kontraktor yang melamar proyek Mekkah, alasan CRC akhirnya menerima kontrak mungkin karena telah memberikan harga terbaik.

"Anda dapat menolak untuk melakukannya jika Anda pikir itu akan merugi. Kami tidak dapat mengatakan bahwa proyek politik antara Arab Saudi dan Tiongkok dijamin akan menimbulkan kerugian. CRC-lah yang seharusnya memikul lebih banyak tanggung jawab."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun