Dia telah membuat beberapa kontribusi perintis di antara beberapa ilmuwan komputer pertama di bidang informasi quantum. Prof Yao pertama kali mengembangkan kompleksitas komunikasi quantum pada tahun 1993, yang telah meletakkan dasar teoritis untuk komputer quantum. Dia mengembangkan model komputasi quantum terdistribusi pada tahun 1995, yang telah berkembang menjadi dasar-dasar algoritma quantum terdistribusi dan keamanan protokol komunikasi quantum.
Dalam wawancara dengan CCTV dan Chinanews, Prof. Yao mengatakan bahwa tujuan Kuliah Musim Panas adalah untuk memungkinkan para peneliti muda mendapatkan paparan informasi quantum serta merekrut rekan peneliti pascadoktoral dan mahasiswa pascasarjana untuk Pusat Informasi Quantum di Universitas Tsinghua.
Pada tahun 2018, Luming Duan menerima telepon dari tanah airnya, yaitu dari Profesor Yao Qizhi. Profesor Yao Qizhi, yang lulus dari Universitas Harvard, adalah satu-satunya sarjana Tiongkok yang memenangkan Turing Award.
Penghargaan Turing Award dikenal sebagai hadiah "Hadiah Nobel dalam industri komputer". Dan dia juga memilih untuk meninggalkan kewarganegaraan Amerikanya pada tahun 2016 dan menjadi warga negara Tiongkok.
Tujuan pemanggilannya kali ini adalah dengan tulus mengundang Luming Duan untuk kembali ke Tiongkok untuk mengajar. Profesor Yao Qizhi berkata bahwa fisika quantum domestik berkembang pesat, tetapi bakat/talenta teknologi tinggi sangat langka (di Tongkok). Dia berharap Luming Duan akan kembali ke tanah airnya.
Pada akhirnya, Profesor Yao Qizhi berkata kepada Luming Duan: "Ibu pertiwi membutuhkanmu" Kata-kata ini membuat Luming Duan merasa ada yang mengganjal di tenggorokannya. Dia tidak pernah melupakan janji mentornya untuk "mengembalikan sesuatu yang berharga untuk ibu pertiwi".
Saat itu, Luming Duan merasa sudah waktunya untuk pulang. Dia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai profesor tetap (Fermi Chair Professor) di University of Michigan. Saat mengundurkan diri, University of Michigan menolak permintaan pengunduran dirinya karena berbagai alasan, dan menawarkan perlakuan yang lebih menguntungkan untuk mempertahankannya.
Pada saat yang sama, mereka mengirim teman-teman dekatnya di AS untuk membujuknya, tetapi menghadapi tekanan ini, Luming Duan tidak tergerak. Dia berkata; "Saya dibesarkan oleh Tiongkok, jadi saya akan menggunakannya untuk ibu pertiwi"
Saat makan buah-buahan, orang harus ingat akan pohon buahnya; saat minum air, orang harus ingat akan asal sumber dari sungainya.
Setelah mengalami beberapa liku-liku, Luming Duan akhirnya kembali ke tanah airnya. Pada saat itu, penelitian quantum domestik Tiongkok masih tidak sempurna, dan dia harus  begadang tak terhitung kali untuk meningkatkan ini.