Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Tiongkok Menjadi Pengekspor Mobil Terbesar Dunia Terutama Mobil Listrik

29 November 2022   18:50 Diperbarui: 8 Januari 2023   09:47 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejarah Industri Otomotif di Tiongkok

Selama bertahun-tahun, beberapa bidang industri di Tiongkok telah memasuki tahap baru perkembangan yang cemerlang, dan kendaraan energi baru EV atau mobil listrik adalah salah satunya.

Pertama-tama, disini perlu memperkenalkan sejarah gemilang perkembangan industri otomotif Tiongkok. Maka kita coba tilik mulai dari perkembangan nol menjadi satu. Pada tahun 1953, Tiongkok  memulai dari pabrik mobil Zhang Chun (China First Automobile Group Co., Ltd. disebut China FAW), dengan bantuan dari Uni Soviet, Zhang Chun membangun mobil OEM pertama. [Jadi ingat dengan polemik dan nasib mobil Asemka (Jokowi) dan EV/Mobil Listrik (Dahlan Iskan)]

Pada tahun 1958, Ketua Mao, pemimpin besar Tiongkok saat itu datang untuk melakukan inspeksi FAW. Pada sekitar 13 Februari 1958, setelah melakukan inspeksi dia mengatakan mengapa adanya hanya truk. Kapan kita bisa bisa duduk di mobil sedan buatan sendiri?

Pada bulan April 1958, FAW mulai mengatur penelitian tentang hal ini sebagai masalah utama, dan pada 21 Mei 1958, prototipe mobil pertama Tiongkok warna merah secara resmi dirilis, dan kemudian mobil ini dikendarai ke Zhongnanhai (kediaman resmi Mao dan pemimpin utama Tiongkok).

Pada pagi hari itu, sedan Dongfeng melaju ke Zhongnanhai. Mobil Dongfeng merah melaju mengitari halaman hijau selama dua putaran, dan berhenti dengan mantap di tempat Pintu terbuka, dan Mao Zedong melangkah keluar dari pintu mobil dengan wajah bahagia, dan berkata dengan gembira: "Oke! Masuk ke mobil kita sendiri !"

Mao dan pemimpin lainnya mencoba menumpang mobil ini. Mobil ini disebut sedan "Dongfeng Angin Timur)". Perlu diketahui bahwa mobil Dongfeng ini bukan perusahaan Dongfeng yang ada sekarang, tapi mempunyai arti berarti "angin timur mendorong angin barat" juga merupakan harapan yang tinggi untuk masa depan.

Sumber: biz.ifeng.com + www.sohu.com
Sumber: biz.ifeng.com + www.sohu.com

Pada akhirnya dari mulai nol menjadi satu dan tindak lanjut ke sistem nasional FAW (Pabrik Otomotif Pertama) Tiongkok mulai memiliki pabrik Otomotif Kedua  atau Pabrik Otomotif Kedua Nanjing.

Setelah lebih dari 30 tahun pengembangan, " mobil impian (Tiongkok) " yang dinanti-nantikan banyak orang Tiongkok selama bertahun-tahun akhirnya membuahkan hasil.

Tahap kedua adalah usaha patungan dan kerja sama. Langkah ini dibagi menjadi langka  pertama melakukan negosiasi mulai tahun 1983. Namun kerja sama pertama yang sebenarnya adalah pada tahun 1984 ketika SAIC Motor  (Shanghai Automotive Internal Combustion Engine Components Company) dari Tiongkok dan Volkswagen dari Jerman mengadakan usaha patungan. SAIC Tiongkok sangat terkenal dengan mobil "Santana".

Kini, SAIC Motor Corporation Limited (secara informal disebut SAIC, secara resmi disebut Shanghai Automotive Industry Corporation) adalah salah satu dari tiga besar produsen mobil Tiongkok. SAIC bermitra dengan General Motors untuk membentuk GM Shanghai dan Pan-Asia Technical Automotive Center, dan juga memiliki 20% dari Chery, sebuah produsen mobil Tiongkok lainnya, SAIC juga bermitra dengan Grup Volkswagen dalam pembentukan Grup Volkswagen Tiongkok.

Pada awal 1990-an, Dongfeng Motor Corporation dan Perusahaan Citroen Prancis memulai membentuk perusahaan patungan. Citron Fukang atau Dongfeng Fukang adalah rangkaian kendaraan kompak yang tersedia dalam berbagai model bodi. Ini adalah yang pertama dari serangkaian mobil yang diproduksi untuk pasar Tiongkok oleh grup Dongfeng Peugeot-Citron Automobile, perusahaan patungan antara PSA Prancis Peugeot Citron dan pabrikan Tiongkok Dongfeng Motor Corporation.

Pada saat itu memasarkan teknologi hingga industri otomotif Tiongkok dan mobil Tiongkok dapat berkembang pesat. Namun nyatanya semua orang tahu tidak sebagus yang dibayangkan, pasar Tiongkok memang meningkat, namun teknologi inti sebenarnya masih di tangan pihak asing saat itu. (Mengingat Barat mengembangkan mobil konvensional yang sekarang ini 120 tahun lalu).

Jadi tahap Tiongkok selanjutnya sebenarnya setelah tahun 2000, ketika mobil merek Tiongkok sendiri mulai naik daun. Hari ini kita mengenal Geely, Chery, Brilliance, dan kemudian Changcheng yang asli Tiongkok dan seterusnya.

Sejak itu pabrik mobil bermunculan, penjualan mobil domestik untuk mobil penumpang dan mobil populer meningkat secara bertahap. Salah satu kekuatan terpenting yang akhirnya menghasilkan penjualan massal dari truk ke mobil.

Kemudian bagian mobil tradisional ini menempati bagian terpenting. Kemudian kita akan melihat munculnya kendaraan energi baru dan kendaraan listrik di masa depan di Tiongkok.

Tahapan Dari Kemauan Politik

Pada 2001 Tiongkok dimulai dari "8630 plan(rencana)" kendaraan enegi baru.

Kemudian pada tahun 2012, kendaraan listrik mulai memasuki rumah rakyat biasa.

Kemudian China New Energy akan memasuki jalur cepat sebagai tindak lanjutnya.

Pada tahun 2021, dapat dikatakan mencerminkan pesatnya perkembangan Tiongkok, total volume penjualan telah mencapai lebih dari 3,5 juta kendaraan, menduduki peringkat pertama di dunia selama tujuh tahun berturut-turut.

Dalam hal sistem "trio kelistrikan", baterai, motor, dan kontrol elektronik, Tiongkok akhirnya menyadari bahwa komponen independen negara telah berkembang dari awal, dari lemah menjadi kuat, dan kemudian mulai mengungguli, termasuk baterai yang kita sebutkan paling awal BYD, dan kemudian kebangkitan era Ningde, tidak hanya menjadi penopang utama bagi pembuat mobil dasar di negara Tiongkok saja.

Tapi pada saat yang sama, termasuk Volkswagen Eropa dan BMW, semuanya dilengkapi dengan baterai buatan Tiongkok. Dapat dikatakan bahwa Tiongkok adalah nomor satu dunia dalam uji spot hari ini, baik dalam hal teknologi maupun skala.

Selain itu, Tiongkok juga telah membuat kemajuan besar dalam kontrol daya dan elektronik chip elektroda IGBT (insulated gate bipolar transistor).

Dengan cara ini, Tiongkok akhirnya sudah dapat tidak mengandalkan asing lagi dalam hal ini.

Kedua, infrastruktur pengisian (charger) sangat penting di Tiongkok, sejauh ini infrastruktur pengisian sudah mencapai lebih dari 2,2 juta unit, dan hampir semua keluarga yang membeli mobil listrik memiliki perangkat pengisian di rumah. Jadi sekarang pada dasarnya kecemasan proses fobia pengisian daya di Tiongkok hampir perlahan-lahan dihilangkan (dieliminasikan).

Ketiga, dalam beberapa tahun terakhir, pengguna telah mengalami bahwa mobil Tiongkok yang mengandalkan energi baru, kecerdasan, dan interkoneksi. Mereka telah membuat kemajuan besar dalam hal tenaga kendaraan, kebisingan, pengalaman berkendara, dan kenyamanan berkendara. Penerapannya keren dan cerdas dari interior, dan pengalaman baru interkoneksi, mereka dapat mengatakan bahwa dibandingkan dengan mobil merek buatan usaha patungan (di Tiongkok), mereka memiliki keunggulan yang luar biasa dibandingkan dengan mobil merek usaha patungan ini.

Keempat, dikombinasikan dengan karakteristiknya sendiri, jika kita berbicara tentang koordinasi kendaraan dan jalan raya. Mengapa di  Tiongkok memiliki keunggulan yang luar biasa? Yang paling penting dari ini adalah infrastruktur Tiongkok.

Tiongkok memiliki lebih dari 6 juta BTS 4G, sedangkan jumlah keseluruh BTS 4G di dunia pada saat ini jumlahnya mungkin hanya setara dengan sebagian kecil dari yang dipunyai Tiongkok.

Stasiun pangkalan yang sedang dibangun Tiongkok sekarang menempati urutan pertama di dunia untuk 5G.

Kita juga bisa melihat bahwa selain kelebihan tersebut, pasti juga ada beberapa kekurangan, misalnya dari segi chip, Tiongkok terutama dari segi kecerdasan memang memiliki beberapa kekurangan.

Selain itu, tingkat swasembada saat ini tidak terlalu tinggi, selain chip, Tiongkok juga memiliki aspek sistem operasi dan inti perangkat lunak tersebut yang masih membutuhkan hubungan masyarakat yang mumpuni.

Selain itu, dalam hal sensor yang digunakan dan beberapa aktuator baru, aktuator kelas atas pada dasarnya memiliki (proporsi) yang relatif tinggi dari luar negeri.

Ini berbeda dari masa lalu. Dulu, semuanya pada dasarnya dimiliki oleh asing (diimpor/dibeli dari luar negeri), dan Tiongkok tidak memilikinya. Sekarang Tiongkok memiliki segalanya, tetapi kinerjanya mungkin sedikit lebih buruk dari buatan asing. Tapi tidak mempengaruhi aplikasi,  selama masih ada kesempatan untuk iterasi terus, mereka yakin (masalah) yang membandel ini juga akan mendapat terobosan.

Menurut perkembangan situasi saat ini, aspek-aspek berskala besar, menyeluruh, dan lintas-integrasi semuanya sedang dikejar Tiongkok. Komponen inti telah berubah dari teknologi outsourcing menjadi transendensi komprehensif domestik Tiongkok.

Reformasi Regulasi Yang Berani

Pada tanggal 1 Januari tahun ini, industri otomotif Tiongkok mengalami perubahan besar dalam survei komprehensif, yang memungkinkan perusahaan asing untuk mendirikan perusahaan mereka sendiri di pasar Tiongkok dengan di-izinkan kepemilikan penuh atau kepemilikan mutlak (tanpa joint venture dengan perusahaan domestik).

Awalnya  Tiongkok sangat khawatir, di masa sebelumya selalu harus berupa usaha patungan dengan pembatasan kebijakan, tetapi hari ini tidak ada satu pun perusahaan asing yang ditakuti Tiongkok untuk menduduki pasar Tiongkok dan ini terbukti.

Kini Tiongkok tidak takut untuk berintegrasi dengan dunia, sehingga semua kekurangan dan kesulitan di masa lalu telah diatasi oleh Tiongkok setelah sekian lama berkembang pesat.

Maka dapat dikatakan dan menjadi keyakinan orang Tiongkok bahwa kebangkitan industri otomotif Tiongkok sudah menjadi keniscayaan.

Meneropong Perkembangan Industri Otomotif Tiongkok


Lima belas tahun yang lalu, kebanyakan orang Tiongkok sulit membayangkan bahwa mobil akan memasuki rumah orang biasa. Sepuluh tahun yang lalu, sulit membayangkan mobil Tiongkok akan diekspor ke luar negeri dalam skala besar. Bahkan untuk lima tahun yang lalu, sulit untuk membayangkan Tiongkok akan bisa memimpin revolusi otomotif global. Namun, semua ini kini terjadi. Dan itu terjadi begitu cepat.

Tiongkok telah melampaui AS pada tahun 2009 untuk menjadi produsen dan konsumen mobil terbesar di dunia. Dari Januari hingga Agustus tahun ini, Tiongkok mengekspor hampir 1,82 juta mobil, meningkat 52,8% dari tahun ke tahun, melampaui Jerman dalam satu "gebrakan/sabetan", menjadi pengekspor mobil terbesar kedua di dunia.

Pada bulan Agustus tahun ini, ekspor mobil Tiongkok melebihi 300.000 kendaraan, yang sudah lebih tinggi dari ekspor Jepang sebanyak 290.000 kendaraan. Jika tren ini berlanjut, ekspor mobil Tiongkok akan melampaui Jepang, pada 2023 tahun depan akan menjadi pengekspor mobil terbesar di dunia.

Yang lebih penting lagi, Tiongkok adalah produsen dan pengekspor kendaraan energi baru terbesar, mengambil bagian sekitar setengah dari dunia.

Tiongkok Memimpin Revolusi Auto Mobil Dunia

Dalam hal ini, industri otomotif Tiongkok telah berpindah jalur dan menyalip ditikungan, serta memimpin revolusi otomotif global yang luar biasa, situasinya yang sebelumnya hanya menjadi "pengikut" kini menjadi "pemimpin".

Ini juga merupakan tonggak penting bagi Tiongkok untuk beralih dari negara besar produk auto mobil ke kekuatan auto mobil dunia.

Perlu diketahui industri otomotif merupakan salah satu indikator utama (satu) untuk mengukur tingkat industri suatu negara, dan rantai industri industri otomotif sangat panjang.

Dari industri baja hingga peleburan dan hingga  industri perminyakan, dari transportasi hingga pariwisata bahkan hingga ke pulau-pulau, keuangan dan asuransi dll.

Rantai industri kendaraan energi baru juga mencakup logam non-ferro hulu dan bahan baku kimia, pembuatan suku cadang bagian tengah hingga pembuatan kendaraan hilir, aplikasi perangkat lunak, dan berbagai layanan terkait.

Ini adalah industri berskala sangat besar bernilai puluhan triliun dollar, yang memiliki signifikansi luas untuk meningkatkan standar hidup masyarakat, mempromosikan inovasi teknologi, pembangunan ekonomi, perpajakan dan lapangan kerja, dan keamanan energi.

Sejarah Revolusi Otomotif Tiongkok

Sumber: ultralithium.com
Sumber: ultralithium.com

Menengok kembali sejarah industri otomotif Tiongkok, khususnya revolusi kendaraan energi baru, ada banyak peristiwa penting yang patut diperhatikan dan dikenang.  Antara lain sbb:

Salah satunya adalah 22 tahun yang lalu, pada tahun 2000, Wan Gang, yang menyelesaikan Ph.D. di Jerman dan bekerja di manajemen senior Audi selama sepuluh tahun, mengajukan proposal tertulis kepada Dewan Negara Tiongkok untuk mengembangkan mobil energi bersih untuk mewujudkannya lompatan pengembangan industri otomotif Tiongkok.

Segera, dia dipekerjakan oleh Kementerian Sains dan Teknologi Tiongkok sebagai Kepala Ilmuwan dari proyek besar kendaraan listrik "Program 863" Nasional, dan kemudian dia menjabat sebagai Menteri Sains dan Teknologi Tiongkok.

Sumber: china.org.cn
Sumber: china.org.cn

Pada tahun 2001, melakukan penelitian dan demonstrasi khusus utama "Program 863" nasional pada kendaraan listrik.

Sejak itu, kendaraan listrik energi baru telah menjadi strategi nasional.

Pertama untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi minyak bumi.

Yang kedua adalah membuka jalur lain untuk mewujudkan lompatan pengembangan industri otomotif.

Melalui eksplorasi berkelanjutan, Tiongkok telah dapat memecahkan banyak masalah yang terkait dengan rute teknis dengan lebih baik, secara bertahap mengklarifikasi strategi transformasi teknologi "penggerak listrik murni", dan memperdalam R&D tata letak  teknologi "tiga vertikal dan tiga hozorital".

Dari periode selanjutnya dari "Rencana Pembanguan Lima Tahun/Repelita yang Ketiga Belas", tren kecerdasan mobil ini jelas diambil sebagai fokus, dan fokusnya adalah penyebaran strategis ke arah kendaraan listrik cerdas.

Juga harus disebutkan bahwa ilmuwan terkenal Qian Xuesen menyarankan pada tahun 1992, yaitu 30 tahun yang lalu, untuk melewati atau melampaui teknologi kendaraan bahan bakar dan langsung memasuki era energi baru. Baca:

Qian Xuesen/Tsien Hsue-Shen Bapak Roket Dan Dirgantara Tiongkok

https://www.kompasiana.com/makenyok/58d508d260afbd130ea718b4/qian-xuesentsien-hsueshen-bapak-roket-dan-dirgantara-tiongkok

Tentu saja, karena berbagai alasan pada saat itu, lompatan ini tidak dapat diwujudkan untuk sementara waktu, tetapi pandangan jauh ke depan dari seorang ilmuwan strategis yang hebat patut diacungi jempol.

Yang kedua adalah bahwa Tiongkok telah merebut beberapa mata rantai utama seperti tambang lithium dan lamanya masa pakai baterai, dan memainkan "langkah pertama" yang sangat bagus.

Tiongkok telah lama menyadari pentingnya tambang litium tidak hanya yang ada domestik Tiongkok, tetapi juga yang ada dalam penyebaran skala besar yang ada di luar negeri.

Berturut-turut memenangkan proyek bijih litium besar di Australia, Argentina, Meksiko, dan Kongo Afrika (Kinshasa), memastikan sebagian besar sumber daya bijih litium dikuasai secara kejasama, mandiri dan dapat dikendalikan, dan secara efektif mencegah masalah "terjadi pencekikan leher/sanksi/embargo" dari negara lain penghasil litium.

Demikian pula, penelitian tentang teknologi baterai lithium juga menjadi prioritas utama Tiongkok, dan telah begigih berusaha dan sukses. Hasil akhirnya luar biasa. Bisa terlihat dari hal jumlah aplikasi paten, aplikasi paten baterai lithium Tiongkok jauh di depan. Amerika Serikat dan Jepang.

Pada tahun 2020, jumlah permohonan paten untuk baterai litium di Tiongkok adalah 23.751, sedangkan di AS dan Jepang masing-masing sebanyak 7.689 dan 6.526.

Sepuluh tahun lalu, perusahaan baterai Jepang dan Korea Selatan mendominasi pasar, tetapi sekarang eselon Tiongkok memiliki keunggulan mutlak.

Keputusan Tiongkok untuk menargetkan lithium sebagai mineral yang penting secara strategis dikreditkan oleh Wan Gang. Lagipula, lithium adalah bagian penting dari teka-teki energi bersih, menggerakkan baterai Li-Ion yang digunakan mobil listrik untuk menyimpan energi.

Memiliki lebih dari setengah pasokan litium dunia, ekonomi terbesar ke-2 di dunia ini sudah menjadi raksasa energi bersih.

Pada tahun 2021, enam perusahaan baterai Tiongkok akan masuk sepuluh besar dalam hal ukuran pasar di dunia, dan akan muncul perusahaan baterai kelas dunia seperti Ningde Times dan BYD. Oleh karena itu perusahaan baterai Tiongkok sudah mulai pergi ke luar negeri dan membangun pabrik di luar negeri untuk memasuki sistem rantai pasokan internasional.

Yang ketiga adalah memberi izin perusahaan Tesla Amerika membangun pabrik di Tiongkok untuk membentuk "efek ikan lele" tertentu.

"Efek lele" adalah efek yang dimiliki pesaing yang kuat dalam menyebabkan yang lemah akan menjadi lebih baik. Tindakan yang dilakukan untuk menerapkan efek ini secara aktif (misalnya, oleh departemen sumber daya manusia) dalam suatu organisasi, disebut pengelolaan lele.

Tiongkok telah memberi Tesla kondisi yang sangat menguntungkan. Ini adalah proyek manufaktur kendaraan milik asing pertama di Tiongkok tanpa harus joint venture dengan perusahaan lokal, yang dulunya diharuskan berupa usaha patungan Tiongkok-asing.

Tentu saja, Tiongkok juga memberikan tuntutan tinggi pada Tesla, yang juga membantu negara lain membangun rantai industri kendaraan energi baru kelas dunia dan terlengkap.

"Efek ikan lele" Tesla telah menggemparkan pasar kendaraan energi baru domestik Tiongkok.

Pada tahun 2021, Shanghai Gigafactory Tesla akan memproduksi 470.000 kendaraan, terhitung hampir setengah dari produksi global Tesla. Ini telah mencapai kesuksesan dengan bantuan rantai industri otomotif Tesla Tiongkok.

Namun, pada kuartal pertama 2022, penjualan keseluruhan kendaraan listrik BYD di Tiongkok akan melebihi 240.000, sedangkan penjualan Tesla di Tiongkok hanya akan menjadi 100.000 unit.


Keempat, penerapan elektrifikasi dan kecerdasan yang luas telah membuka jalan baru di luar mobil tradisional.  Di masa lalu, mobil listrik hanyalah dianggap sebagai produk dengan bentuk tenaga yang berbeda, tetapi dengan aplikasi Internet seluler Tiongkok yang memimpin dunia.

Tiongkok telah mengumpulkan (mengakumulasikan) baterai, motor, dan kontrol elektronik "trio kelistrikan" dalam 20 tahun terakhir. Berdasarkan teknologi ini, kecerdasan kendaraan listrik dan perkembangan jaringan yang pesat telah membentuk pengembangan teknologi produk yang sepenuhnya independen.

Ini telah memberi pengguna pengalaman baru dan berkualitas tinggi dari produk ke layanan, dan kendaraan energi baru telah membentuk situasi yang menguntungkan dengan industri Internet Tiongkok yang berkembang pesat.

Pemosisian dan navigasi dari satelit Tiongkok (Beiduo/DBS), Internet of Vehicles Tiongkok, dan kemudi kendaraan otomatis (autopilot) Tiongkok dengan komunikasi 5G semuanya menunjukkan arah pengembangan kendaraan energi baru Tiongkok.

Saat ini Tiongkok telah membentuk ekologi industri kendaraan listrik terlengkap, dan perusahaan mobil tradisional asing dengan keunggulan ini mungkin hanya akan berdecak kagum saja.

Terakhir, kebijakan nasional Tiongkok tampaknya tidak cukup hanya untuk mendukung kendaraan energi baru, tapi pada saat yang sama, Tiongkok juga memperhatikan hubungan antara mobil tradisional dengan kekuatan pembuat mobil baru dan hubungannya dengan kekuatan baru.

Mulai dari persyaratan sasaran "dual karbon" pada tingkat strategis nasional hingga serangkaian kebijakan insentif pengembangan energi baru hingga berbagai kebijakan pendukung konsumsi kendaraan energi baru yang dikeluarkan oleh pemerintah di semua tingkatan.

Subsidi untuk pembelian mobil, pembebasan pajak pembelian, diskon pelat nomor, diskon lalu lintas, dll semuanya telah mendorong produksi dan konsumsi kendaraan energi baru. Singkatnya, dapat dikatakan bahwa kebangkitan kendaraan energi baru Tiongkok ditafsirkan hampir sempurna.

Konsep pembangunan baru yang diusulkan oleh Xi Jinping adalah inovasi, koordinasi, hijau, keterbukaan dan berbagi.

"Inovasi" ini tercermin dalam pemikiran berwawasan ke depan, pemilihan jalur teknologi yang cepat, dan penerapan lintas batas dari sejumlah besar teknologi. "Koordinasi"-nya tercermin dalam interaksi yang ramah antara pemerintah dan pasar serta semangat ekologi industri.

"Hijau" -nya tercermin dalam implementasi tujuan strategis "karbon ganda" nasional dan promosi revolusi sumber baru, dan "keterbukaan" -nya tercermin dalam pengenalan Tesla untuk bersaing di panggung yang sama dan secara langsung membidik hingga pembentukan standar Tiongkok yang baru.

"Berbagi" diwujudkan dalam kinerja biaya yang lebih masuk akal dan pengalaman layanan pelanggan yang lebih baik, dll.

Dalam laporannya di Kongres PKT, Xi Jinping meminta Tiongkok untuk membangun sistem industri modern, bersikeras menempatkan fokus pembangunan ekonomi pada ekonomi riil, mendorong industrialisasi baru, dan mempercepat pembangunan kekuatan manufaktur, kekuatan kualitas, kekuatan ruang, dan kekuatan transportasi. , kekuatan jaringan, kekuatan digital.

Industri kendaraan energi baru Tiongkok tidak diragukan lagi merupakan kartu bisnis yang cemerlang dalam sistem industri modern Tiongkok. Demikian padangan pengamat.

Saat Tiongkok memimpin revolusi otomotif global, Tiongkok mungkin juga membuat penilaian singkat tentang tantangan yang dihadapi oleh negara-negara industri otomotif besar seperti Jerman dan Jepang.

Salah satu masalah utama di Jerman adalah sulitnya membalikkan (U turn) haluan kapal. Di kerajaan mobil berusia seabad, berbagai kepentingan saling terkait. Mesin, girboks, teknologi sasis, dll telah membentuk berbagai hambatan industri, termasuk hambatan hak paten, tidak mudah untuk terlepas darinya.

Jepang juga memiliki masalah yang sama, Jepang adalah negara pertama yang memproduksi kendaraan bermotor baterai lithium, pada 1990-an, Sony membuat lithium menjadi baterai untuk pertama kalinya, tetapi Jepang bertaruh pada teknologi energi hidrogen tetapi lalai untuk mengembangkan pasar energi hidrogen. Hal ini membuat pengakuan masyarakat terhadap kendaraan energi hidrogen rendah, tentunya banyak masalah teknis yang belum terselesaikan.

Singkatnya, dampak revolusi otomotif global yang dipimpin oleh Tiongkok tidak akan terukur. Tingkat penetrasi kendaraan listrik pada akhirnya dapat menentukan kematangan industri penggerak otonom atau kemudi otomatis tanpa pengemudi (autopilot).

Dalam hal ini, Tiongkok akan semakin memiliki kemampuan untuk merumuskan standar mobil pintar global dan standar lalu lintas terkait.

Pada saat yang sama, sebagai simbol energi baru, kendaraan listrik akan mengubah situasi di mana Tiongkok yang salama ini mengimpor minyak ratusan miliar dolar setiap tahun, juga akan menjadi ekonomi dan keajaiban yang mengubah struktur industri dunia.



Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

https://www.saicmotor.com/english/index.shtml

http://biz.ifeng.com/auto/special/automobile.industry/index13.shtml

https://www.sohu.com/a/303003382_174270

https://en.byd.com/news/byds-flagship-han-ev-series-officially-goes-on-sale/

https://ultralithium.com/wan-gang-turns-china-ev-leader/

http://www.china.org.cn/china/NPC_CPPCC_2015/2015-03/11/content_35021194.htm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun