Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Turki Membangun Kapal Induk Hanya Dalam 9 Bulan Mengalahkan AS dan Tiongkok

22 Juni 2022   14:53 Diperbarui: 22 Juni 2022   15:01 1782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akibatnya, kapal induk ringan ini kehilangan pesawat berbasis kapal induknya, dan kini hanya bisa mengangkut helikopter buatan Turki. Sebagai kapal induk helikopter, efektivitas tempurnya menurun tajam.

Meskipun sikap Turki sangat kuat, mengklaim bahwa jika AS tidak menjualnya, mereka akan membeli pesawat berbasis kapal induk dari Tiongkok, tetapi pada kenyataannya baik Tiongkok maupun Rusia tidak memiliki pesawat tempur lepas landas dan mendarat vertikal yang mirip dengan F35B atau pesawat berbasis kapal induk ringan yang bisa lepas landas dan mendarat di kapal induk Turki ini. Oleh karena itu, Turki tidak bisa bisa mendapat alternatif  tentang hal itu saat ini.

Meskipun Tiongkok belum berhasil mengembangkan pesawat berbasis kapal induk lepas landas dan pendaratan vertikal serupa dengan F35B, setelah memiliki Liaoning, Tiongkok telah mengembangkan pesawat berbasis kapal induk J-15 dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan pesawat berbasis kapal induk secara mandiri terlepas dari ketergantungan dari negara lain.

Saat ini Tiongkok masih mengembangkan pesawat berbasis kapal induk siluman yang jika berhasil akan menjadi negara kedua di dunia yang mampu mengembangkan pesawat berbasis kapal induk siluman.

Pada akhirnya, Turki kemungkinan akan dipaksa untuk tunduk pada AS dan membatalkan untuk membeli S400 sebagai imbalan untuk membeli F35B dari AS, sehingga kapal induk domestiknya memiliki efektivitas tempur yang lengkap, tetapi mau tidak mau harus menunggu untuk mengimpor sistem pertahanan udara rudal Patriot dari AS di masa depan.

Pertahanan pencegahan dan pengendalian dalam negeri akan sangat terpengaruh, dan pengalaman Turki juga mengingatkan kita akan pentingnya memiliki sistem industri yang sehat.Baca:

Permainan Politik Rusia dalam Perdagangan Alutsista Canggih

https://www.kompasiana.com/makenyok/5de0f1b4d541df77b8283ee2/permainan-politik-rusia-dalam-perdagangan-alutsista-canggih?page=1&page_images=7

Berebut Pasar Alutsista AS-Rusia, Mengapa Turki dan India Memilih Su-35 dan Su-57 Rusia daripada F-35 AS 

https://www.kompasiana.com/makenyok/5d517804097f365e7a3392d7/dalam-persaingan-berebut-pasar-alutsista-as-rusia-mengapa-turki-dan-india-memilih-su-35-dn-su-57-rusia-daripada-f-35-as

Tapi menurut berita dari "Asian Times" (1 Maret 2022), Kapal induk ringan pertama Turki sedang melakukan serangkaian uji coba laut, secara signifikan pada saat meningkatnya ketidakpastian strategis dengan adanya operasi militer khusus Rusia ke Ukraina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun