Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Turki Membangun Kapal Induk Hanya Dalam 9 Bulan Mengalahkan AS dan Tiongkok

22 Juni 2022   14:53 Diperbarui: 22 Juni 2022   15:01 1782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi pula, persenjataan militer hari ini benar-benar berbeda dari waktu lalu. Jika kita masih menggunakan bayonet dan senapan dalam pertempuran sekarang, diperkirakan kita akan dibombardir oleh rudal atau drone begitu akan bergerak maju. Sekarang zamannya satu-satunya kita harus kuat pada posisi pertananan dan kuat dalam kekuatan ofensifnya agar tidak dihajar musuh.

Setiap negara juga telah menghabiskan banyak upaya pada aspek alutsista, dan bekerja keras untuk mengembangkan alutsista yang lebih maju, bahkan jika negara adidaya AS mengatakan bahwa dunia tidak perlu melakukan R&D lagi, karena dunia sekarang adalah era perdamaian, tapi sebaliknya AS dibelakang layar terus melakukan pengembangan alutsista.

Di antara alutsista tersebut adalah kapal induk, untuk kapal induk hanya segelintir negara yang dapat membangunnya, karena tidak hanya membutuhkan waktu yang lama, tetapi juga memiliki persyaratan teknis yang ketat dan banyak biaya. Khusus untuk pengembangan kapal induk begitu dana dan sumber daya digelontorkan, maka perlu waktu lama untuk bisa mewujudkannya, begitu diperjalanan ada masalah maka semua dana dan sumber daya ini akan menguap.

Maka negara yang sangat gigih dalam hal ini adalah Turki. Mereka percaya dengan memiliki kapal induk bisa menjadi negara besar. Meski dapat dikata kapal induk adalah raksasa di laut, tapi untuk memiliki alutsista ini, perlu mempertimbangankan kemampuan dirinya sendiri, karena membangun dan mengoperasikan kapal induk biayanya tidak kecil.

Apalagi kapal induk masa lalu dan kapal induk masa kini sama sekali tidak sama, kapal induk masa lalu hanya diperlukan pesawat baling-baling yang bisa lepas landas dan mendaratkan pada dek kapal.

Sebelum memasuki abad ini, lebih dari 20 negara-negara di dunia dapat memproduksi kapal induk seperti itu, tetapi setelah abad ke-21 Kapal induk mulai mengalami perubahan yang mengguncang bumi. Kapal induk harus bisa untuk lepas landas dan mendaratkan jet tempur. Bahan dek kapal induk juga memiliki persyaratan yang ketat, dan harus menggunakan baja khusus.

Oleh karena itu, sebagian besar negara telah tersingkir, dan tersisa kurang dari sepuluh. Namun, sebagian besar negara percaya bahwa kapal induk adalah simbol kekuatan militer negara besar, sehingga ada negara-negara yang ingin mempertahankan kepemilikan kapal induk untuk deterrence, meskipun harus memaksakan diri, meskipun jelas mereka sebeanarnya sudah tidak sanggup mendukungnya lagi. Tetapi untuk penampilan mereka rela membuang uang untuk R&D kapal induk, namun akhirnya akan sia-sia.

Seperti apa yang terjadi pada India, semula mereka cukup percaya diri dengan kekuatannya sendiri, dan mereka telah menunjukkan bakat hebatnya ke dunia ketika pertama kali mulai mengembangkan kapal induk, mereka mengatakan bahwa tidak ada masalah sama sekali. Namun akhirnya dalam proses mengalami kesulitan di luar imaginasi mereka, ternyata India selain tidak memiliki teknologi canggih yang dibutuhkan untk proyek kapal induk, juga dananya terbatas. Akhirnya termaksa proyek dihentikan dan keluar dari daftar negara berkemampuan membangun kapal induk.

Ini benar-benar memalukan. Satu-satunya kapal induk yang aktif di India adalah Vikramaditya. Sekarang keadaannya tidak terlalu ideal. Banyak konsep pertempuran sudah ketinggalan zaman, dan tata letak geladak juga sangat tidak memadai, manifestasi paling intuitif ada di geladak ini karena desainnya yang sangat terbelakang, sehingga menyebabkan sering terjadinya kecelakaan di kapal induk India dalam beberapa tahun terakhir ini.

Maka dari itu tidak sulit untuk melihat betapa ketatnya pembuatan kapal induk. Ini bukan perkara sederhana, sehingga banyak negara yang berhenti mengembangkan dan membangun kapal induk.

Turki Yang Mengejutkan Dunia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun