Mengenai poin kedua, ini bukankah Jerman bercanda? Semua orang tahu bahwa Jerman tidak dapat melakukannya tanpa migas Rusia. Bahkan Wakil PM dan Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengakui pada 10 Juni 2022 bahwa "Jerman akan menghadapi musim gugur dan musim dingin yang sangat sulit." .
Mengenai poin ketiga, Serbia jelas sama sekali tidak dapat diterima, karena Kosovo seharusnya menjadi milik Serbia, dan kemerdekaannya sepenuhnya dibuat oleh NATO.
Pada tahun 1999, terjadi kampanye pengeboman udara selama 78 hari terhadap Yugoslavia merupakan penghinaan nasional yang tidak akan pernah dilupakan oleh Serbia.
Tapi hari ini, Jerman sebagai anggota NATO, tidak hanya tidak meminta maaf, tetapi mengeluarkan "ultimatum" di ibukota Serbia, menuntut Serbia untuk mengakui kemerdekaan Kosovo. Â Bukankah ini suatu provokasi dan penghinaan?
Oleh karena itu, Presiden Serbia Aleksandar Vucic menolak permintaan Scholz tanpa ragu-ragu, dan pertemuan kepala negara Rusia-Serbia ini dimulai dan berakhir dengan keributan. Dengan kesempatan ini, masyarakat internasional telah melihat wajah hegemoni AS dan Barat, jadi banyak pengamat yang berpandangan tidakkah sistem hegemonik yang rusak seperti itu seharusnya disapu ke dalam tumpukan sampah sejarah?
Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri
https://www.thinkchina.sg/shangri-la-dialogue-2022-paradox-peace-and-power
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H