Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Sepak Terjang AS dalam Mempermainkan Keuangan Dunia

4 Juni 2022   08:35 Diperbarui: 6 Juni 2022   17:45 4263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi AS membeli barang-barang murah Tiongkok dengan uang Tiongkok, dan hutang Tiongkok dengan dolar murah sebelumya dan kini dibayar dengan dolar mahal, sehingga dapat untung dua kali hanya dengan tidur-tiduran tanpa harus berkerja berjerih payah dan bersusah-susah, sungguh tak terbayangkan enaknya.

Sedang bagi Tiongkok yang dari negara miskin, dan kini saat dunia sedang terjadi lompatan besar berhasil menyelesaikan akumulasi kapasitas produksi, teknologi dan modal, dan juga berhasil mengakumulasi peningkatan substansial dalam kualitas pekerja.

Dalam sistem pembagian kerja ini, nilai sumber daya negara tergantung pada berapa banyak sumber daya yang dimilikinya, yang tercermin dalam surplus cadangan devisa dan nilai tukar mata uangnya yang ada di buku, tapi nilai suatu negara produsen tergantung pada kapasitasnya.

Mengapa bisa ada tekanan eksternal yang terus menerus pada apresiasi RMB di Tiongkok untuk waktu yang lama? 

Hal ini disebabkan karena peningkatan industri Tiongkok dan pertumbuhan efisiensi produksi semakin cepat, dan ekspansi kapasitas produksi Tiongkok melebihi ekspansi mata uang AS, sehingga akan selalu ada tekanan eksternal untuk apresiasi untuk waktu yang lama.

Bagaimana pengaruhanyanya dengan nilai negara-neagara konsumen? Tergantung pada mesin pencetak uang AS, mereka tidak perlu melakukan apa-apa, cukup mencetak uang untuk membeli, terus membeli, dan enak-enakan makan dan minum. Sedang bagi negara sumber daya adalah pihak yang tidak memiliki hak untuk berbicara dalam sistem ini.

Sumber daya yang digali oleh negara mereka dinilai dalam mata uang dolar AS, dan penyelesaiannya (dibayar) juga dalam dolar AS, sehingga penjualan sumber daya mereka sendiri tidak dapat untuk mengubah nasib rakyat mereka dan menjalani kehidupan yang lebih baik.

Bahkan berapa harga jual secara sukarela sepenuhnya dikendalikan dan didominasi oleh AS. Jadi jika mereka disuruh menangis, maka menangislah mereka, dan jika disuruh tertawa, tertawalah mereka, tanpa bisa berbuat apa-apa.

Inilah akar masalah mengapa ada kebencian yang meluas dari negara-negara penghasil minyak Timur Tengah terhadap AS. Jika negara penghasil minyak ingin menjual dengan kemaunya sendiri untuk mencoba mengendalikan nasibnya sendiri, harga dari upaya ini adalah kematian seperti Saddam dan Gaddafi.

Kita sudah bisa menyaksikan kenyataan seperti ini yang tak terhitung jumlahnya, semuanya telah dihancurkan, tapi Iran dapat terselamatkan dari kesulitan ini karena memiliki nilai yang seimbang secara geografis.

Masalahnya jika AS menyingkirkan Iran, Arab Saudi yang akan menjadi penerima manfaat terbesar. Tidak hanya musuh bebuyutan di sampingnya akan menghilang, tetapi juga Timur Tengah juga akan didominasi oleh Arab Saudi. Kemudian Arab Saudi diam-diam akan mengupayakan integrasi Timur Tengah, yang bertentangan dengan  kepentingan inti AS di Timur Tengah. Jadi Iran terselamatkan karena dimanfaatkan sebagai penyeimbang untuk Arab Saudi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun