Sanksi terhadap Rusia untuk menyakiti diri sendiri. Poros Prancis-Jerman adalah titik inti Eropa saat itu, tetapi tanpa pemimpin yang kuat seperti Charles de Gaulle, Eropa hanya dapat terbagi dan dikendalikan oleh AS. Oleh karena itu, baik Prancis maupun Jerman, seperti yang kita lihat hari ini, tidak mampu mengintegrasikan kekuatan seluruh UE.
Eropa sekarang menghadapi berbagai krisis, krisis pengungsi, krisis energi, inflasi, dan orang-orang di banyak tempat berdemonstrasi. Meskipun beberapa politisi mengatakan bahwa kita dapat menambahkan baju hangat dan menggunakan lebih sedikit pemanas di musim dingin, orang awam tidak setuju.Â
Setelah beberapa saat, terutama di musim dingin, Eropa mulai menjadi sangat dingin di musim gugur, seperti Prancis dan Jerman, sehingga akan ada lebih banyak masalah.
Sekarang bukan hanya AS yang memprovokasi masalah, Inggris juga memprovokasi masalah. Inggris berada di garis depan proses sanksi ini dan lebih aktif daripada AS, tampaknya Inggris tidak ingin Eropa menjadi kuat, dan masih banyak keraguan tentang Prancis dan Jerman. Dikhawatirkan mereka berbuat berbuat kelebihan dan menggunakan kesempatan ini untuk lebih membatasi segala macam. Karena itu, jika Eropa saat ini, terutama Prancis dan Jerman, tidak memiliki pemimpin kelas satu, seluruh Eropa akan bermasalah.
Tindakan Putin terhadap Ukraina merupakan pemecahan masalah sulit Putin setelah disintegrasi Uni Soviet. Terlepas dari masalah Ukraina, sebenarnya ada konsekuensi yang terlihat dan tidak terlihat dari runtuhnya Uni Soviet.
Menurut beberapa pengamat akibat terbesar dari disintegrasi Uni Soviet adalah hilangnya ideologi arus utama di Uni Soviet. Ketika nasionalisme bangkit dan populisme meningkat, tak pelak lagi akan memicu gelombang xenophobia, yang akan membawa pada situasi yang sangat sulit bagi etnis Rusia yang tinggal di berbagai republik, jika Rusia tidak dapat membangun narasi arus utama sendiri yang kokoh, ujung berikutnya seperti Ukraina, dipotong-potong dan dikendalikan oleh pihak lain. Putin melihat ini, itu sebabnya tindakan putin hari ini adalah cara untuk menyelamatkan negara.
Rusia kini menghadapi tantangan besar, bagaimana membangun ideologi mainstreamnya. Tantangan dan kesulitan apa yang kiranya akan dihadapi Rusia dalam hal ini di masa depan?
Memang tidak mudah untuk membangun satu set ideologi yang sama sekali baru. Meskipun dunia non-Barat sedang bangkit, kadang-kadang kita menyebut timur naik dan Barat sedqang terbenam, tetapi tidak banyak negara yang benar-benar menemukan jalan bagi negaranya sendiri, jalan keberhasilan pembangunan dan modernisasi.
Indonesia sekarang memiliki ideologi Pancasila dan terus digalakan, dan bila melihat keberhasilan Tiongkok sekarang memiliki sosialisme dengan karakteristik khusus model Tiongkok, yang mencakup ideologi, pengaturan kelembagaan, dan rangkaian kelembagaan yang lengkap lainnya, tetapi menurut para analis harus dikatakan bahwa Rusia masih mengeksplorasi.
Jika konflik antara Rusia dan Ukraina berlarut-larut untuk waktu yang lama, bagaimana sanksi tanpa akhir dari AS dan Barat akan berdampak besar pada seluruh pola geopolitik internasional? Ini merupakan satu pertanyaan yang banyak dipertanya pihak luar.
Seperti yang telah kita ketahui, Barat telah menggunakan semua jenis kartu truf sekaligus. Ada yang mengatakan itu digunakan terlalu cepat, dan Rusia telah bertahan. Adapun untuk sanksi keuangan, Rusia kini telah memulihkan rubel ke tingkat sebelum sanksi, dan juga melawan. Sekarang AS dan Eropa terlihat berantakan, harga minyak dan gas alam juga naik. Rusia bisa mendapatkan penghasilan dari semua jenis uang.