Niatnya sangat jelas, yaitu ingin memberikan api untuk krisis Rusia dan Ukraina, jadi tidak heran jika Rusia mengeluarkan peringatan sangat keras kepada NATO.
Kita semua megharapkan NATO untuk menghentikan memberi api pada krisis Rusia-Ukraina sesegera mungkin. Orang-orang di dunia tahu siapa penggagas situasi di Ukraina ini.
Pasokan Senjata NATO dan AS Membuat Ukraina Pongah
Menurut berita terbaru dari Global Times, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media Amerika bahwa Rusia menderita kerugian besar dalam perang ini dan jumlah korban tewas mencapai lebih dari 9.000.
Bahkan mayat tentara Rusia tidak dapat diangkut. kembali dan harus dimakamkan di tempat Di Ukraina, pada saat yang sama, dia juga "secara dominan" menyatakan bahwa dia akan meluncurkan serangan balasan besar-besaran terhadap Rusia,
"Tentara kami melakukan segalanya untuk menghancurkan musuh sepenuhnya. 9.000 tentara Rusia tewas dalam satu minggu," kata Zelensky kepada wartawan CNN (2 Maret 2022).
Zelensky tampak percaya diri dalam wawancara ini. Dia berbicara tentang pencapaian perang Rusia-Ukraina, termasuk kemenangan Ukraina di Nikolayev, Jumlah tentara Rusia yang tewas melebihi 9.000. Yang akhirnya, puluhan helikopter dikerahkan untuk mengangkut mayat-mayat itu.Â
Zelensky juga secara agresif menyatakan kepada Rusia bahwa "jika Anda tidak ingin lebih banyak korban, mundur sesegera mungkin." Pernyataan Zelensky ini masih harus dicermati, lagi pula di mana perbedaan kesenjangan yang dikemukan antara Rusia dan Ukraina?
Menurut sumber informasi yang dapat dipercaya sebelumnya, tentara Rusia memiliki 100.000 tentara yang ditempatkan di perbatasan, dan dalam minggu ini, tentara Rusia mengerahkan setengah dari pasukannya.Â
Jika seperti yang dikatakan Zelensky, maka tingkat korban tentara Rusia melebihi 60%, yang jelas tidak mungkin. Menurut hukum ilmu militer, begitu satu pihak memiliki tingkat korban lebih dari 30%, maka sudah tidak bisa lagi diorganisir untuk menyerang atau melakukan penyerangan atau offensif.
Secara logika tidak peduli seberapa kuat Ukraina, itu tidak akan mungkin bisa mengorbankan tentara Rusia seperti itu. Dapat dilihat bahwa "Dalam Peperangan antar Negara-negara" apa yang dikatakan Zelensky ini sama sekali tidak realistis, dan bahkan dapat dikatakan aneh.