"Kami akan berusaha untuk mendemiliterisasi dan mendenazifikasi Ukraina dan mengadili mereka yang melakukan banyak kejahatan berdarah terhadap orang-orang damai, termasuk warga negara Rusia," kata Putin sambil membenarkan serangan militer di negara tetangga Ukraina.
Tetapi, Barat dalam keinginan mereka untuk mencuci tangan mereka dari krisis saat ini di Ukraina, telah berusaha untuk mengecilkan kekhawatiran Rusia ini dan menyalahkan sepenuhnya pada impuls otoriter dan revisionis dari Presiden Vladimir Putin.Â
Mereka berpendapat bahwa Putin didorong oleh keinginannya untuk memperbaiki "kesalahan sejarah", yang mereka kaitkan dengan penolakannya untuk menerima perpecahan Uni Soviet dan hilangnya prestise dan kekuasaan Rusia. Baca:Â AS Terus Memprovokasi Untuk Mengobarkan Perang Ukraina-Rusia
Departemen Operasi Khusus Azov atau seperti yang biasa dikenal Batalyon Azov, adalah ekstremis sayap kanan dan unit neo-Nazi dari Garda Nasional Ukraina.Â
Dibentuk pada tahun 2014 sebagai milisi sukarelawan selama bentrokan Odesa, Batalyon Azov segera dimasukkan ke dalam Garda Nasional Ukraina, melayani dalam kapasitas negara meskipun memiliki kesetiaan dan mengambil inspirasi dari kepercayaan supremasi Nazi.
Nyatanya, Batalyon Azov adalah sumber inspirasi bagi supremasi kulit putih di seluruh dunia. Pada saat pembentukannya pada tahun 2014, Andriy Biletsky, seorang fasis veteran dan pendiri kelompok sukarelawan menyatakan bahwa misi kelompok tersebut adalah untuk memberdayakan Ukraina untuk "memimpin Ras Putih di dunia dalam perang salib terakhir untuk kelangsungan hidup mereka. ... melawan Untermenschen yang dipimpin Semit (Yahudi)."
Kefanatikan yang dipendam oleh kelompok neo-Nazi sedang dalam kejayaan baru-baru ini ketika akun Twitter Garda Nasional Ukraina menerbitkan sebuah tweet video yang mengklaim bahwa para pejuang Azov melapisi peluru mereka dengan lemak babi untuk digunakan melawan pasukan Chechnya yang bertempur dari pihak Rusia. Tweet yang sebenarnya berbunyi "Pejuang Azov dari Garda Nasional mengolesi peluru dengan lemak babi melawan Orc Kadyrov."
Chechnya adalah Republik Rusia (yang mayoritas Muslim) yang terletak di utara Georgia. Pasukan Chechnya (dapat katakan semua Muslim) adalah kekuatan militer yang bertanggung jawab atas pertahanan Chechenya.
Republik ini bukan entitas independen dan tunduk serta setia pada hukum dan peraturan Rusia. Namun, penggunaan lemak babi itu disengaja, bertujuan untuk melukai sentimen keagamaan masyarakat Chechnya, yang mayoritas beragama Islam.
Babi dianggap tabu dalam Islam dan umat Islam secara agama ditahbiskan untuk tidak menyentuh babi dalam bentuk apapun (ini kita sangat mengetahui).