Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Rusia Menyerang Ukraina, Apakah Tiongkok Juga Akan Menyerang Taiwan?

7 Maret 2022   07:59 Diperbarui: 9 Maret 2022   07:43 2107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: globaltimes.cn dan Travel China Guide.com

Pada 3 Maret 2020, jam 9 waktu setempat terjadi listrik padam skala besar secara tiba-tiba di Taiwan, menurut penjelasan dari departemen ekonomi Taiwan, pemadaman listrik kemungkinan besar disebabkan oleh kecelakaan di Pembangkit Listrik Xingda, yang memengaruhi pengoperasian Gardu Induk Longqi.

Kehilangan daya langsung yang disebabkan oleh pemadaman listrik di Taiwan ini mencapai 10,5 juta kilowatt listrik, yang kira-kira setara dengan sepertiga konsumsi listrik seluruh Taiwan dalam sehari. Lebih dari 5 juta rumah tangga terpengaruh, dan kerugian ekonomi yang ditimbulkan tidak terhitung.

Peristiwa ini tampaknya aneh, banyak warga Taiwan dan pengamat yang mempertanyakan kepada pejabat DPP (The Democratic Progressive Party partai yang berkuasa sekarang), apakah ini akibat dari munculnya kapal perang PLA di dekat perairan Taitung (Taidong).

Menurut laporan media Taiwan, tiga kapal perang PLA (Tentara Pembebesan Tiongkok daratan) muncul 50 mil laut di tenggara Lanyu, Taitung, pada malam 2 Maret 2020, sehari sebelum pemadaman listrik. Diperkirakan kali ini mereka akan menuju Selat Bashi. Yang menjadi tertawaan warga Taiwan dan pengamat setempat adalah kapal perang PLA sudah muncul sejak 28 Februari lalu di dekat perairan Taitung untuk ketiga kalinya.

Dari 28 Februari hingga 2 Maret 2020, dalam tiga hari kapal perang PLA yang hampir satu kali sehari berpatroli di perairan Taiwan. Pada akhir tahun 2021, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok, Kolonel Tan Kefei, secara terbuka menekankan pernyataan akan melakukan "Patroli Normal" bagi PLA di Selat Taiwan di masa depan. Dan kini pada dasarnya telah tercapai. Ke depan, tidak hanya pesawat militer, tetapi juga kapal militer akan secara rutin berlayar melalui Selat Taiwan. Ini akan menjadi sealami seperti minum air bagi seseorang.

Yang lebih menarik adalah pada 28 Februari lalu muncul kapal perang PLA di perairan dekat Taitung. juga ada pemadaman listrik di Taiwan pada 1 Maret, pada 2 Maret muculnya tiga kapal AL-PLA di perairan tersebut dan 3 Maret terjadi listrik padam secara luas di daerah tersebut.

Sehingga terjadi lelucon di Taiwan bagi sebagian masyarakat, apakah akan terjadi padam listrik di Taiwan begitu kapal perang PLA langsung memarkirkan kapal perangnya di pelabuhan militer Taiwan, sehingga Taiwan kembali ke masyarakat primitif (tanpa listrik)?

Sumber: globaltimes.cn dan Travel China Guide.com
Sumber: globaltimes.cn dan Travel China Guide.com

Seperti kita ketahui selama ini memang ada kendala untuk masalah dalam pembangkit di Taiwan karena kendala geografis, solusi catu daya utama di Taiwan hanyalah cocok dengan tenaga panas (batu bara) dan tenaga nuklir, tetapi karena DPP ingin menyerang partai lawannya Kuomintang, maka selama kampanye dan kini sengaja menganjurkan "denuklirisasi" Taiwan, secara langsung menghapuskan program tenaga nuklir Taiwan yang dicanangkan Partai Kuomingtang, sehingga kini Taiwan hanya dapat memasok listrik dari pembangkit listrik termal yang sangat tercemar dari bahan bakar batu bara.

Namun kita ketahui efisiensi pembangkit listrik termal jauh lebih rendah daripada pembangkit listrik tenaga nuklir, belum lagi sangat menimbulkan polusi serius. Taiwan hanya dapat memasok kurang dari 40 juta kilowatt listrik setiap hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun