Langkah Rusia Memperbesar Cadangan Emas dan Perak
Selama ini banyak pengamat yang mengetahui, sebelum ini Rusia telah membeli emas secara gila-gilaan sejak 10 tahun yang lalu. Tidak peduli apa yang dinyanyikan Wall Street, Rusia terus menerus melakukan pembelian emas dan perak, sehingga menjadi salah satu pemilik cadangan terbesar di dunia, dan selama ini melakukan jual beli emas dan perak juga.
Salah satu tujuannya adalah untuk melakukan pelindungan nilai terhadap dolar AS yang dipegangnya. Sebagian besar minyak mentah dan gas alam yang diekspor oleh Rusia diselesaikan dalam dolar AS. Dengan membeli emas, ini dapat secara efektif melakukan pelindungan nilai terhadap potensi inflasi dolar.
Emas berbeda dari mata uang digital dan tidak beredar melalui sistem pembayaran elektronik, sehingga tidak mungkin bagi negara mana pun untuk memberlakukan blokade ekonomi terhadap Rusia dengan membekukan emas. Kita juga tahu rantai industri dasar di Rusia, infrastrukturnya adalah produk pertanian + energi, dan senjata tingkat atas yang lengkap + industri nuklir.
Sebaliknya, ada perbedaan besar di antara industri elektronik dan barang-barang konsumsi. Struktur ekonominya ini berfokus pada pangan dan perang, maka untuk dijatuhi sanksi oleh AS dan Eropa "sekali dua kali akan merasa takut" , tapi hingga hari ini Rusia telah siap sepenuhnya jika terus berlarut-larut disanksi, maka mereka akan mejual kepada pihak lain.
Dan dengan terjadintya sanksi kali ini, segera Administrasi Umum Bea Cukai Tiongkok datang untuk menyatakan posisinya, mengizinkan impor gandum dari seluruh Rusia. Apa artinya? Memberitahu Rusia untuk tidak perlu khawatir bahwa tidak ada yang akan membeli sumber dayanya, Tiongkok dengan 1,4 miliar rakyatnya siap membelinya. Jadi siapa yang akan lebih cemas dengan sanksi ini.
Seperempat minyak Eropa dan sepertiga gas alamnya berasal dari Rusia, jadi kita bisa melihat, begitu Rusia menyerbu Ukraina, euro langsung menukik lebih dulu, dan uang di tangan langsung menyusut. Langsung saja Perdana Menteri Italia juga keluar dan dan berteriak: masalah sanksi terhadap Rusia "sanksi apa pun boleh, tapi menentang sanksi yang melibat energi."
Tapi kini ternyata bagian yang dapat dikenakan sanksi telah dikenakan sanksi sebelumnya, dan kini sanksi tersebut harus ditanggung akibatnya bersama-sama dengan Eropa dan AS.
Perekonomian dunia adalah satu tubuh atau satu kesatuan, dan jika satu pihak menjatuhkan sanksi kepada pihak lain, sulit bagi yang menjatuhkan sanksi untuk bisa "tetap aman".