Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Bagaimana Putin Menghadapi Sanksi AS dan Sekutu Pasca Menyerang Ukraina?

26 Februari 2022   18:34 Diperbarui: 28 Februari 2022   17:32 3418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Rusia, Vladimir Putin. Foto: AP Photo/Sergey Guneev via Kompas.com

Pada pagi hari 25 Feberuari, Presiden AS Biden menyampaikan pidato, mengumumkan bersama sekutu untuk meluncurkan sanksi yang menghancurkan terhadap Rusia, termasuk membekukan nilai aset Rusia saat ini yang ada di AS. Rusia dilarang berdagang dalam dolar, yen, dan euro.

Daftar sanksi terhadap Rusia setelah invasi Ukraina| Sumber: aljazeera.com
Daftar sanksi terhadap Rusia setelah invasi Ukraina| Sumber: aljazeera.com

AS, UE, Inggris, Jepang, Kanada, Taiwan, dan Selandia Baru mengungkap sanksi terhadap Rusia yang menargetkan bank, ekspor militer, dan kilang minyak.

Apa dampak sanksi ini terhadap situasi di Rusia dan Ukraina saat ini? Bagaimana tanggapan Putin? 

Rusia mengancam akan menargetkan aset AS yang 'sensitif' sebagai bagian dari respons 'kuat' dan 'menyakitkan' terhadap sanksi ini.

Pemerintah Rusia memperingatkan pada 23 Februari tentang tanggapan "kuat" dan "menyakitkan" ke AS atas sanksi pemerintahan Biden terhadap negara itu atas invasinya ke Ukraina, menurut beberapa laporan.

"Rusia telah membuktikan bahwa, terlepas dari semua biaya sanksi, kita mampu meminimalkan kerusakan," kata kemenlu Rusia dalam pernyataannya. "Dan terlebih lagi, tekanan sanksi tidak mampu mempengaruhi tekad kita (Rusia) untuk membela kepentingan kita dengan tegas." Katanya lebih lanjut.

Mari kita lihat sanksi terbaru yang diumumkan oleh Biden, yang mencakup empat aspek berikut:

Yang pertama membatasi kemampuan Rusia untuk melakukan transaksi internasional dalam dolar, yen dan euro.

Kedua memblokade kemampuan Rusia untuk memperluas kekuatan militernya.

Ketiga, berupaya membatasi daya saing Rusia di bidang sains dan teknologi (iptek).

Keempat, sanksi komprehensif atas aset senilai $1 triliun yang dimiliki oleh bank-bank Rusia dan pembekukan semua aset yang ada di AS, termasuk milik bank terbesar kedua di Rusia.

Dampak Sanksi Terhadap Ekonomi Rusia

Pertama dampak sanksi AS dan sekutunya terhadap Rusia akan membuat ekonomi Rusia lebih sulit, karena AS sebelumnya telah mengancam akan melarang transaksi Rusia dalam mata uang seperti dolar.

Tapi sekarang diterapkan sepenuhnya, ini pasti akan sangat membatasi perdagangan internasional Rusia. Seperti kita ketahui bahwa dagang senjata dan energi Rusia merupakan dua industri pilar, dan semuanya bergantung pada ekspor. Swasembada ekonomi Rusia sangat buruk. Dari sudut pandang ini, seharusnya akan memberikan pukulan fatal bagi ekonomi Rusia.

Sumber: bbc.com
Sumber: bbc.com

Menurut kabar terbaru, harga saham Gazprom telah anjlok lebih dari 50%, dan pasar saham Rusia juga terus anjlok. Ini sama saja dengan memasuki musim dingin bagi perekonomian Rusia yang rapuh, dan hal itu akan lebih memberi pukulan yang berat bagi Rusia.

Namun dalam peluncurkan pasukan penyerangan ke Ukraina kali ini, Rusia tampaknya sudah membuat rencana jika terjadi hal terburuk, termasuk siap menerima berbagai sanksi berat dari AS, dapat dikatakan bahwa babak baru sanksi oleh AS dan sekutunya telah mencapai batas yang terberat, yang setara untuk sepenuhnya memblokir ekonomi Rusia ke luar negeri.

Hal ini mau tidak mau akan membuat Putin mengambil tindakan militer yang lebih agresif ke arah Ukraina, dan Rusia akan menumpahkan semua kemarahannya ke tanah Ukraina, bisa dibayangkan situasi perang dalam beberapa hari terakhir ini akan lebih tragis lagi.

Jadi apa yang akan diputuskan Putin selanjutnya?

Pertama, meningkatkan serangan ke Ukraina untuk mencapai solusi cepat. Setelah itu menghubungi angkatan bersenjata Ukraina untuk memaksa Ukraina membuat pilihan, solusi akhir dari masalah ini adalah mengharuskan Ukraina untuk kembali ke meja perundingan.

Meskipun AS mengklaim bahwa mereka tidak akan bernegosiasi dengan Rusia, Putin pasti akan melewati atau mengabaikan AS untuk bernegosiasi dengan negara-negara Eropa dan Ukraina untuk mencapai agenda politiknya sendiri.

Kedua untuk menyelamatkan ekonomi Rusia di bawah keadaan blokade Barat, Putin hanya memiliki satu cara untuk menyelamatkan ekonomi Rusia, yaitu memperkuat kerja sama dengan Tiongkok, India, dan negara-negara Amerika Latin, serta membangun sistem keuangan dan pembayaran baru untuk me-eliminir pengaruh sanksi ekonomi AS. Rusia memiliki ekonomi $ 1,5 triliun, terbesar ke-11 di dunia.

Ketiga mengadopsi metode penyelamatan negara melalui kurva, melewati atau tidak menggunakan dolar AS dan euro untuk transaksi energi dan senjata.

Dari perspektif ini, perang ini pasti akan membawa hasil, yaitu, Rusia akan memimpin pembentukan sistem keuangan internasional baru, karena Rusia memiliki kartu asnya sendiri. Itu adalah energi. Begitu Rusia memilih untuk berdagang dengan negara-negara Eropa dengan harga yang sangat menarik, bahkan jika tidak menggunakan euro, negara-negara Eropa akan memilih untuk berkompromi dengan Rusia. Adapun Rusia mungkin akan menderita kerugian ekonomi.

Tapi bagaimana pun kali ini ada baiknya untuk dapat sepenuhnya mengatasi ancaman keamanannya. Secara umum, perang adalah kelanjutan dari politik dan juga melayani politik. Setelah keamanan Rusia terjamin, pada akhirnya akan mengambil inisiatif untuk mencapai kompromi tertentu dengan negara-negara Eropa di tingkat ekonomi.

Sumber: Media TV dan Tulisan  Luar Negeri

aljazeera

nytimes

bbc

businessinsider

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun