Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Liaoning, Kapal Induk Pertama Tiongkok akan Dijual?

18 Januari 2022   19:01 Diperbarui: 19 Januari 2022   08:00 2807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Kapal induk milik AL China, Liaoning. (Foto: AFP/ANTHONY WALLACE via kompas.com)

Jadi, ada yang berpendapat ada baiknya jika AL Rusia mendapatkan kapal induk kedua "Liaoning" untuk bermitra dengan kapal induk kelas Kuznetsov yang sama.

Tetapi, para ahli Rusia menyatakan pandangan sebaliknya. Pakar militer Rusia Ilya Kramnik menunjukkan ada dua masalah utama. Kurangnya pangkalan kapal induk utama. Jika kapal induk yang dibeli ditempatkan di Armada Utara Rusia, maka kemampuan Pangkalan Severomorsk Armada Utara terpengaruh menjadi sangat buruk.

Pangkalan militer di Murmansk saat ini sedang diperluas dan mungkin baru akan selesai dalam beberapa tahun mendatang, tetapi kemudian diperlukan fasilitas pangkalan baru. 

Apalagi saat membeli kapal induk Tiongkok, perlu mempertimbangkan pekerjaan modifikasi untuk disesuaikan dengan sistem yang ada di Rusia. Modifikasi ini akan memakan waktu beberapa tahun. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan?

Perlu diketahui, transaksi kapal induk bukanlah hal mudah yang sekali saja sudah dapat diputuskan. Selain itu untuk bertransaksi kapal induk yang merupakan alutsista khusus dan besar ini, mengharuskan adanya hubungan antara Rusia dan Tiongkok untuk bergerak menuju aliansi yang lebih dekat.

Kini Rusia sedang kekurangan jet tempur dan pesawat militer berbasis kapal induk yang lebih maju, sekarang hanya dilengkapi dengan MIG 29K, yang sekarang tidak bisa disebut sebagai jet tempur canggih sama sekali. 

Karena jet tempur ini telah beroperasi selama lebih 40 tahun, jet tempur berbasis kapal induk ini masih tergolong jet tempur ringan, tapi masih menjadi jet tempur utama pada AL Rusia.

Perlu diketahui bahwa jet tempur jenis ini pada dasarnya memiliki tingkat yang sama dengan MiG-29K yang melengkapi kapal induk India, dan itu sama sekali bukan pesawat tempur secara teknis dapat dibandingkan dengan kapal induk Tiongkok, AS, dan Prancis. 

Adapun pesawat berbasis kapal induk Su-33 yang lebih canggih karena masalah ekonomi dan alasan lain, tidak ada rencana untuk dilanjutkan produksi massal, dan bahkan andaikata akan dioperasikan lagi masih ada peralatan lain seperti avionik harus dilakukan modifikasi yang lebih modern.

Jadi, apakah Rusia benar-benar siap menerima kapal induk ini? Ini masih menjadi masalah besar. Tentu saja, Rusia tidak yakin apakah membutuhkan kapal induk ini atau tidak, tetapi untuk AL India tampaknya sangat membutuhkan kapal induk. Kramnik percaya bahwa suara dalam negeri India untuk memiliki kapal induk ketiga di India sedang meningkat.

Kemungkinan India Membutuhkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun