Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bagaimanakah Kiranya Nasib TSMC Setelah "Secure Equipment Act of 2021"?

27 Desember 2021   12:09 Diperbarui: 27 Desember 2021   12:15 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demkina juga dengan Tiongkok, begitu mereka dapat menembus belenggu secara teknis, maka saat itu tidak ada masalah apakah TSMC masih ada atau tidak. Selain itu, TSMC saat ini sama sekali tidak memproduksi chip kelas atas untuk Tiongkok, maka saat itu bagi Tiongkok tidak pelu lagi adanya TSMC.

Eropa yang telah menguasai teknologi mesin litografi, begitu bisa mandiri untuk chip, kehidupan TSMC akan semakin sulit.

Jadi sekarang TSMC berharap pihak lain jangan terlibat dalam kemandirian di pasar semikonduktor dan menganjurkan perdagangan bebas. Sekarang ide TSMC menyerukan setiap pihak bekerja sama dan menghasilkan uang bersama. Tapi sudah tidak ada lagi yang mau mendengarkan ide TSMC.

Jika Tiongkok tidak membuat chip maka akan mentok. Sanksi AS terhadap Tiongkok kali ini sudah cukup membuat Tiongkok menderita. Tentu saja Tiongkok tidak ingin mengalami situasi seperti ini lagi.

Selain itu, ketika TSMC memutuskan pasokan chip kepada Huawei, mengapa saat itu tidak menganjurkan perdagangan bebas, tetapi sekarang baru meminta semua pihak  untuk melakukan perdagangan bebas, ini dianggapnya benar-benar berstandar ganda.

Pada saat TSMC menggunakan model manufaktur wafernya sendiri untuk memfokuskan untuk memproduksi chip globalnya, ketika itu, TSMC tidak pernah memikirkan semua pihak untuk menghasilkan uang bersama-sama.

AS secara alami tidak akan mendengarkan seruan TSMC. Chip adalah kekuatan pendorong untuk pengembangan teknologi tinggi di masa depan. Tujuan terbesar AS ingin memusatkan semua rantai industri semikonduktor di AS. Bagaimana mungkin mendengarkan perdagangan bebas usulan TSMC? AS adalah negara yang sama sekali tidak menginginkan perdagangan bebas.

Tentu saja Uni Eropa tidak akan mendengarkan, karena sebelumnya EU tidak memiliki banyak hak suara di bidang sains dan teknologi, dan sebagian besar dikuasai oleh AS, selalu bergantung pada AS dalam banyak hal. Misalnya, industri Internet dan teknologi majunya internet.

Mengapa mengikuti AS ketika mengusulkan 5G melawan Tiongkok. Setelah sanksi chip terhadap Tiongkok, banyak negara Eropa mengikutinya. Ini terjadi selain kepentingan yang sama, yang terpenting adalah karena teknologi internet lainnya ada di tangan AS.

Selama perusahaan yang menggunakan teknologi Amerika tidak mendengarkan AS, mereka mungkin akan dikenakan sanksi oleh AS, dan bahkan bisnis perusahaan mereka sendiri akan terpengaruh pada saat itu. Oleh karena itu, Eropa, seperti Tiongkok telah lama ingin bisa lepas dari ketergantungannya pada AS. Tapi tampaknya karena tidak ada kesempatan sebelumnya.

Sekarang peluang untuk masalah chip ada di depan. Kebetulan dunia kekurangan chip. Kebetulan teknologi pembuatan chip AS tidak kuat, dan mesin litografi paling canggih masih ada di tangan Eropa. Ini adalah kesempatan untuk kemerdekaan chip Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun