Pada awalnya analisis media Jepang percaya bahwa meskipun salah satu dari hambatan pembangunan sosial Tiongkok adalah jaringan transportasi yang belum berkembang, saat ini sedang meningkatkan jalur maglev Shanghai-Hangzhou.Â
Pembangunan kereta api berkecepatan tinggi Beijing-Shanghai dan proyek skala besar lainnya dengan signifikansi strategis di bawah kepemimpinan pemerintah terus menjadi kenyataan.
Sebaliknya, butuh waktu puluhan tahun bagi Tokyo untuk menyelesaikan jalur lingkar berkecepatan tinggi tetapi gagal, ini terbukti dengan kurangnya visi strategis pemerintah Jepang.
Laporan Nikkei BP berjudul "Pencerahan Kereta Maglev Shanghai untuk Masa Depan Jepang" membandingkan rencana pengembangan maglev Jepang. Menurut laporan, pengembangan kereta maglev Jepang yang dilaksanakan pada tahun 1970-an memilih superkonduktor dalam metode maglev.
Karena Jepang merupakan negara yang rawan gempa, maka penggunaan magnet superkonduktor yang kuat dapat membuat jarak levitasi lebih dari 100 mm, sedangkan jarak levitasi kereta maglev Shanghai menggunakan metode advokasi 8 mm, yang dapat digunakan mode secara permanen untuk menggerakkan magnet.
Oleh karena itu, tidak perlu untuk memasok daya suspensi ke tubuh kereta. Sehingga tubuh kereta akan lebih ringan dan sederhana, tetapi lebih rendah daripada penggunaan praktis kereta maglev superkonduktor. Ada hambatan besar dalam hal kuantitas dan kualitas, dan banyak masalah telah diselesaikan satu per satu.
Dan setelah menerapkan uji mengemudi yang stabil dengan kecepatan melebihi 500 kilometer per jam di rute percobaan Yamanashi, pada bulan Maret tahun lalu, Komite Evaluasi Teknis Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang melakukan evaluasi bahwa "dapat dianggap bahwa teknologi dasar praktis telah ditetapkan."
Komentar dari laporan tersebut mengatakan, Jepang telah menginvestasikan puluhan miliar yen dalam biaya penelitian dan tenaga teknis untuk pengembangan kereta superkonduktor maglev, dan upaya 30 tahun tidak pernah menjadi kenyataan. Dan Kereta maglev Tiongkok seharusnya menjadi pendorong besar bagi Jepang.
Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri
https://www.cnbeta.com/articles/tech/1214581.htm
https://www.sydneytoday.com/content-1021430241839004