Tiongkok Sedang Mengejar Untuk Membangun Mesin Lithografi Sendiri
"Secure Equipment Act of 2021" Lanjutan Dari Perang Dagang dan Iptek AS-Tiongkok
Dunia Sedang Mengalami Kekurangan Pasokan Chip dan Pertarungan AS-Tiongkok
Huawei Melakukan Terobosan Membuat Mesin Litografi EUV Sendiri
Zhang Rujing (Richard Chang) Ahli Semikondator Kelas Dunia
Pada tahun 1949, setelah Pertempuran Huaihai di Xiaguan, Nanjing, satuan gudang senjata ke-60 Kuomintang mulai mundur darurat ke Kaohsiung, Taiwan.
Zhang Xilun (ayah Zhang  Rujing), seorang kolonel Tentara Nasional Kuomingtang yang juga ahli pembuatan baja, membawa keluarganya ke kapal, bersama dengan lebih dari 200 anak buah metalurginya. Kelompok orang ini membentuk pendahulu gudang senjata Taiwan 205.Â
Banyak orang, seperti Zhang Xilun, berpikir bahwa mereka akan suatu ketika kembali ke tanah asal mereka, karena alasan ini mereka selalu bermimpi untuk mejdai kenyataan. Tetapi Zhang Xilun tidak menyangka bahwa ide ini harus menunggu generasi berikutnya baru menjadi kenyataan.
Zhang Xilun memiliki empat anak, yang paling terkenal di Tiongkok adalah anak keduanya, Zhang Rujing. Ketika Zhang Rujing meninggalkan daratan bersama ayahnya, Zhang Rujing berusia kurang dari satu tahun, ketika anak itu menginjakkan kaki di daratan lagi, dia sudah berusia lebih setengah abad.
Kesempatan Zhang Rujing untuk resmi kembali ke Tiongkok daratan bermula pada tahun 1996. Dua peristiwa yang terjadi selama tahun itu berdampak besar pada perkembangan industri semikonduktor Tiongkok.