Tiongkok sedang membangun mega proyek yang sudah direncanakan dan mulai dibangun sejak 2012. Proyek ini mereklamasi 20,87 km2 laut lepas pantai menjadi pulau buatan, diperkirakan memakan waktu 13 tahun dan menelan biaya RMB 26,3 miliar (US$ 4,1 miliar) --Â Dalian Jinzhouwan International Airport.
Jika bandara ini selesai akan  sebagai facad bandara Dalian, provinsi Liaoning yang akan menjadi hub penting antara Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan.
Proyek ini mereklamasi laut dan darat, yang secara harfiah berarti mengubah wilayah laut dan pesisir asli menjadi daratan, yang merupakan salah satu cara efektif untuk memperluas ruang dan lahan di wilayah perkotaan. Cara ini biasa dilakukan pada wilayah kota-kota pesisir yang topografinya lebih banyak gunung dan kekurangan lahan datar.
Bandara ini dibangun di wilayah laut Teluk Jinzhou (Jinzhouwan), Kota Dalian, Provinsi Liaoning, Tiongkok, berjarak 18 kilometer dari Bandara Internasional Dalian yang sekarang Zhoushuizi, sekitar 23 kilometer dari pusat kota Dalian, dan jarak terpendek dari pantai berjarak sekitar 4,5 kilometer.
4F adalah tingkat penerbangan bandara, di mana "4" mewakili panjang landasan pacu, yaitu sekitar 1800 meter atau lebih, dan "F" mewakili tingkat tertinggi dari jarak penyebaran maksimum dari dua sayap pesawat.
Bandara 4C, 4D, 4E, 4F... adalah tingkat zona penerbangan, yang diwakili oleh angka + huruf. Nomor menunjukkan panjang landasan pacu, dan "4" menunjukkan 1800 meter atau lebih. Huruf-huruf tersebut menunjukkan lebar sayap dan jarak sumbu roda pesawat yang dapat lepas landas dan mendarat, dari A ke F, semakin besar jadinya.
Saat ini, bandara 4F yang dibangun di Tiongkok adalah bandara tingkat tertinggi. Panjang peralatan bandara umum dibagi menjadi 1234, emapt tingkat, sehingga panjang landasan pacu yang diwakili oleh 4 itu berarti lebih dari 1.800 meter, dan F juga mewakili lebar sayap maksimum pesawat dan landing gear utamanya Jarak antara sisi luar roda luar umumnya dibagi menjadi A,B,C,D,E,F, 6 tingkat dari kecil ke besar, yang berarti F adalah tingkat tertinggi.
Sebagai alat transportasi tercepat di dunia, sejak lahirnya pesawat terbang telah membawa banyak kemudahan bagi kehidupan manusia. Dengan kemajuan zaman, berbagai fasilitas dan pelayanan pesawat terus ditingkatkan.
Saat ini, kota-kota yang terdapat bandara pesawat terbang dianggap sebagai kota yang relatif berkembang dengan ekonomi yang relatif maju. Kenyataan sekarang memang sudah sangat nyaman untuk terbang di kota-kota tingkat pertama dan kedua di Tiongkok.
Dalam beberapa tahun terakhir, karena perbaikan ekonomi nasional Tiongkok yang berkelanjutan, semua provinsi mulai memperkuat pembangunan infrastruktur perkotaan.
Diantaranya, transportasi dapat dikatakan sebagai urat nadi pembangunan perkotaan, dan transportasi yang nyaman dapat mendorong pertukaran ekonomi dan budaya antar kota. Untuk mempromosikan pengembangan kota, kereta api, jalan raya, dan bandara merupakan fasilitas penting.
Bandara kini menjadi pilihan pertama bagi banyak orang untuk bepergian. Selama bertahun-tahun, Tiongkok telah membuat prestasi besar dalam pembangunan infrastruktur. Bandara Internasional Dalian Jinzhouwan yang terletak di Dalian, Provinsi Liaoning, Tiongkok ini diharapkan akan resmi dibuka untuk lalu lintas udara pada tahun 2025.
Pada saat itu akan merupakan bandara lepas pantai terbesar di dunia. Ini juga merupakan bandara lepas pantai pertama yang dibangun oleh Tiongkok. Bandara Internasional Jinzhouwan Dalian adalah bandara kelas 4F nasional. Bandara kelas 4F mewakili tingkat penerbangan bandara.
Upaya Tiongkok dalam pembangunan infrastruktur telah membuat prestasi besar dan telah mengatasi banyak masalah infrastruktur di dunia. Dalam hal teknologi infrastruktur, media asing ada yang menyebutkan Tiongkok membangun infrastruktur secara "gila-gilaan".
Kapasitas dan efisiensi infrastruktur Tiongkok yang luar biasa telah diakui oleh banyak negara, banyak negara-negara yang hendak membangun infrastruktur dengan teknologi terbaik telah mengundang insinyur Tiongkok untuk berpartisipasi dalam pembangunan proyek di negara tersebut.
Selama ini Tiongkok terlihat selalu aktif di kancah internasional dan telah menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang baik dengan banyak negara, sembari membantu negara lain, Tiongkok tidak pernah berhenti berkembang. Dengan selalu mengembangkan kemajuan iptek yang berkelanjutan. Pembangunan infrastruktur kota-kota di Tiongkok secara bertahap ditingkatkan.
Banyak proyek yang tidak dapat diselesaikan di dunia luar telah diselesaikan di Tiongkok. Sambil menunjukkan kekuatan konstruksi infrastruktur perkotaan Tiongkok, itu tidak hanya dapat membuat lingkungan transportasi di kota lebih nyaman, tetapi juga dapat lebih mempromosikan pengembangan pariwisata perkotaan.
Pencapaian-pencapaian yang dilakukan Tiongkok sejak berdirinya Republik Rakyat Tiongkok dapat dilihat oleh masyarakat dunia. Di bawah tekanan dan kendali banyak negara Barat, perkembangan Tiongkok hingga saat ini menurut pandangan beberapa pengamat dapat dikatakan tidak terlepas dari kontribusi yang diberikan oleh semua rakyatnya. Ini juga tidak terlepas dari kepemimpinan pemerintahnya dengan bijakan yang tepat guna, sehingga negara Tiongkok sekarang berkembang sangat pesat, dan kualitasnya sangat tinggi.
Sebagai negara dengan luas 3 juta kilometer persegi berikut luas lautnya, kota-kota pesisir Tiongkok telah berkembang lebih pesat, dan Shanghai, Hong Kong, dan Guangzhou telah lama menjadi kota kelas dunia. Tetapi kota-kota ini tidak memanfaatkan sepenuhnya lautan di sekitarnya dalam proses pembangunan.
Saat ini, Dalian, Tiongkok berencana membangun bandara internasional lepas pantai yang membutuhkan reklamasi sekitar 20,87 km2 pulau buatan di laut, yang akan menjadi bandara lepas pantai terbesar di dunia.
Bandara ini terletak di wilayah laut Teluk Jinzhou, Kota Dalian, Provinsi Liaoning, Tiongkok, berjarak 18 kilometer dari Bandara Internasional Dalian Zhoushuizi, 23 kilometer dari pusat kota Dalian, dan jarak terpendek dari pantai adalah sekitar 4,5 kilometer.
Tiongkok telah menyelesaikan tiga kali rekonstruksi perluasan kapasitas Bandara Internasional Dalian Zhoushuizi. Namun kapasitas transportasinya masih belum dapat memenuhi permintaan lokal yang besar untuk pesawat, sehingga Tiongkok memutuskan untuk membangun bandara besar di lepasa pantai Teluk Jinzhou untuk menangani operasi kelebihan muatan Zhoushuizi.
Perlu dipahami bahwa proyek semacam ini dapat dikatakan cukup besar, dan sangat sulit. Banyak negara ingin membangun bandara lepas pantai, dan ruang lingkup konstruksinya sangat terbatas, karena pembangunan di lepas pantai bandara semacam ini membutuhkan banyak sumber daya.
Banyak negara yang ingin membangun sebesar-besarnya bandara lepas pantai, namun pada akhirnya terkendala oleh berbagai kondisi.
Menurut rencana pembangunan saat ini, Bandara Internasional Jinzhouwan berencana membangun empat landasan pacu dengan total investasi hingga RMB 26,3 miliar (US$ 4,1 miliar), dan diharapkan akan resmi dibuka untuk lalu lintas udara pada tahun 2025.
Oleh karena itu, luas Bandara Internasional Jinzhouwan sangat besar, menurut data yang relevan, luasnya bisa mencapai 20,87 kilometer persegi. Dibandingkan dengan bandara lain, area ini bisa dikatakan sangat luas.
Secara internasional ada persaingan antar bandara. Di Jepang, bandara lepas pantai mereka adalah Bandara Internasional Kansai. Bandara Kansai juga sangat terkenal secara internasional, sehingga banyak orang dari benua lain atau daerah lain yang berpikir akan bermain di Asia.
Jika Bandara Dalian Jinzhouwan selesai dibangun, maka akan berdampak besar pada arus penumpang di Jepang, bisa mengalihkan pelanggan mereka, dan membuat keuntungan ekonomi dari bandara Jepang menurun.
Kita semua tahu bahwa Bandara Internasional Dalian Jinzhouwan ini sangat berbeda dari bandara lain, dibangun dengan cara membangun pulau buatan dengan reklamasi laut terlebih dahulu.
Sebenarnya, reklamasi pulau skala besar ini sudah rampung, tetapi pembanguan bandaranya lambat. Karena seperti diketahui membangun bandara di daratan dan lepas pantai sangatlah berbeda.
Dalam hal ini Tiongkok perlu mempertimbangkan penyelesaian masalah-masalah teknis bandara lepas pantai. Siapa pun yang tahu tentang reklamasi pulau buatan tahu bahwa fondasi reklamasi pulau demikian umumnya harus dalam puluhan meter, jika tidak akan menyebabkan sedikit kelonggaran pada tanah dasar laut dan bebatuan. Kestabilan reklamasi tanah bawah laut secara teoritis harus stabil dan harusnya lebih baik.
Pembangunan bandara ini mengacu pada bandara lepas pantai internasional besar seperti Bandara LaGuardia di New York di AS dan Bandara Kansai di Jepang, dan dilakukan dengan reklamasi lepas pantai untuk membangun pulau buatan.
Misalnya saja saat ini, jika kita menyebutkan Bandara Kansai Jepang. Bandara Kansai kini yang merupakan salah satu bandara internasional terbesar di dunia. Namun, karena ketika Jepang membangun tidak mempertimbangkan pemanasan global dan penurunan tanah selama pembangunan Bandara Kansai, kini kenyataan menyebabkan bandara secara bertahap tenggelam.
Misalnya dengan Bandara Agatti India adalah yang pertama menanggung beban. Bandara ini benar-benar bandara lepas pantai, tapi karena Pulau Agatti sendiri luasnya sangat kecil, sehingga landasan pacu bandara sangat pendek. Saat pesawat mendarat, mau tidak mau akan menghadapi bahaya mendarat di laut karena landasan pacunya terlalu pendek dan sempit. (Pulau Agatti adalah pulau sepanjang 7,6 km, terletak di karang atol yang disebut atol Agatti di Wilayah Persatuan Lakshadweep, India. Terletak di 459 km (285 mil) barat kota Kochi).
Oleh karena itu, Bandara Jinzhouwan yang dibangun oleh Tiongkok dapat dikatakan telah belajar dari pengalaman bandara di atas dan lebih berhati-hati dalam konstruksi.
Pada tahap pertama proyek akan dibangun dua landasan pacu dengan panjang 3.600 meter.Agar Pesawat Airbus A380 terbesar di dunia dapat dengan mudah lepas landas dan mendarat. Area terminal 400.000 meter persegi dan akan mampu menampung 20 juta penumpang. .
Pada proyek tahap kedua, akan ditambahkan landasan pacu dan bangunan terminal seluas 300.000 meter persegi, yang jika keseluruhan proyek selesai diharapkan dapat menampung 70 juta wisatawan.
Meskipun bandara dibangun di pulau buatan, tidak hanya dekat dengan jalan raya nasional 202 dan 201, tetapi juga dekat dengan Jalan Tol Shenyang-Dalian, dan lalu lintasnya sangat nyaman.
Mengapa Bandara ini dibangun?Â
Saat ini, penerbangan sipil Dalian terutama bergantung pada Bandara Internasional Zhoushuizi. Bandara ini dibangun pada tahun 1927. Setelah P.D. II, AU Soviet bertanggung jawab untuk jangka waktu tertentu dan secara resmi diserahkan kepada PLA pada tahun 1955. Pada tahun 1973, Bandara Zhoushuizi diubah menjadi bandara sipil.
Karena sudah lama dibangun, Bandara Zhoushuizi telah menjadi bandara yang langka berada di tengah kota, sehingga sangat dekat dengan pemukiman penduduk, dan banyak warga  dapat langsung melihat naik turunnya pesawat langsung di rumah mereka. Meskipun nyaman bagi masyarakat untuk bepergian, tapi itu juga memiliki dampak yang lebih besar pada tekanan lalu lintas kota.
Dan karena kekhususan batas ketinggian, perkembangan perkotaan dan konstruksi perkotaan juga sangat terpengaruh; memang, dalam arti tertentu, menonton pesawat lepas landas dan mendarat di rumah adalah hal yang emosional, tetapi kebanyakan orang masih tertarik dengan pesawat. Tetapi akan bosan dan mengganggu dengan suara lepas landas dan mendarat pesawat.
Selain itu, dengan peningkatan tingkat materi masyarakat dalam beberapa tahun terakhir, industri pariwisata Dalian sangat berkembang. Selain itu, Bandara Zhoushuizi telah membuka layanan udara dengan lebih dari 100 kota di sepuluh negara di dunia, dan arus penumpang telah meningkat secara dramatis dari tahun ke tahun.
Kita juga mengetahui, dengan perkembangan berkelanjutan dari negara Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir ini, tidak heran jika berkemampuan untuk membangun bandara lepas pantai yang begitu besar, yang tidak dapat dilakukan oleh negara lain.
Dominasi Bandara Internasional Kansai, Jepang tampaknya akan tersaingi oleh Bandara Dalian Jinzhouwan ini setelah selesai dibangun.
Bandara Internasional Dalian Jinzhouwan merupakan pembangunan Bandara pertama kalinya bagi Tiongkok dengan menggunakan reklamasi laut menjadi pulau buatan.
Setelah pembangunan bandara rampung, tampaknya Tiongkok juga akan menghadapi banyak masalah tentang laut dan pulau buatan ini. Â Bagaimana pun lingkungan laut harus dilestarikan dan dilindungi, tetapi selama bandara bisa berhasil dibangun di masa depan, pihak Tiongkok berkeyakinan dapat mengatasinya.
Namun, pihak Tiongkok menyatakan bahwa pembangunan Bandara ini memiliki lebih banyak keuntungan daripada kerugian bagi Tiongkok. Ini tidak hanya akan membawa Dalian ke era bandara ganda, tetapi juga meningkatkan arus penumpang di Tiongkok lebih cepat dan mempercepat pembangunan internasionalisasi kota Dalian.
Tapi banyak pengamat yang percaya bahwa ketika status internasional Tiongkok terus meningkat, Tiongkok akan dapat memecahkan masalah antara lingkungan dan pembangunan dengan lebih baik di masa depan, dan menjadikan Tiongkok lebih makmur dan indah.
Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H