Seharusnya, pemerintah Swedia harus mengakui kenyataan, karena bukan Huawei yang paling terdampak, melainkan Ericsson.
Seorang juru bicara Ericsson mengatakan keputusan PTS, yang sekarang ditegaskan oleh pengadilan, "dapat berdampak negatif terhadap kepentingan ekonomi Swedia dan industri Swedia, termasuk kepentingan Ericsson."
Ericsson, yang mendapat sekitar 10% dari pendapatannya dari Tiongkok, telah menyuarakan keprihatinan tentang pelarangan Huawei dan menandai risiko kehilangan pangsa pasar di Tiongkok.
Menurut kabar terbaru, Nokia dan Ericsson baru-baru ini menerima pesanan dalam jumlah besar. Chunghwa Telecom, operator terbesar di Taiwan, memiliki pesanan 1,45 miliar yuan, dan Ericsson telah mengambil bagian 900 juta yuan, dan sisanya milik Nokia.
Pada awal era 4G, Ericsson dan Nokia, keduanya penyedia telekomunikasi yang bermitra  di Provinsi Taiwan, dan Chunghwa Telecom telah bekerja sama dengan mereka dalam urutan 5G pertamanya. Dapat diharapkan bahwa Ericsson, yang memiliki monopoli 900 juta yuan, akan lebih meningkatkan posisinya dan secara signifikan meningkatkan pengaruhnya.
Namun sebelumnya, Ericsson tidak diterima di pasar Tiongkok daratan karena pelarangan Swedia untuk bekerja sama dengan Huawei.
Menurut berita terbaru dari Reuters, pengadilan Swedia pada 22 Juni menguatkan larangan Huawei menjual peralatan 5G di Swedia. Ini berarti bahwa Huawei 5G akhirnya keluar dari Swedia. Pendekatan Swedia ini juga menyebabkan perusahaan Swedia Ericsson menderita serangan balik di pasar Tiongkok.
Sumber: smartkarma.com+bbc.com+Reuters+erricsson.com
Pada 18 Juli tahun ini, China Mobile China Radio and Television 5G 700MHz peralatan utama jaringan nirkabel gabungan hasil pengadaan terpusat dirilis. Menurut pengumuman yang dikeluarkan oleh China Mobile, pembelian total 480.000 stasiun peralatan utama nirkabel 5G 700MHz. Di antaranya, penawaran pemenangnya adalah  Huawei 60%, ZTE 31%, Datang 3%, dan Ericsson 2%.
Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri