Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengapa Gugus Tempur HMS "Queen Elisabeth" Inggris Tidak Berani Menerabas 12 Mil Laut Kepulauan LTS?

5 Agustus 2021   19:15 Diperbarui: 6 Agustus 2021   07:28 1778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Andaikata Inggris penuh percaya diri dan berani mengirimkan pesawat tempur siluman F-35B menerobos wilayah udara 12 mil laut Kepulauan di LTS, PLA pasti akan mengambil tindakan balasan untuk bergegas melangit untuk mengintersepsi.

PLA mengirim kapal perusak 055 ke LTS, sebenarnya sudah mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi. Jika F-35B berani memprovokasi, maka radar dual-band dan radar meter-wave pada kapal perusak pembawa rudal besar Tipe 055 akan bekerja sama dengan pesawat peringatan dini "AWASC KJ-500" yang dikerahkan di LTS.

Sumber: The naitonal Interest + defenseworld.net
Sumber: The naitonal Interest + defenseworld.net

Pada saat itu, gerak gerik F-35B akan terdeteksi. Saat ini, Bandara PLA di LTS telah mengerahkan berbagai pesawat tempur canggih yang cukup untuk menghadapi semua pesawat asing (musuh) yang masuk.

Kedua, mari kita bicarakan tentang kapal selam nuklir serangan kelas "smart" Inggris. Menurut pernyataan resmi AL Inggris, kebisingan kapal selam nuklir dikendalikan di bawah 100 desibel. 

Dari sudut pandang data, itu memang yang terbaik pilihan untuk tugas menerobos secara paksa perairan teritorial 12 mil laut di LTS, namun AL Inggris akhirnya tidak mengirimkan masuk.

Ini menunjukkan bahwa Inggris selama ini hanya melakukan gertakan, tetapi sebenarnya sangat ragu dan tidak berani bertindak. Lagi pula, kenyataan AS selama ini tidak berani bentrok dengan Tiongkok secara langsung di LTS. Inggris jelas sangat mengetahui tahu tentang hal ini.

AS yang selama ini selalu melakukan provokasi di LTS, meskipun sering melakukan kegiatan dengan melakukan latihan militer bersama dengan India, Australia, Jepang dan negara-negara lain, tapi mereka tetap tidak berani untuk masuk atau menerobos 12 mil laut yang menjadi garis merah Tiongkok.

AS berharap selain dirinya sendiri, akan ada lebih banyak sekutunya untuk maju. Inggris, sebagai sekutu paling setia AS, adalah kandidat terbaik. AS terus menekan Inggris dan bahkan media AS terus memanasi-manasi apakah kapal perang Inggris memasuki "12 mil laut" dan bahkan AS menjadikannya ujian utama hubungan kedua negara, dan berharap kapal perang Inggris seberani memasuki perairan Tiongkok seperti bulan Juni lalu berani masuk teritorial Rusia di Laut Hitam.

Hanya saja AS bermain bagus kali ini, tapi juga Inggris tidak bodoh akan diperalat. Yang jelas mengapa AS menolak mengikut sertakan kapal perangnya, bahkan memindahkan kapal perang "USS Sullivan" dari formasi gugus kapal induk Inggris Queen Elisabeth kali ini.

AS telah menghitung bahwa formasi kapal induk Inggris sudah sulit mundur bagaikan sedang menunggang harimau ke LTS. Begitu konflik antara Tiongkok dan Inggris meletus, AS dapat menghindari masalah ini, tetapi apa yang tidak diharapkan oleh AS adalah bahwa Inggris akhirnya memilih untuk menunjukkan kelemahannya ke Tiongkok, dan gugus kapal induk Inggris yang awalnya membuat banyak kebisingan dalam perjalanan ke LTS, namun berakhir dengan anti-klimak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun