Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kanada Disindir sebagai "Maling Teriak Maling" tentang Deklarasi Penahanan Sewenang-wenang dalam Hubungan Antar Negara

8 Mei 2021   19:15 Diperbarui: 8 Mei 2021   19:21 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 15 Februari 2021, Kanada mengeluarkan "Deklarasi Menentang Penahanan Sewenang-wenang Dalam Hubungan Antar Negara/Declaration Against Arbitrary Detention in State-to-State Relations" dan menyatakan telah ditandatangani oleh 58 negara termasuk negara-nagara dari Uni Eropa. Dan dengan sengaja mengatur seseorang dari “Human Rights Watch” untuk menuduh Tiongkok melakukan "penahanan sewenang-wenang" terhadap warga Kanada Michael Kovrig dan Michael Spavor pada peluncuran deklarasi tersebut.

Sumber: bbc.com
Sumber: bbc.com
Namun pihak Tiongkok menanggapi hal ini adalah benar-benar memutar-balikkan fakta dan bermaksud buruk, kata juru bicara Kedutaan Besar Tiongkok di Kanada. Tiongkok menyatakan ketidakpuasan yang kuat dan penentangan yang tegas atas deklarasi menentang pernyataan "penahanan sewenang-wenang" yang dikeluarkan oleh Kanada dan beberapa negara lain, dan Tiongok telah mengajukan protes serius melalui perwakilannya di Kanada.

"Seperti yang diketahui oleh semua orang bahwa kasus Meng Wanzhou benar-benar merupakan insiden politik." Kanada secara sewenang-wenang menahan Meng, seorang warga negara Tiongkok yang tidak bersalah yang sama sekali tidak melanggar hukum Kanada, selama lebih dari dua tahun. Dengan melakukan itu, pihak Kanada telah secara kasar menginjak-injak hak dan kepentingan sah warga negara Tiongkok, yang merupakan penahanan sewenang-wenang dalam segala hal, kata juru bicara Tiongkok.

Di satu sisi, pihak Kanada mengklaim bahwa mereka menjunjung supremasi hukum dan menentang penahanan sewenang-wenang. Di sisi lain, mereka bertindak sebagai kaki tangan AS, dan membantu AS menggunakan Meng sebagai alat tawar-menawar untuk menindas perusahaan-perusahaan Tiongkok. Tindakan semacam ini tidak berbeda dengan pencuri yang berteriak untuk menangkap pencuri, yang cukup munafik dan hina, jelas juru bicara Tiongkok itu.

Menurut pihak Tiongkok kedua warga Kanada itu ditangkap dan diadili oleh otoritas yang kompeten di Tiongkok sesuai dengan hukum atas dugaan kejahatan yang merusak keamanan nasional Tiongkok. Organ peradilan Tiongkok menangani kasus ini secara independen sesuai dengan hukum dan hak hukum mereka telah dijamin. Upaya pihak Kanada untuk menekan Tiongkok dengan menggunakan "Megaphone Diplomacy" atau mengeroyok benar-benar akan sia-sia dan hanya akan menuju mengangkat bau menimpakan pada kaki sendiri, demkian menurut kedutaan Tiongkok di Kanada.

Kanada sedang berupaya untuk menarik beberapa negara untuk mengeluarkan deklarasi bersama untuk menentang apa yang disebut "penahanan sewenang-wenang" Tiongkok, seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Global Times secara eksklusif pada Februari lalu.

Politisi Kanada menyerang Tiongkok atas kasus mantan diplomat Kanada Michael Kovrig dan pengusaha Michael Spavor di Tiongkok, para ahli Tiongkok percaya bahwa deklarasi bersama dirancang untuk menstigmatisasi dan menekan Tiongkok.

Para ahli mengatakan deklarasi itu, bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Imlek di Tiongkok, adalah serangan agresif dan dianggap buruk yang dirancang untuk memprovokasi Tiongkok. Dengan demikian, Tiongkok tidak akan takut dan membuat kompromi, pendekatan diplomatik yang dipilih Kanada belum pernah berhasil sebelumnya, dan tidak akan mencapai tujuan apa pun di masa depan, dan tindakan Kanada ini hanya akan “berakibata dengan cara yang paling buruk,” kata mereka.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok telah menegaskan kembali status resmi kedua kasus yang dikenakan kepada Kovrig dan Spavor dan otoritas kehakiman Tiongkok telah merilis informasi tentang kasus tersebut.

Kovrig dituduh telah menggunakan paspor biasa dan visa bisnis untuk memasuki Tiongkok untuk mencuri informasi sensitif dan intelijen melalui kontak-kontaknya di Tiongkok sejak 2017, sementara Spavor dituduh sebagai sumber utama untuk memberikan informasi intelijen bagi Kovrig. Mereka dicurigai melakukan kejahatan yang membahayakan keamanan nasional Tiongkok, dan telah dituntut oleh penuntut umum Tiongkok.

Menurut sumber tersebut, karena situasi pandemi COVID-19, persidangan untuk kedua kasus tersebut belum dimulai, dan pengadilan akan segera melanjutkan persidangan. Kedua tersangka Kanada akan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku di Tongkok, kata sumber itu.

Langkah Kanada, yang melakukan manuver pada perayaan Tahun Baru Imlek Tiongkok, adalah upaya untuk mengalihkan perhatian publik dan menciptakan situasi publik agar berantakan untuk mempengaruhi opini publik di kalangan orang Tionghoa perantauan, karena Festival Musim Semi tahunan adalah kesempatan bagi mereka untuk merayakan keberuntungan dan kemakmuran menurut kebudayaan mereka, Wang Yiwei, ketua profesor Jean Monnet dan direktur Studi Eropa di Universitas Renmin China/Tiongkok, mengatakan kepada Global Times pada bulan Februari lalu.

Para analis telah menunjukkan bahwa negara-negara yang menandatangani deklarasi tersebut memiliki rekam jejak bias terhadap Tiongkok, dan mereka jauh dari perwakilan dari seluruh komunitas internasional.

“Kami memahami bahwa Kanada berada di bawah tekanan dari AS. Namun, sebagai negara berdaulat, Kanada menangkap Meng Wanzhou dengan alasan yang dibuat-buat dan menahannya selama lebih dari dua tahun sedang dia tidak melanggar hukum Kanada. Deklarasi yang disebut lebih seperti sebuah 'pengakuan' yang mengakui kesalahan yang dibuat Kanada dalam kasus Meng.” Lü Xiang, seorang peneliti di Akademi Ilmu Sosial Tiongkok di Beijing, mengatakan kepada Global Times pada Februari lalu.

Kasus Meng adalah insiden politik serius yang didalangi oleh AS untuk menekan Huawei dan perusahaan teknologi tinggi Tiongkok lainnya. Kanada bertindak sebagai kaki tangan AS, dan ini adalah "penahanan sewenang-wenang," Lü mencatat, menekankan bahwa “kasus Meng berbeda dari kasus Kovrig dan Spavor dan menyedihkan bahwa Kanada telah memilih untuk mengalihkan proses politiknya ke Washington.”

Media Kanada telah dengan sengaja memutar-balikkan fakta dengan membuat laporan yang ditujukan kepada pemerintah Kanada, yang secara keliru berasumsi bahwa Tiongkok membalas Kanada atas penangkapan Meng menggunakan kasus Kovrig dan Spavor.

"Serangan seperti itu terhadap Tiongkok mencerminkan ketakutan negara-negara ini atas pembusukan politik dalam negeri mereka. Itu hanya pelampiasan kemarahan mereka dan pertempuran/komflik pikiran mereka sendiri yang kesal," kata Wang.

Penangkapan Kanada atas Meng secara luas dipandang sebagai penahanan sewenang-wenang di antara opini arus utama komunitas internasional, dan bahkan oleh beberapa mantan pemimpin politik, diplomat dan tokoh di lingkaran bisnis Kanada sendiri.

Menurut outlet media Kanada cbc.ca, pada Juni 2020, koalisi 19 mantan politisi, pegawai negeri, akademisi, dan tokoh masyarakat mengirimkan surat kepada Perdana Menteri Justin Trudeau, mendesak pemerintah Kanada untuk mengubah posisi yang salah dalam kasus Meng.

Publikasi media Kanada 'the Walrus' juga menerbitkan sebuah artikel pada 8 Januari berjudul “Why Canada Should Finally Free Meng Wanzhou (Mengapa Kanada Akhirnya Akan Membebaskan Meng Wanzhou).” Artikel tersebut mengatakan meskipun "sekarang ada kabar angin bahwa AS mencoba untuk mencapai kesepakatannya sendiri dengan Tiongkok untuk membebaskan Meng dengan imbalan pengakuan melakukan kesalahan, Kanada seharusnya tidak menunggu itu untuk bertindak."

Pakar Tiongkok yakin deklarasi tersebut tidak akan memengaruhi proses peradilan Tiongkok terkait dengan kasus dua warga negara Kanada tersebut dan mendesak Kanada untuk mengakui kesalahannya dan memperbaiki penahanan sewenang-wenang terhadap warga Tiongkok dan segera membebaskan Meng dan mengizinkannya kembali ke Tiongkok segera.

Maksud Kanada Dibalik Mengdeklarasian Ini

Masud Kanada mengeluarkan deklarasi tersebut dengan dukungan dari beberapa negara Barat sepertinya adalah untuk membuka jalan bagi ekstradisi Meng Wanzhou ke AS.

Tiongkok memperingatkan deklarasi Kanada, dengan deklarasi ini sebenarnya mengeluarkan sinyal yang sangat berbahaya: pihak Kanada mungkin segera akan memutuskan bahwa Meng Wanzhou bagi mereka memenuhi persyaratan untuk ekstradisi ke AS.

Jika Meng Wanzhou diekstradisi ke AS, dia pasti akan menghabiskan sisa hidupnya di penjara AS, dan bahkan mati di penjara AS.

Pada 1 Desember 2018, sesuai dengan permintaan AS, Kanada secara ilegal menahan Meng Wanzhou, yang sedang transit melalui Kanada yang akan terbang ke negara lain,. Tidak peduli bagaimana pun pihak Tiongkok bernegosiasi, para pengacara masih belum memiliki harapan untuk membebaskan dia. Baca :

Mau Menang Sendiri AS Menangkap Direktur Global Huawei di Kanada

Opini Berbagai Pihak terhadap Penangkapan CFO Huawei di Kanada

Kelihaian AS Mengakuisisi Alstom "Gratis" dan Kini Giliran Huawei

Jelas AS harus mencoba membuat Meng Wanzhou menghabiskan sisa hidupnya di penjara AS, dan Kanada bertekad untuk mengekstradisi Meng Wanzhou ke AS melalui "proses peradilan" yang munafik dan menyerahkannya ke AS untuk sebuah yang disebut "persidangan". Tindakan Kanada menciptakan lelucon yudisial paling tidak seperti masuk akal dalam sejarah manusia. Mereka bahkan menahan seorang warga negara asing yang tidak melanggar hukum Kanada atas nama hukum. Hanya ada tiga alasan penahanan menurut beberapa pengamat.

“Mengikuti permintaan AS,” “AS dan Kanada telah menandatangani perjanjian ekstradisi.” “AS percaya bahwa Meng Wanzhou melanggar hukum AS.“ Ini menurut logika umum benar-benar tidak masuk akal.

Andaikata saat PM Kanada Trudeau berkunjung ke Pakistan, lalu Tiongkok meminta Pakistan untuk menangkap Trudeau untuk diekstradisi ke Tiongkok karena melangar hukum Tiongkok, ini adalah hal yang tidak masuk logika umum. Kita harus tahu hukum setiap negara berbeda, dan berlaku hanya dalam teritorinya, yang berarti UU AS hanya berlaku di wilayah teritori AS.

AS percaya bahwa Meng Wanzhou melanggar undang-undang AS. Premisnya adalah Meng Wanzhou harus berada di wilayah AS. Faktanya, AS terlebih dahulu memerintahkan Kanada untuk menangkap Meng Wanzhou sebelum mulai menuntut Meng Wanzhou, yaitu menangkap orang terlebih dahulu, kemudian baru mengumpulkan apa yang disebut "bukti", ini adalah kasus pelanggaran HAM yang paling khas di dunia.

Mengapa AS memerintahkan Kanada untuk menangkap Meng Wanzhou?

Jawabannya sudah sangat jelas. Jelas, AS sedang berusaha menjatuhkan Huawei. Setelah mengetahui bahwa AS tidak dapat bersaing dengan Huawei dalam teknologi 5G, mereka hanya dapat mengadopsi cara-cara tercela yang dapat dilakukan dengan cara apa saja. Itu adalah sarana untuk “menusahkan orang lain” dan mencoba membuat Huawei kacau, serta mencoba membuat Huawei kehilangan penerus terkuatnya.

Apakah AS takut dengan teknologi 5G Huawei dan teknologi transmisi Weibo?

Dulu, ada pepatah yang mengatakan “4G mengubah kehidupan.” Mengapa orang Tiongkok dapat merealisasikan pepatah ini, karena segala sesuatu dapat dilakukan dengan telepon seluler. Ini adalah hasil dari meluasnya penggunaan teknologi komunikasi 4G di Tiongkok.

Dan semua ini adalah hasil dari dibangunnya banyak dan padat infrastruktur stasiun pangkalan komunikasi di Tiongkok sehingga jangkauan sinyal ponselnya sangat luas di dalam negerinya.

Pepatah sekarang menyebutkan "5G mengubah masyarakat". Mengapa 5G dapat mengubah masyarakat? Karena teknologi 5G memiliki enam keunggulan utama: Pertama, cepat, dan kecepatan transmisinya sekitar 10 kali lipat dari 4G. Apa artinya ini? Ini berarti transmisi setiap ponsel 5G dan peralatan komunikasi lainnya setara dengan stasiun TV.

Kedua adalah konsumsi dayanya yang rendah, yang sangat menghemat konsumsi energi peralatan elektronik dan sangat meningkatkan masa pakai baterai peralatan elektronik.

Ketiga, latensi rendah (low latency), dengan waktu respons hanya 1 milidetik, yang kurang dari satu persen waktu respons otak manusia. Artinya, teknologi 5G banyak digunakan dalam produksi, kehidupan, dan peralatan untuk menghasilkan peningkatan akurasi.

(Latensi rendah menggambarkan jaringan komputer yang dioptimalkan untuk memproses pesan data dalam jumlah yang sangat tinggi dengan penundaan (latensi) yang minimal. Jaringan ini dirancang untuk mendukung operasi yang membutuhkan akses hampir seketika ke data yang berubah dengan cepat.)

Misalnya, kendaraan atau pesawat tanpa pengemudi yang dikendalikan oleh teknologi komunikasi 5G lebih aman dari jika dikendarai oleh manusia.

Keempat, jaringan mudah dibangun di mana-mana. Karena ukurannya yang kecil dan konsumsi daya yang rendah, semua jenis objek dapat disambungkan ke Internet selama chip 5G terpasang.

Kelima, semua hal saling berhubungan. Arti semua hal yang membentuk Internet of Things sama sekali tidak sebanding dengan Internet. Fungsi utama internet sebetulnya sebatas transmisi informasi dari fungsi komunikasi, sedangkan Internet of Things adalah jaringan segala sesuatu yang membentuk satu kesatuan yang saling terkait, mewujudkan perubahan subversif dalam produksi dan gaya hidup seluruh masyarakat, membentuk integritas dan interkoneksi dalam bentuk sosial orang dan benda yang Interaktivitas.

Sederhananya, ini adalah tingkat kecerdasan masyarakat manusia yang tinggi. Misalnya, produksi industri dan pertanian tanpa awak, penggerak otomatis mobil, kereta api, pesawat terbang, kapal, dan pesawat ruang angkasa, dll.

Keenam, rekonstruksi keamanan. Sinyal 5G memiliki tingkat kerahasiaan yang tinggi. Dunia Internet of Things akan dapat menerapkan deteksi dan peringatan dini paling tepat waktu dari bencana alam, produksi industri, dan bahkan kehidupan manusia, dan dapat secara otomatis atau membantu manusia untuk melakukan peringatan dini yang paling efisien dan efektif. Sehingga keamanan masyarakat manusia akan sangat ditingkatkan.

Singkatnya, negara mana yang memimpin dalam teknologi 5G, negara mana yang telah memenangkan kecepatan pengembangan yang lebih cepat dan memenangkan inisiatif, negara tersebut yang akan memegang kendali di masa depan.

Situasi Teknologi Telekom AS Sekarang

Sebaliknya, di AS saat ini, apakah itu supermarket, hotel, pasar sayur, atau stasiun atau bandara, metode pembayarannya masih tidak dapat dipisahkan dari kartu kredit.

Karena teknologi 4G dan teknologi transfer yang memaksa AS melakukan demikian, sudah  terlalu terbelakang, tingkat cakupannya juga sangat rendah.

Setelah melakukan penelitian dan penilaian, AS percaya bahwa mereka jauh di belakang Tiongkok dalam hal teknologi 5G, dan hampir tidak mungkin untuk mengejar ketinggalan. Hal ini akan menyebabkan AS pada akhirnya kehilangan hegemoni dunianya. Maka AS berupaya melibatkan penggunaan kekuatan AS dan kerja sama dengan negara lain untuk mendorong dan menekan Huawei.

Alasan mendasar untuk menghancurkan Huawei yang tidak bermoral juga menjadi alasan mendasar AS menginstruksikan Kanada untuk menangkap Meng Wanzhou. Hal ini menunjukkan bahwa penindasan AS terhadap Huawei sama sekali bukan masalah persaingan teknis. Ini adalah perebutan kendali 5G atas tingkat perkembangan masa depan. Ini adalah perebutan dominasi dunia. Media AS berkomentar bahwa persaingan teknologi 5G tidak bisa lagi dijelaskan oleh persaingan teknologi dan persaingan ekonomi.

AS tampaknya telah memposisikannya dalam posisi kompetitif militer. Oleh karena itu, menyelamatkan Meng Wanzhou bagi Tiongkok bukan untuk satu orang, juga bukan untuk Huawei sebagai perusahaan, tetapi untuk masalah yang melibatkan martabat nasional, martabat nasional, kepentingan negara, dan keamanan nasional.

AS memerintahkan Kanada untuk menangkap Meng Wanzhou, bukan untuk satu orang tetapi untuk semua orang Tiongkok. Ini untuk sebuah negara. Jika Meng Wanzhou bukan orang Tiongkok dan bukan wakil presiden Huawei, akankah AS memerintahkan Kanada untuk menangkapnya?

Tiongkok dan komunitas orang Tiongkok luar negeri terutama di Kanada membela Meng Wanzhou adalah kebutuhan untuk membela HAM orang  Tiongkok dan melindungi keamanan warganya. Undang-undang negara mana pun memiliki batas geografis dan hanya efektif di dalam wilayah laut dan udara negara itu.

Seorang warga Tiongkok tidak melanggar undang-undang apa pun di Kanada, sementara Kanada menangkapanya atas nama undang-undang AS sesuai dengan keinginan AS, sementara AS menginstruksikan Kanada untuk menangkap warga negara lain berdasarkan hukum domestik AS. Ini dianggap sungguh menginjak-injak hak-hak paling dasar rakyat Tiongkok dan menginjak-injak hak-hak dasar umat manusia.

Bagi komunitas orang Tiongkok penyelamatan Meng Wanzhou adalah untuk menyatakan ke seluruh dunia bahwa Tiongkok dan warganya tidak boleh digertak.

Selain itu, merupakan kebutuhan untuk mempertahankan keadilan dunia dan menjaga keadilan umat manusia. Apakah AS berhak mengatur perdagangan dan bisnis antara negara lain dengan negara lain? Mengapa perusahaan senjata AS dapat menjual senjata ke Taiwan, wilayah dalam kedaulatan Tiongkok, yang bertentangan dengan salah satu hukum dasar Tiongok?

Tetapi tidak bisakah perusahaan Tiongkok melakukan bisnis dengan perusahaan di negara berdaulat seperti Iran? Demikian pembelaan dari opini banyak komunitas orang Tiongkok.

Tindakan AS dan Kanada sepenuhnya menginjak-injak aturan manusia yang paling dasar, yang paling adil dan menginjak-injak, dan menginjak-injak HAM. Penyelamatkan Meng Wanzhou sangat penting.

Jika Kanada benar-benar mengekstradisi Meng Wanzhou ke AS, maka Tiongkok bisa saja melakukan  metode yang sama umtuk memperlakukan kepada warga Kanada.

Tiongkok dapat menangkap lusinan atau bahkan ratusan warga Kanada dan kemudian belajar dari apa yang telah dilakukan Kanada, tangkap dulu orangnya baru kemudian mencari dan mengumpulkan kesalahan-kesalahannya dan dibawa ke pengadilan.

Untuk mencapai tujuan tersembunyi, Kanada telah menahan Meng Wanzhou selama lebih dari dua tahun dan menolak untuk melepaskannya tanpa dasar hukum apa pun.

Pihak Tiongkok menuduh Kanada hanya mendengarkan perintah dari AS, dan menjadi proxy/anteknya, dan itu dianggap sangat kejam dan tidak sejalan dengan aturan hubungan internasional yang paling dasar.

Dalam kondisi yang demikian, Tiongkok merasa heran kenapa Kanada masih punya muka untuk mengeluarkan pernyataan menentang "penahanan sewenang-wenang".

Status Perkara Terkahir Meng Wanzhou

Pengacara Meng berpendapat bahwa pelanggaran proses terjadi menjelang penangkapannya pada Desember 2018 yang seharusnya membatalkan permintaan ekstradisi AS.

Meng Wanzhou, 49 tahun, ditangkap oleh Royal Canadian Mounted Police  (RCMP) dengan surat perintah AS di Bandara Internasional Vancouver. Dia membantah melakukan kesalahan dan melawan ekstradisinya.

Dia dituduh oleh AS telah menyesatkan HSBC tentang urusan bisnis perusahaannya di Iran, menyebabkan bank tersebut melanggar sanksi AS.

Diba Majzub, jaksa penuntut pemerintah Kanada, menanggapi tuduhan pengacara Meng bahwa polisi Kanada dan agen perbatasan melakukan penyelidikan kriminal rahasia atas nama FBI dengan kedok pemeriksaan perbatasan sebelum penangkapannya.

Majzub mengatakan tidak ada "bukti" dari rencana semacam itu dan agen perbatasan memiliki alasan sendiri untuk menyelidiki kelayakan Meng untuk memasuki Kanada. Dia mengatakan petugas Badan Layanan Perbatasan Kanada (Canadian Border Services Agency officers/CBSA) mencatat kriminalitas dan masalah keamanan nasional dalam laporan yang dibuat pada hari penangkapannya.

"Anda memiliki pejabat dari dua lembaga yang menyelidiki perilaku yang sama tetapi untuk alasan berbeda - keduanya sah," kata Majzub kepada hakim.

Majzub mengatakan RCMP "tidak mendapat keuntungan" dengan mengizinkan CBSA untuk mealkukan tindakan lebih dulu, dan bahwa polisi tidak mengkhususkan mengajukan pertanyaan tertentu atau permintaan agar perangkat elektronik digeledah, sehingga "tidak mungkin untuk menganggap motif jahat" kepada polisi.

Tak lama setelah Meng ditahan, Tiongkok menangkap dua warga Kanada atas tuduhan spionase. Pasangan ini menghadapi persidangan dalam seminggu terakhir, meskipun tidak diketahui kapan putusan mereka akan diumumkan.

Menurut beberapa sumber kasus Meng akan “diselesaikan” pada bulan Mei????

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

https://www.reuters.com/article/us-usa-huawei-tech-canada-idUSKBN2BG3D6

BBC

Global Times

Voa Chinese

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun