Pemantauan satelit rutin terhadap pangkalan kapal selam akan memberi tahu pemantau kapan kapal selam meninggalkan pelabuhan atau kembali ke pelabuhan.
Pencatatan yang cermat dari peristiwa deteksi masa lalu akan memberi pemantau database lokasi kapal selam.
Misalnya, jika dari sejarah masa lalu pemantau tahu bahwa AL Rusia selalu memiliki kapal selam yang berpatroli di Mediterania, dan bahwa secara umum, kapal selam tersebut terdeteksi masuk dan keluar dari Mediterania melalui Selat Gibraltar, maka pemantau dapat mengetahui berapa lama patroli kapal selam Rusia di Mediterania biasanya akan berlangsung.
Dari data historis pemantauy dapat mengetahui jenis kapal selam yang biasanya dikirim Rusia ke Mediterania dan dari mana asalnya.
Jadi, jika kapal selam patroli saat ini akan mendekati akhir dari patroli yang diharapkan, dan kapal selam serupa terlihat meninggalkan pangkalan kapal selam Rusia pada citra satelit, itu adalah tebakan yang adil bahwa kapal selam yang meninggalkan pelabuhan itu sendiri menuju ke Mediterania.
Hal tersebut diatas juga berlaku untuk kapal selam AS, Tiongkok dan negara lainnya.
Namun bagaimanapun untuk medeteksi kapal selam dalam laut dalam tidaklah mudah, saat bergerak susah dideteksi apalagi saat diam tidak bergerak atau karam akan lebih sulit lagi dideteksi, sangat dipengaruhi oleh shadow images dari karang, aliran isotermi dari perbedaan suhu air di atas dan di bawah dalam laut, dll dari phenomena alam.
Sumber: Media TV dqan Tulisan Luar Negeri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H