Menjadi salah satu pilar utama AU-PLA selain pesawat tempur bermesin ganda, memiliki rangka yang sama dengan 28 jet  J-10C, dan terdapat 7 jet siluman J-20 lainnya.Â
Bedanya, 7 jet siluman J-20 ini tidak sulit untuk dikenali dari dua perlakuan yang berbeda satu diparkir di udara terbuka tetapi yang lain (J-20) di hanggar.
Lagipula, jet tempur siluman J-20 itu mahal dengan sendirinya ditempatkan di hanggar. Itu normal, tetapi pesawat tempur siluman J-20 bercat kuning sebenarnya telah muncul di masa lalu, tetapi jumlahnya tidak sebanyak itu.Â
Jarang sekali ada 7 unit J-20 bercat kuning pabrik yang menunggu untuk dikirim dalam frame yang sama. Di saat yang sama, hal ini juga menunjukkan dari sisi kapasitas produksi massal J-20.
20 pesawat siluman telah mencapai level yang lebih tinggi, dan 7 di antaranya dikirimkan sekaligus. Ini bukan masalah. Dulu pada awalnya, tidak dapat terbayangkan dua jenis pesawat Jet-J-20 ini dapat diproduksi sekaligus dengan jumlah begini banyak,
Ini juga menunjukkan bahwa jumlah total jet tempur siluman generasi kelima AU-PLA mungkin akan segera meningkat pesat.
J-10C Tiongkok hanyalah jet tempur superioritas udara kelas menengah, dengan kapasitas muat volume bom lebih dari 8 ton. Jet tempur generasi empat pertama yang dikembangkan Tiongkok J-10 telah mendapat perhatian besar dari dunia luar sejak awal.Â
Bagaimanapun, performa tempur dari jet tempur superioritas udara bermesin tunggal berukuran sedang dengan tata letak canard (sayap bebek) ini telah melebihi ekspektasi.Â
Secara teoritia, jet ini sudah dapat bersaing dengan jet tempur F-16 yang dikembangkan oleh Lockheed Martin. Jet tempur J-10C yang baru yang sudah ditingkatkan telah mencapai level jet tempur generasi empat setengah dan merupakan salah satu jet tempur berukuran sedang paling canggih saat ini.
Namun sulit dipercaya bahwa jet tempur berukuran sedang seperti J-10C, selain memiliki misi supremasi udara, juga dapat dimuati dengan berbagai jenis amunisi untuk menjalankan misi menyerangan darat, sungai dan laut, dan ini adalah juga berbeda dengan bom yang lebih dari 8 ton, kuantitasnya ada hubungannya dengan itu, dan justru karena alasan inilah jet tempur J-10C disebut "licking madman/si gila" oleh dunia luar.