Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menyimak Isi Dialog Tingkat Tinggi Tiongkok-AS, Yang Jiechi-Wang Yi dan Blinken-Sullivan

21 Maret 2021   17:02 Diperbarui: 21 Maret 2021   17:20 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiongkok mendesak AS untuk mematuhi prinsip Satu-Tiongkok dan ketentuan dari tiga komunike bersama Tiongkok-AS, menghentikan pertukaran resmi dan hubungan militer antara AS dan Taiwan, menghentikan penjualan senjata ke Taiwan, menahan diri dari membantu Taiwan memperluas yang disebut "ruang udara internasional", menangani masalah Taiwan dengan hati-hati dan benar, dan menahan diri dari mendorong dan mendukung "kemerdekaan Taiwan". Jangan mencoba menerobos garis bawah Tiongkok, untuk tidak merusak hubungan Tiongkok-AS dan merusak kestabilan Selat Taiwan.

Masalah Kedaulatan Hong Kong 

Pihak Tiongkon menunjukkan bahwa sistem pemilihan di Daerah Administratif Khusus Hong Kong Tiongkok adalah sistem pemilihan lokal Tiongkok, dan otoritas pusat adalah otoritas pusat untuk memperbaiki sistem pemilihan Daerah Administratif Khusus Hong Kong. Bagaimana merancang, mengembangkan, dan memperbaiki urusan adalah urusan dalam negeri Tiongkok. Tidak ada pemerintah, organisasi, atau individu asing yang berhak ikut campur.

Untuk memperbaiki sistem pemilihan di Daerah Administratif Khusus Hong Kong, kita harus bersikeras pada "patriot yang menguasai Hong Kong." Tiongkok mendesak AS untuk mematuhi hukum internasional dan norma dasar hubungan internasional, menghormati keputusan Kongres Rakyat Nasional Tiongkok untuk memperbaiki sistem pemilihan di Wilayah Administratif Khusus Hong Kong, berhenti mencampuri urusan Hong Kong dan urusan dalam negeri Tiongkok.  Berhenti mendukung kekuatan "kemerdekaan Hong Kong". Dan cabut sanksi (yang merupakan tindakan ilegal) terhadap pejabat dan institusi Tiongkok. Berhentilah mencoba mengacaukan Hong Kong dan upaya Tiongkok untuk memajukan proses "satu negara, dua sistem." Jika AS terus berjalan dengan caranya sendiri, Tiongkok pasti akan merespons dengan tegas.

Masalah Xinjiang (Uyghur) Tiongkok

Pihak Tiongkok menunjukkan bahwa menunduh atau meletakkan topi "genosida" di kepala Tiongkok adalah kebohongan terbesar abad ini. Tiongkok bersedia berkomunikasi dengan AS atas dasar saling menghormati. Pintu Xinjiang terbuka bagi dunia, tetapi Tiongkok tidak menerima perjalanan berprasangka, merendahkan, dan ke Xinjiang berlaku seperti guru untuk melakukan apa yang disebut investigasi "praduga bersalah". Diharapkan AS akan menghormati fakta obyektif, berhenti menyerang dan mendiskreditkan kebijakan Xinjiang Tiongkok, dan meninggalkan standar ganda pada masalah kontra-terorisme.

Masalah Tibet Tiongkok

Pihak Tiongkok menunjukkan bahwa Dalai Lama ke-14 adalah pengasingan politik yang telah lama terlibat dalam kegiatan separatis anti-Tiongkok dengan kedok agama. Diharapkan AS akan mematuhi komitmennya untuk mengakui Tibet sebagai bagian dari Tiongkok yang terpisahkan dan tidak mendukung "kemerdekaan Tibet", menangani masalah yang terkait dengan Tibet dengan bijaksana dan benar, mencabut sanksi terhadap pejabat Tiongkok yang relevan, dan berhenti menggunakan masalah yang terkait dengan Tibet untuk ikut campur dalam urusan internal Tiongkok.

Semangat Dialog Mencari Konsensus

Kedua belah pihak sepakat untuk menjaga dialog dan komunikasi, melakukan kerja sama yang saling menguntungkan, mencegah kesalah pahaman dan kesalahan mengambil kepputusan, menghindari konflik dan konfrontasi, serta mendorong perkembangan hubungan Tiongkok-AS yang sehat dan stabil sesuai dengan semangat hubungan tilpon antara kedua kepala pada 11 Februari 2021.

Kedua belah pihak berharap untuk melanjutkan komunikasi strategis tingkat tinggi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun