Dari sudut pandang ekonomi, jumlah bantuan asing terbatas, dan jika ada negara yang ingin berhasil memerangi pandemi, semua orang harus divaksinasi.
Oleh karena itu, bantuan asing untuk vaksin Tiongkok sama sekali tidak merugikan, tetapi merupakan alasan yang menjanjikan untuk merubah kurva peningkatan bisnis.
Dampak Kebijakan Finansial Baru AS
Vaksin Tiongkok tidak hanya dapat melawan pandemi tetapi juga untuk menyaingi AS. Pada 6 Maret 2021, waktu setempat, Senat AS memberikan suara 50 mendukung 49 menentang rencana stimulus 1,9 triliun dolar yang diusulkan oleh Biden.
Ini mengindikasikan AS telah memulai babak baru rencana pencetakan uang dengan gila-gilaan sebesar $ 1,9 triliun. Setara dengan RMB 12 triliun. Â Dunia harus membayar dengan pencetakan uang AS ini, mata uangnya terlalu banyak dikeluarkan, dan membanjir. Ini akan memicu dolar terdepresiasi. Komoditas curah dunia akan naik tajam, dan bahkan memengaruhi harga pasar properti Tiongkok. AS tampaknya tidak menggunakan hegemoni dolar AS untuk mengumpulkan wol di seluruh dunia.
Kerugian terbesar Tiongkok karena RMB (reminbi/mata uang Tiongkok) masih belum mencapai internasionalisasi. Menurut data yang dirilis oleh World Banking, Financial Telecommunications Association (SWIFT), pada Agustus 2020, renminbi menduduki peringkat kelima di dunia dalam pembayaran global, tetapi hanya 1,91% .
Oleh karena itu, internasionalisasi RMB masih jauh jalannya, karena vaksin Tiongkok dapat sepenuhnya dipasok ke semua negara di dunia, di satu sisi dolar terdepresiasi, dan di sisi lain, vaksin menjadi kebutuhan.
Kejadian seperti di atas ini bisa digunakan untuk promosi settlement RMB, apalagi mata uang digital RMB Tiongkok sudah bisa digunakan sebagai settlement internasional.
Bahaya potensial terbesar dari perang Tiongkok melawan pandemi: kapasitas produksi vaksin yang tidak mencukupi Populasi dunia sekitar 7,5 miliar, sedangkan Tiongkok mencapai 1,4 miliar.
Jika dilhat dari kapasitas produksi vaksin Covid-19 saat ini, dibutuhkan setidaknya beberapa tahun bagi dunia untuk bisa divaksinasi penuh, jadi vaksin masih akan menjadi masalah.
Tiongkok sekarang telah memimpin dalam menanggulangi pandemi, tetapi mereka masih belum dapat sepenuhnya menahan Covid-19. Sedangkan konsep perkembangan berdasarkan karakteristik virus baru yang terus bermutasi akan hidup berdampingan dengan manusia untuk waktu yang lama.