Dia mungkin setelah pernah terlihat berpartisipasi dalam beberapa aktivitas pertama, dan kemudian dia terus dihubungi untuk terus berpartisipasi.
Tapi yang membuat beberapa analis dan pengamat, timbul banyak pertanyaan tentang kematian Ma Kyal Sin, karena ada postingan twitter dan facebooknya yang sulit untuk tidak menimbulkan keraguan, sehingga menimbul beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1, dia semestinya posisinya banyak berhadapan dengan polisi, mengapa dia ditembak di belakang kepala?
2, siapa yang memintanya untuk menunjukkan wajah penuhnya dan bekerja sama dalam pengambilan gambar?
3. mengapa segera dikuburkan keesokan harinya?
4, hasil otopsi melaporkan bahwa peluru yang ditembakkan berasal dari pistol, dan polisi dan militer yang behadapan dengan demontran dipersenjatai senapan laras panjang.
5, bagaimana dia bisa login ke Facebook ketika sinyal internet terputus di Mandalay, Myanmar. Dan menulis posting terakhir seperti kata-kata terakhirnya?
6. Jika bukan dia yang memposting, siapa yang masuk ke akunnya dan tahu bahwa dia akan mati?
Pertanyaan-pertanyaan ini tidak akan memiliki jawaban sekarang. Bahkan jika memang betul mereka yang melakukannya, Twitter dan Facebook tidak ingin melihat kebenaran, tapi yang mereka butuhkan sekarang adalah emosi, bukan alasan.
Petunjuk buku pelajaran tentang "Demokrasi" di jalanan ada menuliskan: "Jika tidak ada Kekerasan Bikin Kekerasan, Kalau Tidak Cukup Berdarah Bikin Berdarah" banyak Netizen yang sudah bisa melihat dan merasakannya. Ini bukan menjadi teori konspirasi lagi.
Peristiwa Yang Terjadi di Ukraina