Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gejolak Myanmar Tampaknya Lebih Menyulitkan Tiongkok daripada Sengketa Perbatasan Tiongkok-India

13 Maret 2021   20:23 Diperbarui: 13 Maret 2021   20:36 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.biographydata.org

Sumber: www.biographydata.org
Sumber: www.biographydata.org
Sekitar pukul 12.20, dia jatuh dalam genangan darah. Menurut para pengunjuk rasa, adegan itu terjadi saat dalam kekacauan. Ketika "rekan satu tim" membawanya dengan sepeda motor ke rumah sakit, dia meninggal dunia.

Di malam hari, nama Ma Kyal Sin/Deng Jiaxi menyebar di Twitter dan Facebook. Salah satu yang menjadi sorotan adalah "seorang keturunan Tionghoa pertama yang terbunuh dalam protes jalanan di Myanmar."

Selain itu, media Taiwan merilis berita pada pukul 17:03 pada hari itu bahwa dia "ditembak di leher" dan menyimpulkan bahwa itu disebabkan oleh penembakan polisi. Bahkan ada foto close-up yang lebih tragis. Video ini jelas tidak akan ditayangkan. Sekarang ada satu hal yang bisa kita pastikan bahwa dia ditembak di belakang kepala.


Kantor-kantor berita seperti Associated Press, Reuters, dan Agence France-Presse tidak ada yang keberatan Ma Kyal Sin ini diperlakukan seperti bintang hingga berubah menjadi mayat yang dingin, hanya dalam beberapa jam, gadis muda cantik ini membeku jadi mayat di jalanan Myanmar yang kacau balau.

Dia meninggal dengan sangat menyedihkan, dan dia bahkan tidak tahu mengapa dia harus meninggal?

Setelah tewas, dia disemayamkan di altar dengan berbagai cara dan menjadi "syuhada/martir". Sekitar pukul 11 malam, seseorang mendefinisikannya sebagai "pahlawan" dan mempostingnya di Weibo (semacam twitter Tiongkok), dan menyimpulkan bahwa dia ditembak oleh militer dan polisi. Ada banyak opini-opini memberi ucapan penghargaan di Twitter.

Ada juga tanyangan facebook terakhirnya: Ma Kyal Sin bersedia menyumbangkan organ, jika dia menemui kemalangan, sehingga dia masih dapat membantu orang lain ...

Ibu Ma Kyal Sin merasa sedih dan menyesal, tadinya dia hanya setuju anaknya ikut demo dua atau tiga kali, dia tidak tahu mengapa putrinya harus pergi lagi.

Tetapi ayahnya yang berprofesi sebagai tukang cukur keturunan Tionghoa justru yang memberikan motivasi utama yang mendorongnya ke jalan pada 11 Februari, ayah Ma Kyal Sin/Deng Jiaxi menunjukkan bahwa setuju dia berpartisipasi dalam protes dan mengikatkan pita merah padanya (mendukung NDL).

Sumber: biographydata.org
Sumber: biographydata.org
Pada akhirnya, itu adalah akhir yang sangat menyedihkan dan sangat memilukan pada tanggal 3 Maret 2021. Perlu diketahui situasi politik di Myanmar begitu ruwet, apakah gadis berusia 19 tahun yang masih belia ini harus ikut terjun dalam perpolitikan yang demikian?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun