Perlu digarisbawahi bahwa menurut akal sehat, Huang Lingyi yang berusia 84 tahun seharusnya sudah pensiun menikmati hari tuanya, tapi dia tidak memilih pensiun, tapi dengan semangat patriotisme bersama timnya terus berjuang untuk membuat "CHIP Tiongkok". Berkat kerja kerasnya, Tiongkok kini telah mencapai pencapaian dalam industri Chip, menghemat negara lebih dari satu triliun yuan.
Saat ini Tiongkok telah melakukan terobosan-terobosan dalam industri Chip, sehingga selama ini dan selanjutnya ilmuwan Tiongkok akan terus bekerja keras dan berkonsentrasi pada riset, jalan "Chip Tiongkok" tampaknya akan semakin mulus maju ke depan.
Seberapa penting Chip yang dikembangkan sendiri? Seorang ilmuwan AS pernah berkata: "AS dapat mematikan generator pembangkit listrik Tiongkok kapan saja sehingga mereka tidak akan pernah dapat menyalakannya lagi!" Keyakinan di AS ini dikarenakan berasal adanya monopoli Chip untuk produk elektronik apa pun. terutama terkait dengan keamanan nasional. Begitu juga untuk satelit Beidou, pesawat tempur, dan kapal induk jika ditinggalkan Chip, mereka akan seperti tumpukan besi tua, dan bahkan dapat dimanipulasi oleh seseorang yang ingin mengarahkan senjatanya untuk menyerang Tiongkok sendiri.
Kelahiran CPU Quad-core pertama Tiongkok dengan hak kekayaan intelektual yang sepenuhnya independen, Loongson-3, mematahkan impian Amerika untuk memonopoli Chip dan menyelamatkan Tiongkok setidaknya 2 triliun yuan dalam mengimpor Chip setiap tahun.
Dan untuk semua ini, Tiongkok berterima kasih kepada pahlawan wanitanya Huang Lingyi.
Tiongkok Berpacu Dengan Teknologi Tinggi
Sebagai negara manufaktur utama, Tiongkok sekarang mau tidak maju harus bergerak menuju untuk kekuatan manufaktur dan kekuatan teknologi, untuk menutupi kekosongan teknis di masa lalu.
Tiongkok perlu menginvestasikan banyak tenaga kerja dan sumber daya material untuk mengejar ketertinggalan dengan negara asing. Setelah Tiongkok menguasai pengembangan teknologi inti pembuatan Chip dan memiliki pangsa pasar global, maka pengaruh internasional Tiongkok dan kekuatan komprehensif akan meningkat lebih setingkat lagi. Ini yang tampaknya diyakini oleh orang Tiongkok.
Sebagian besar ponsel pintar Tiongkok masih mengandalkan Chip impor, yang mengarah pada risiko macet setiap saat. Untuk menghilangkan ketergantungan mereka pada Chip luar negeri mereka merasakan harus diupayakan sesegera mungkin. Realisasi produksi sendiri dan penjualan sendiri juga menjadi mendesak, lebih-lebih setelah AS meluncurkan perang perdanganan terhadap Tiongkok akhir-akhir ini.
Menurut info, dibawah bendara perusahaan Huawei sudah ada mendiversikasi anak perusahaan Haisi atau Hisilicon menjadi "Da Haisi (Haisi Besar)" dan "Xiao Haisi (Haisi Kecil)" yang tidak hanya dapat memasok dan digunakan secara internal, tetapi juga menjual secara eksternal. Tidak heran jika Huawei masih penuh percaya diri dalam menghadapi sanksi dan blokade AS.