Barat bahkan membuat film biografi "The Lady" khusus dengan peran utama dari bintang film Mandarin Michelle Yeoh mereproduksi perjalanan perjuangan Aung San Suu Kyi dalam film tersebut.
Pada tahun 1991, Aung San Suu Kyi dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian yang menarik Ketua Komite Nobel menyebutnya sebagai contoh luar biasa dari kekuatan orang yang tidak berdaya.
Obama memujinya, Hillary memeluknya di depan umum, dan McConnell berkata dia bahkan lebih luar biasa daripada Gandhi. Reputasi Aung San Suu Kyi yang melonjak juga memberi tekanan pada militer Myanmar.
Pada akhirnya, militer Burma tidak bisa menahan tekanan Barat. Dan membebaskan Aung san Suu Kyi, setelah dibebaskan pada tahun 2011, Aung San Suu Kyi segera kembali ke dunia politik, dan NDL memenangkan kemenangan besar dalam pemilihan sela Parlemen Myanmar.
Seluruh lingkaran politik Barat dan media yang dikepalai oleh AS tak segan-segan memuji Aung San Suu Kyi. Dan memberikan dukungan untuk kampanyenya.
Tiga tahun kemudian, pada tahun 2015, Aung San Suu Kyi meraih pencapaian terbesar dalam kehidupan sebelumnya. Dia memimpin NLD untuk memenangkan dua pertiga kursi dalam pemilihan parlemen dan menjadi partai yang berkuasa di Myanmar.
Karena Aung San Suu Kyi berkewarganegaraan Inggris, dia tidak dapat menjabat sebagai Presiden Myanmar berdasarkan konstitusi.
Tapi Presiden baru Myanmar adalah anggota NDL nya. Dan dia adalah ketua NDL, yang berarti presiden baru adalah "adik laki-lakinya."
Model demokrasi yang didukung oleh Barat akhirnya mendapatkan kekuasaan. Barat menaruh penuh dengan harapan. Mengingat Aung San Suu Kyi, yang telah menerima pendidikan Barat dan memeluk nilai-nilai Barat, akan lebih bisa dikontrol setelah dia menjabat daripada korps tentara.
Barat berharap agar Aung San Suu Kyi secara sadar dapat bekerjasama dengan strategi AS, dengan dalih "demokrasi", dengan dalih "reformasi demokrasi" untuk melemahkan kekuatan militer Myanmar, dan membentuk apa yang disebut "pemerintahan demokratis seperti negara-negara Barat, AS, Jepang dan Inggris Myanmar akan menjadi boneka yang kokoh dan makmur bagi AS dan Barat.