Ada seperangkat regulasi yang sedang dibahas AS sendiri, yang akan digunakan sebagai  yurisdiksi lengan panjang. Ada juga dimana AS dan UE sedang membahas "Regulasi Barat" bagi mereka.
Bagaimanapun, mereka akan menggunakan berbagai regulasi untuk mengunci perusahaan Tiongkok dan ruang untuk pembangunan ekonomi Tiongkok. ( Hal seperti ini telah terjadi terhadap produk Nikel dan Minyak Sawit Indonesia).
Kemudian menganggap masalah struktural dalam perdagangan ini sebagai masalah utama, yang disebut masalah struktural, dan akhirnya semuanya bermuara pada sistem.
Oleh karena itu, pada titik ini, pihak lawan tidak boleh memiliki ilusi bahwa mereka dapat berbicara tentang beberapa masalah, dan beberapa masalah tidak dapat didiskusikan, dan pihak lawan tidak dapat berkompromi.
Maka untuk membicarakan tentang hubungan AS-Tiongkok, sekarang berada di titik balik. Diharapkan Biden akan menstabilkan seluruh kebijakannya selama proses pembentukan kabinet dalam enam bulan ini, meskipun di dalamnya terdapat ideologis garis keras.
Tapi tampaknya Biden tidak akan seperti Trump dengan menggunakan pemukulan tongkat yang tidak terbatas, jadi masih diharapkan akan membuat beberapa kelonggaran untuk beberapa persyaratan bagi AS. Sebab Jika Biden melakukan seperti Trump memukul tanpa pandang bulu, maka Tiongkok pasti juga akan melakukan pembalasan yang setimpal seperti yang telah terjadi selama ini. Kepentingan utama tidak akan dikompromikan dan AS tidak akan mendapat keuntungan dari Tiongkok juga.
Bagaimana pun peningkatkan perbaikan hubungan AS-Tiongkok akan berdampak positif bagi ekonomi dan keamanan Indonesia juga. Dalam bidang ekonomi jika pemintaan barang produk Tiongkok berkurang, dengan sendirinya permintaan komponen barang Indonesia yang terkandung dalam barang yang diekpor Tiongkok ke AS akan berkurang juga. Demikian juga sebaliknya.
Sumber: Media TV dan Tulisan Dalam dan Luar Negeri
1Â 2Â 3Â 4Â 5Â Â 6Â 7Â Â 8Â 9Â 10Â Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI