Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Melihat Ekonomi Tiongkok Tetap Bangkit Dalam Pandemi Global

16 Januari 2021   14:16 Diperbarui: 16 Januari 2021   14:43 1130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Istilah The Economic Decoupling pertama kali muncul dalam pemberitaan perang dagang antara Tiongkok dan AS tahun 2018. Perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok pada awalnya disebabkan oleh ketimpangan hubungan yang disebabkan oleh surplus perdagangan yang besar antara Tiongkok dan AS).

(Economic decoupling di ekonomi dan lingkungan, decoupling mengacu pada ekonomi yang akan dapat tumbuh tanpa peningkatan tekanan lingkungan yang sesuai. Di banyak negara, peningkatan produksi (PDB) saat ini meningkatkan tekanan pada lingkungan. Suatu perekonomian yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi sambil mengurangi jumlah sumber daya seperti air atau bahan bakar fosil yang digunakan dan mengurangi kerusakan lingkungan pada saat yang sama akan dikatakan akan dipisahkan. Tekanan lingkungan sering kali diukur dengan emisi polutan, dan decoupling sering kali diukur dengan intensitas emisi dari keluaran ekonomi.

OECD mendefinisikan istilah sebagai berikut: istilah 'decoupling' mengacu pada pemutusan hubungan antara "kerusakan lingkungan" dan "barang ekonomi". Ini menjelaskan hal ini sebagai memiliki tingkat peningkatan kekayaan yang lebih besar daripada tingkat peningkatan dampak.)

Dengan kartu di atas ini, membuat AS benar-benar takut. Karena Tiongkok dapat mengandalkan lingkaran internalnya sendiri (domestik) untuk mempertahankan pertumbuhan 4% hingga 5%. Ini juga keajaiban. Kemudian siklus (loop) dalam adalah yang utama ditambah siklus (loop) luar.

Misalnya, "One Belt One Road" OBOR) yang menjadikan satu-satunya titik terang dalam perekonomian dunia tahun ini.

Kecuali untuk pasar Tiongkok, perdagangan antara "OBOR" (negara-negara di sepanjang rute) dan Tiongkok telah meningkat rata-rata 5% sampai 10%. Investasi Tiongkok di "OBOR" (negara-negara di sepanjang rute) telah meningkat sebesar 30%, sedangkan semua pertumbuhan dunia telah jatuh, investasi telah jatuh, dan perdagangan telah jatuh.

Perdagangan dan investasi Tiongkok di "OBOR" (negara-negara di sepanjang jalur tersebut) semuanya telah meningkat, dan ini menarik karena permintaan untuk ekspor Tiongkok telah meningkat pesat setelah produksi negara-negara maju dalam pandemi tersebut berhenti.

Ekspor Tiongkok ke AS telah meningkat lebih dari 8% tahun 2020, dan AS melakukan economic decoupling, ini sebenarnya merugikan AS sendiri.

Itu merugikan AS sendiri. Akibat decoupling, mereka menarik diri dari pasar Tiongkok. Sekali hal ini diluncurkan, akan sangat sulit untuk masuk kembali, karena bagaiamana pun perusahaan Tiongkok akan mengambil kembali bagian asli AS.

Kedua, Eropa dan Jepang akan merebut bagian AS, sehingga semakin berat akibat dari decoupling bagi AS, semakin kecil kepentingan AS di Tiongkok di masa depan. Inilah mengapa setelah Biden naik ke panggung, dia harus memperlambat dengan tepat dan dengan jelas menyatakan bahwa AS tidak akan terlibat dalam economic decoupling.

Mereka telah menyadari bahwa decoupling adalah bencana bagi AS. Tiongkok tidak takut, dan Tiongkok siap untuk menggiatkan sirkulasi internal. Jika mereka melakukan decoupling, Tiongkok akan meniti beratkan  pada siklus internal. Tetapi akibatnya AS tidak memiliki kue (pasar) di Tiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun