Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dampak RCEP terhadap Perkembangan Dunia

14 Desember 2020   20:09 Diperbarui: 14 Desember 2020   20:16 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena sejak pandemi atau sejak AS mengibarkan panji konservatisme dan unilateralisme, Australia terus mengikuti AS dengan dekat, tetapi kali ini semua orang masih merasa sedikit terkejut. Terjadi ketidak pahaman antara tentang hubungannya dengan Tiongkok. Padahal 30% perdagangan dan ekspornya Australia dilakukan dengan Tiongkok.

Tampaknya Australia terjadi pemaham yang mendua, mereka menganggap dirinya negara kulit putih, negara Barat dan ideologinya benar-benar pada kubu Barat, tetapi secara ekonomi mereka semakin sadar bahwa mereka adalah bagian dari lingkaran ekonomi Asia, ini yang membuatnya sering terjadi kontraditif.

Australia akhirnya ikut bergabung dalam RCEP karena lebih memilih kepentingan ekonomi dari pada politik yang lebih condong ke Barat terutama pada sisi AS.

Tiongkok juga menyadari membeli biji besi dari Australia bisa lebih murah dan hemat biaya. Jadi bagi kedua belaha pihak Tiongkok dan Asutralia saling menguntungkan. Sekarang dengan ada kesepakatan yang dijalinnya, itu menunjukkan bahwa pada akhirnya akan melihat kepentingan fundamental ekonomi lebih menentukan, dan perlu bekerja sama dengan Tiongkok.

Dalam pidatonya PM Tiongkok Li mengatakan secara khusus, ini adalah perdagangan bebas kita bersama dan menjadi kemenangan multilateralisme. Faktanya, semua negara perlu memiliki kepercayaan semacam itu. Dalam beberapa tahun terakhir, karena tren konservatisme dan unilateralisme terlalu merajalela, perlu ada kesempatan untuk menyadarkan semua orang bahwa dari kerja sama ekonomi dan perdagangan yang erat hingga komunitas global dengan masa depan bersama bagi umat manusia, ini sebenarnya adalah konsep terpadu.

RCEP bukan hanya masalah urusan Asia, ini bukan hanya perjanjian ekonomi dan perdagangan, tetapi akan mempengaruhi aspek dunia lainnya dalam hal ekonomi dan perdagangan. Baik itu perdagangan bebas atau multilateralisme, rakyat mengharapkan perdamaian dan pembangunan. RCEP harus menjadi agen yang bijaksana, bahwa kita harus menerima kenyataan.

RCEP akan berdampak pada perekonomian domestik Tiongkok, beberapa industri kelas bawah dan menengah bisa berimgrasi keluar Tiongkok. Secara keseluruhan, itu juga membutuhkan siklus ganda internal, dan siklus ganda Tiongkok saat ini dan RCEP berada di luar, dan Tiongkok akan  membentuk siklus internalnya sendiri.

Dari produksi, distribusi, sirkulasi hingga penggunaan akhir, kenikmatan, dll, dalam proses ini, dapat dialihkan ke luar dan menciptakan banyak peluang bagi 14 negara anggota lainnya.

Kemudian perkembangan eksternal yang sama juga bermanfaat bagi Tiongkok, yang menurut merupakan situasi yang relatif ideal. Jadi rantai industri kelas bawah, banyak dari mereka yang benar-benar padam untuk beralih keluar Tiongkok dan ini merupakan peluang bagi negara-nagara ASEAN.

Sumber: Media TV dan Tulisan Dalam dan Luar Negeri

Online [1] [2] [3] [4] [5]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun