Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pertempuran Sengit Tiongkok-Vietsel, Komandan Laut Vietsel Ha Van Ngac Menyusun Jalur Pelarian

6 Desember 2020   15:28 Diperbarui: 6 Desember 2020   16:41 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serangan tembakan kedua dengan kecepatan 15 knot dalam jarak 300 meter dari kapal No. 10 mengenai ruang mesin dan terbakar kapal kehilangan tenaga sama sekali.

Formasi 281 dan 282  segera berbalik arah pada jarak 200 meter dari belakang sisi kanan kapal Vietsel No. 10 sekali lagi memuntahkan serangan dengan tembakkan mengarah pada dibawah garis freeboard kapal No.10.

Dalam waktu kurang dari 18 menit, dua kapal pemburu kapal selam Tiongkok No.281 dan 282 melancarkan tiga kali serangan ke kapal Vietsel No. 10 dengan sebanyak lebih dari 1.700 peluru ditembakkan. Terakhir, depo amunisi kapal Vietsel No. 10 tertembak dan meledak terus menerus. Akhirnya kapal Vietsel No.10 "Ngat Tao" ini tidak bisa lagi terus berlayar dan mulai tenggelam.

Pada sore hari tanggal 19 Januari 1974, pada sore pukul 14: 52 menit, kapal Vietsel No. 10 "Ngat Tao" tenggelam seluruhnya di bawah air, dan lokasi tenggelamnya berada di perairan selatan Karang Atol Lingyang (Antelope Reef).

Pasca Pertempuran

Satu jam setelah pertempuran laut Xisha, ada sebuah telegram yang menarik yang dikirim ke Ruang Perang Staf Umum di Beijing. Dengan berita: Satu kapal perang Vietnam Selatan tenggelam, dan kapal lainnya rusak dan melarikan diri. Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) memenangkan pertempuran laut.

Bagaimana reaksi Ye Jianying dan Deng Xiaoping, yang berada di Komisi Militer Pusat yang memimpin pertempuran laut Xisha, ketika mereka mengetahui kemenangan itu?

Cerita yang beredar luas adalah bahwa Ye Jianying sangat bersemangat setelah mendengar berita kemenangan dari garis depan. Dia berulang kali mengatakan bahwa pukulan bagus, pukulan bagus, tetapi Deng Xiaoping yang duduk di samping tampak sangat tenang. Dia memadamkan rokok di tangannya. Seraya mengatakan sudah waktu kita makan malam.

Setelah Ye Jianying menginstruksikan Departemen Perang untuk mengatur situasi pertempuran menjadi suatu laporan dan menandatanganinya, kemudian mengatarkan kepada Mao Zedong untuk dilaporkan, kemudian dia dan Deng Xiaoping dan yang lainnya keluar dari Departemen Perang dan berjalan menuju restoran.

Dan dalam buku "Ye Jianying in the Extraordinary Period", pengamat mengetahui bahwa setelah mengetahui berita kemenangan di garis depan, selain kegembiraan, situasi di ruang perang masih sangat tegang.

Ye Jianying, Deng Xiaoping tetap tinggal di ruang komando perang pada sore dan malam hari dan tidak mempedulikan dengan makan hanya mengganjal perut dengan beberapa snack untuk mengisi rasa laparnya, karena Ye Jianying khawatir sesuatu yang baru akan muncul terjadi di perairan Xisha. Ye Jianying, dan Xiaoping sedang mempertimbangkan sesuatu setelah memperlajari situasi, diputuskan untuk mengejar kemenangan dan memperluas hasilnya. Setelah mendapat persetujuan Mao Zedong, Ye Jianying, Deng Xiaoping dan lainnya mengeluarkan perintah ke Daerah Militer Guangzhou untuk merebut kembali tiga pulau Ganquan, Shanhu dan Jinyin yang diduduki Vietsel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun