Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pertempuran Sengit Tiongkok-Vietsel, Komandan Laut Vietsel Ha Van Ngac Menyusun Jalur Pelarian

6 Desember 2020   15:28 Diperbarui: 6 Desember 2020   16:41 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat itu, AU Tiongkok memang mengirimkan empat pesawat ke Kepulauan Xisha/Paracel untuk mendukung. Sayangnya, karena kehabisan bahan bakar, mereka berpatroli di atas Laut Xisha dan kembali dalam beberapa menit, namun beberapa menit yang singkat ini juga membuat para perwira dan tentara Vietnam Selatan sangat ketakutan.

Karena saat itu sebuah bom meledak di dekat pusat komando dimana Ha Van Ngac berada, jalur komunikasi diledakkan dan hubungan dengan AU Vietnam Selatan juga terputus. Dengan putus asa, dia memutuskan untuk melarikan diri.

Ha Van Ngac, yang melarikan diri, khawatir AU yang mendukung formasi armada maritim Tiongkok akan kembali melakukan serangan udara, tetapi dia tidak menyangka bahwa justru formasi armada 281 Tiongkok yang memainkan peran yang menentukan dalam pertempuran laut Xisha yang membuat mereka benar-benar ketakutan. Yang membuat orang bertanya-tanya mengapa pasukan penentu ini akan berperang. Mengapa mereka tiba dengan terburu-buru setelah lebih dari satu jam perang sudah mulai pecah?

Pukul 8:40 pagi tanggal 19 Januari1974, jam 8:40 pagi pertempuran Laut Xisha, satu setengah jam sebelum pertempuran terjadi, pemimpin regu kapal 281 di Pulau Yongxing menyalakan radio untuk memeriksa, dan tiba-tiba mendengar bahwa Armada Laut Tiongkok Selatan sedang melakukan panggilan darurat. Mereka harus cepat pergi ke perairan pulau Shanhu, itu instruksi dari pos komando maritim.

Tilpon datang dari Markas Besar Armada Laut Tiongkok Selatan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok di Zhanjiang, Guangdong. Di sebuah ruangan di sisi timur lantai tiga lantai Gedung Markas No. 1, operator mulai memanggil formasi 281 yang berlabuh di Pulau Yongxing pada pukul 2 pagi. Panggilan telah berlangsung hampir 6 jam. Panggilan dari sisi timur lantai tiga masih berlangsung. Tapi Pulau Yongxing masih sepi tidak ada jawaban. Apa karena formasi 281 terlalu jauh dari teater?

Medan pertempuran antara Pulau Yongxing dan perairan Xisha hanya berjarak 40 mil laut dan jaraknya sekitar 74 kilometer, yang berjarak sekitar dua atau tiga jam perjalanan. Formasi 281, yang tiba di Pulau Yongxing pada tanggal 18 Januari 1974, memang telah disiapkan untuk berperang. Tinggal menunggu perintah untuk pergi ke medan perang. Tapi mengapa formasi 281, yang sudah dalam status siap tempur, belum menerima sinyalnya?

Pasalnya di sini, stasiun radio, sesuai dengan kebiasaan AL Tiongkok saat itu, selama kapal merapat ke darat maka dengan radio komunikasi kapal dimatikan, dan diambil alih oleh radio dermaga. Mengapa itu melakukan?

Masalahnya terletak pada bahan bakarnya, radio mengkonsumsi banyak bahan bakar pada saat dinyalakan, dan bahan bakar sangat berharga pada saat itu, sehingga pada saat docking radio kapal ditutup, dengan sendirinya komunikasi dan instruksi tidak akan keterima.

Barulah pada pukul 08.40 tanggal 19 Januari 1974, pemimpin regu kapal 281 membuka radio untuk mengecek dan mendeteksi ternayata telegram telah diterima selama 6 jam. Setelah menerima kabar tersebut, formasi 281 melaksanakan tugas dengan kecepatan penuh ke Pulau Yongxing, pukul 11:29 pagi. Armada kapal 281 kapal pemburu kapal selam No. 281,dan No. 282 tiba di medan perang pukul 11.49 tanggal 19 Januari 1974, posko maritim tempat Wei Mingsen berada segera memberi info posisi kapal Vietsel No.10, dan mengeluarkan instruksi kepada formasi 281 untuk menembak kapal Vietsel No. 10.

Begitu Formasi kapal No. 281 dan No. 282 tiba langsung menyesuaikan arah dengan kecepatan tinggi menuju sasaran hingga dekat untuk mengakhiri Kapal Vietsel No. 10 dengan tembakan.

Pada pukul 12:12, dua kapal Tiongkok No. 281 dan 282 tiba di sisi kanan dan belakang kapal Vietsel No. 10, setelah berjarak 550 meter dari kapal No. 10, mulai memuntahkan tembakan pertama mereka dengan kecepatan kapal 20 knot dengan empat unit meriam kaliber 57 mm ke lambung dan anjungan di atas kapal No.10 hingga terbakar dengan kobaran api besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun