Kini terbentuk situasi dua lawan satu dengan No. 5, formasi maritim Tiongkok tetap berinisiatif mundur dan memasuki dua jurus untuk memanfaatkan sepenuhnya keunggulan kemampuannya.
Setelah itu, formasi 271 Tiongkok memindahkan kapalnya lagi dan membiarkan kapal Vietsel kapal No. 4 tetap mengapung di luar, masih mempertahankan situasi dua lawan satu, dan menjaga jarak yang tepat dari kapal Vietsel No. 4, mencoba menemukan lokasi yang cocok untuk fokus menyerang No. 4 pada saat pertempuran dimulai.
Mengapa harus memfokuskan senjata pada kapal No. 4 di Vietsel dulu? Karena Wei Mingsen mengira bahwa kapal Vietsel No. 4 adalah kapal komandonya.
Ini adalah foto Kapal Vietsel No. 4, foto diambil dari atas kapal Tiongkok. Saat itu, formasi 271 Tiongkok sedang berhadapan dengan kapal Vietsel No. 4. Dari foto terlihat jelas bahwa moncong meriam kapal Vietsel No. 4 diarahkan ke formasi kapal Tiongkok No. 271.
Pada pukul 09:04 ada senapan mesin di dek belakang Kapal Vietsel No.4 tiba-tiba ditembakkan, 2 tembakan itu tidak diketahui diarahkan kemana. Kapal perang Tiongkok langsung mengeluarkan peringatan kepada musuh dengan sinyal lampu: "Kalian menmbak dulu, kita beri peringatan serius dan kalian akan bertanggung  jawab atas segala akibatnya!"  Peringatan itu dikirim tiga kali berturut-turut.  Kapal Vietsel No.4 menerima sinyalnya, tetapi tidak menjawab.
Tiba-tiba, terjadi pemandangan aneh di kapal perang Vietsel No. 4 tersebut, perilaku anehnya adalah seorang perwira Vietsel tiba-tiba melompat keluar dari kabin dan bergegas ke posisi di mana senapan ditembakkan dan menampar penembak tersebut.
Selanjutnya AL-Vietsel mengembalikan moncong meriam yang tadinya diarahkan ke kapal Tiongkok ke titik nol, dan kapal mulia bergerak kembali menuju daerah perairan dalam ke arah barat daya.
Meriam pada titik nol adalah moncong laras meriam dinaikan ke posisi 45 derajat dari bidikan itu berarti bersifat ramah dan tidak akan digunakan.
Meskipun tembakkan itu adalah ketidak sengajaan, dengan terjadinya insiden itu berarti armada Vietsel telah menempatkan insiatif ofensif ke tangan armada maritim Tiongkok.
Formasi maritim Tiongkok bisa memanfaatkan kesempatan untuk melakukan serangan balik terlebih dahulu, namun mereka memilih tidak melakukannya. Jadi sebagai kamandan laut, apa niat Wei Mingsen saat itu?