Menurut statistik, dalam lima tahun dari 2015 hingga 2019, pemasok Apple AS telah menurun. Kecuali untuk chip inti dengan keunggulan nyata di AS, pemasok lain kepada Apple perlahan-lahan beralih ke produsen non-AS. Operasi "De-Amerikanisasi" Â juga dilakukan.
Namun "De-Amerikanisasi" bagi perusahaan Tiongkok juga harus mengikuti bottom line thinking, artinya tidak semua produk impor harus digantikan oleh produk dalam negeri. Atas dasar menjamin ketersediaan produk dalam negeri maka perlu juga dibuka penggunaan produk impor lanjutan.
Selain itu tampaknya perusahaan Tiongkok juga mengembangkan substitusi domestik yang sesuai, tapi tidak berarti jika mereka mengembangkan produk dalam negeri, mereka hanya bisa menggunakan produk dalam negeri saja, Tiongkok tampaknya tetap berpikiran terbuka untuk tetap bisa menggunakan produk luar.
Dalam jangka pendek, daya saing produk perusahaan Tiongkok tidak bisa tiba-tiba melompat ke atas. Sambil memberikan dukungan dalam negeri, mereka tetap harus membuka pembelian produk-produk canggih dari luar, selama produknya tersedia dan kompetitif, ini tidak hanya akan membantu produsen hilir mempertahankan produk sistem akhir yang berdaya saing dan share pada pangsa pasar global, juga membantu merangsang vitalitas dan daya saing produsen hulu domestik melalui persaingan, untuk mendorong kemajuan yang lebih cepat.
Perusahaan dan industri adalah mesin hematopoietik (pembuat darah) suatu negara jika perusahaan dan industrinya kuat, negara tersebut akan memiliki daya saing yang lebih kuat dan kemajuan yang lebih cepat. Maka negara tersebut memungkinkan untuk berinvestasi untuk pembangunan militer, sains dan teknologi, pendidikan, infrastruktur dll. Dan negara tersebut akan memenangkan persaingan.
Kini AS menolak sekelompok perusahaan Tiongkok untuk memasuki pasar AS, dan AS melarang produk teknologi canggih Amerika digunakan di sekelompok perusahaan Tiongkok papan atas teknologi Tiongkok, dengan memasukan dalam daftar entitas.
AS menekan Tiktok dan WeChat yang tujuannya untuk memperlambat peningkatan daya saing perusahaan Tiongkok, artinya ini justru menunjukkan peningkatan daya saing perusahaan AS relatif lambat.
Itu menandakan perusahaan AS tidak dapat menang dalam persaingan pasar bebas, dan kemampuan mereka untuk menghasilkan keuntungan bagi AS telah melemah, yang berarti mengurangi kemampuan AS untuk berinvestasi dalam sains, militer, dan pendidikan.
Maka dari itu, pemerintah AS menggunakan cara administratif dan yudisial untuk menahan kemajuan perusahaan Tiongkok. Namun, metode penyerangan terhadap lawan ini tidak dapat meningkatkan daya saing perusahaan AS.
Tindakan itu tidak bisa menyelesaikan masalah secara fundamental. Jika masalah tidak bisa diselesaikan secara fundamental, maka tidak akan bisa menghentikan kebangkitan Tiongkok. Bagi Tiongkok, meningkatkan otonomi dan daya saing industri perusahaan-perusahaan domistik adalah kuncinya.
Selain meningkatkan investasi R&D di area bidang-bidang utama, Tiongkok tampaknya juga menyadari bahwa "De-Amerikanisasi" tidak akan membuat Tiongkok menutup diri, tetapi berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan daya saing perusahaan dalam negerinya dan terus bersaing dengan yang lebih kuat. Dengan demikian dapat dipastikan Tiongkok bisa membuat kemajuan lebih cepat.