Tapi menurut beberapa pakar, yang tidak pernah dia sebutkan adalah satu hal, apa itu? Sama seperti pemungutan suara dari sistem yang dipilih secara demokratis, ada kelemahan penting, yaitu "kemungkinannya untuk dapat dimanipulasi", Manipulasi dari sistem terpilih sama dengan kemungkin dimanipulasinya jajak pendapat.
Ini adalah rahasia utama dari sistem pemilihan demokratis Barat. Manipulasi pemilihan demokratis terletak pada kognisi antara pemilih, terpilih dan petahana, perantara yang tidak dapat dihindari. Perantara ini adalah media.
Saat ini, media massa menjadi sarana yang lebih penting bagi pemilih untuk mengenal caleg. Kalau rapat umum pemilu bisa dihadiri ribuan orang, puluhan ribu orang. Namun, pidato kampanye TV sering ditonton jutaan orang, sehingga media massa telah memainkan peran yang semakin penting dalam sistem pemilu model Barat saat ini.
Ketika pemilih harus mengetahui kandidat melalui media massa, maka media massa memiliki "kebebasan" untuk secara sengaja menampilkan dan menggambarkan tentang kandidat.
Misalnya, dalam pemilihan populer terakhir, media massa Prancis mengatakan bahwa kandidat Macron digambarkannya sebagai "bukan dari kiri atau kanan." Tidak ada yang bisa mempertanyakan kapan dia bisa menyatukan mayoritas pemilih Prancis.Â
Rakyat Prancis banyak yang tidak mengenal politisi ini, sebelumnya dia hanya seorang menteri keuangan. Tidak ada yang tahu siapa Macron. Di Prancis, hingga saat ini bisa dikatakan siapa pun yang didukung media bisa terpilih.
Jadi, bagaimana media dengan sengaja menggambarkan kandidat tersebut dalam benaknya? Untuk ini, ada seorang wartawan peneliti yang memiliki pengalaman pribadi untuk diceritakan kepada semua orang.
Di sini peneliti ini ingin menyampaikan beberapa patah kata untuk menjelaskan bahwa di Prancis sulit untuk menjadi seorang calon presiden yang formal, karena tanpa dukungan tanda tangan dari 500 pejabat terpilih atau anggota parlemen, bakal calon (balon) tidak dapat menjadi calon presiden resmi.
Jacque Cheminade telah digambarkan di media Prancis sebagai calon presiden yang "ekstrim kanan". Namun, ketika peneliti ini menghubungi Cheminade, dia menemukan bahwa sebenarnya dia itu adalah seorang sentris (tengah), bahkan bisa dikatakan politisi sayap kiri.
Peneliti ini melihatnya dia adalah calon yang bagus. Disini peneliti ini ingin mengoreksi kesan salah yang diberikan media Prancis kepadanya. Peneliti ini ingin memulihkan kebenaran.Â