Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Apakah Huawei Akan Tumbang Melawan Tekanan Pesaing yang Didukung AS?

23 Agustus 2020   08:51 Diperbarui: 23 Agustus 2020   08:43 9027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: realcleardefense.com
Sumber: realcleardefense.com
Namun Tiongkok tidak lagi menggunakan istilah strategi "Belt and Road", tapi hanya berbicara tentang inisiatif "Belt and Road", dan bersikeras bahwa "Belt and Road" adalah dampak ekonomi asing. Dan membantu negara-negara terkait untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur, dan merealisasikan serangkaian inisiatif untuk situasi win-win.

Tetapi bagi orang-orang seperti Bannon yang penuh dengan pemikiran geopolitik klasik gaya Perang Dingin yang keras kepala, berpandangan ini adalah strategi ekspansi geopolitik Tiongkok.

Kemudian yang ketiga  adalah bidang 5G. Apa itu 5G? Standar teknis untuk infrastruktur komunikasi 5G generasi mendatang.

Tiongkok sedang mengalami revolusi teknologi informasi, inti dari revolusi teknologi informasi, komunikasi dan teknologi informasi, tidak hanya standar teknis tetapi sebenarnya juga seluruh industri. Baca:

https://www.kompasiana.com/makenyok/5f3a01dfd541df0f9269eff2/melihat-revolusi-industri-4-0-tiongkok-dengan-infrastruktur-baru-yang-mungkin-mengubah-pola-dunia-di-masa-depan

Melihat Revolusi Industri 4.0 Tiongkok dengan Infrastruktur Baru yang Mungkin Mengubah Masa Depan

https://www.kompasiana.com/makenyok/5f3a638562e8034f54498552/infrastruktur-5g-menjadi-tumpuhan-dalam-revolusi-industri-4-0-sebagai-satu-kesatuan-di-tiongkok

Infrastruktur 5G Menjadi Tumpuhan Dalam "Revolusi Industri 4.0 Sebagai Satu Kesatuan" di Tiongkok

Dan teknologi 5G sementara ini masih dimonpoli sebuah perusahaan Tiongkok, tidak saja di dalam negeri Tiongkok bahkan juga di dunia, yang menyebabkan suatu vitalistas yang luar biasa.

Dalam pandangan Bannon, ini adalah konsekuensi bencana. Yang mengakibatkan bencana ini adalah Tiongkok yang telah mendapatkan keunggulan teknologi terlebih dahulu.

Dengan perkembangan ini Tiongkok dianggap akan menjadi negara manufaktur besar, ekonomi besar, terutama ekonomi riil, yang akan mencapai vitalitas yang tertinggi, di mana vitalitas ini dengan sendirinya akan masuk dan memproyeksikan ke bidang keuangan. Dalam ranah instan, ini berarti, dalam kata aslinya, setelah lima, tujuh atau delapan tahun, negara-negara Barat tidak mungkin lagi memisahkan atau menggeser Tiongkok dari pasar modal global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun