Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Siapa Saja Para Hawker di Sekitar Trump Menjelang Pilpres AS Akhir Tahun Ini?

4 Agustus 2020   17:36 Diperbarui: 5 Agustus 2020   09:30 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dhaka Tribune + The Boston Globe

Pilpres di AS sudah kurang dari 100 hari lagi, namun suara untuk pertahanan Donald Trump belum juga beranjak naik, bahkan cendrung memburuk.

Bulan lalu hasil survei Trump berada di belakang Capres Biden sekitar 10% dan belakangan sudah mencapai 15% di bawah Biden.

Menurut Q Poll: Biden unggul 15 poin atas Trump di tengah berkenyamuknya  coronavirus (Covid-19) di AS.

Keunggulan Biden (52-37) telah melebar berkat dukungan dari para independen, yang mendukungnya 51-34 dalam polling 15 Juli lalu. Sebuah jajak pendapat Juni yang membuat Biden unggul 8 poin menunjukkan dia hanya unggul 43-40 di antara para independen.

Hanya 35% dari responden jajak pendapat menyetujui cara Trump menangani pandemi Covid-19, nilai terendah sejak survei pertanyaan pertama kali diajukan pada bulan Maret. Hampir dua pertiga (62%) mengatakan Trump lebih menyakitkan daripada membantu upaya untuk memperlambat penyebaran virus.

Terakhir karena situasi pandemi Covid-19 di AS semakin memburuk, terpaksa Konvensi Partai Republik dibatalkan.

Trump kini juga mengenakan masker, yang berarti dia mengakui bahwa pandemi di AS tidak terkendali. Jumlah kasus yang dikonfirmasi di AS telah melebihi 4,2 juta dan jumlah korban jiwa telah melebihi 150.000. Pandemi serius seperti itu belum mencapai puncaknya, juga belum mencapai titik puncak untuk turun.

Sumber: Time Magazine
Sumber: Time Magazine
Akan seberapa  memburuknya di masa depan? Fauci mengatakan bahwa jumlah diagnosis terpapar dapat meningkat setiap hari di masa depan, data terakhir sudah mencapai 4,75 juta terpapar, meninggal 157 ribu. baca: AS Terlambat Memerangi Covid-19 Gara-gara Bermain Politik

AS Terlambat Memerangi COVID-19 Gara-gara Bermain Politik

Dalam menghadapi pandemi yang memburuk ini, bagaimana situasi pemilihan Trump dapat membaik? Dia hampir putus asa untuk terpilih kembali, tetapi Trump tahu bahwa jika dia tidak terpilih kembali, dia akan sengsara.

Tidak hanya kekuasaan dan sumber daya yang hilang, masa jabatan empat tahun Trump telah melakukan hal-hal buruk saat tweeting sementara menantunya, Kushner, menggembar-gemborkan keuangan untuknya, dan kemudian menghasilkan keuntungan besar. Maka urusan ini harus digali.

Setelah Trump tidak berkuasa lagi, banyak pengamat yang memperkirakan dia akan berurusan dengan masalah hukum dan duduk dalam penjara sangatlah mungkin.

Untuk menghadapi krisis tidak terpilihnya kembali Trump, dia harus membuat trik. Triknya hanya satu yaitu memainkan kartu anti-Tiongkok.

Setelah strategi anti-Tiongkok ditetapkan, maka dibentuklah kantor strategi. Kantor strategi Trump ada dua bagian, satu di dalam Gedung Putih dan satunya lagi di luar Gedung Putih.

Kantor strategi anti-Tiongkok dalam Gedung Putih tidak lain adalah Menlu AS Pompeo dan Peter Navarro (asisten presiden, direktur Kantor Perdagangan dan Kebijakan Manufaktur) yang telah berbicara tentang banyak serangan baru-baru ini, juga merupakan jenderal utama anti-Tiongkok.

Sumber: usatoday.com
Sumber: usatoday.com
Kantor strategi dan markas besar Anti-Tiongkok di luar Gedung Putih dipimpin oleh Steve Bannon. Dia masih mendominasi kamp sayap kanan yang diskriminatif rasial dan ekstrem di AS yang disebut supremasi kulit putih. Dia masih memiliki banyak pendukung yang sangat fanatik kepada dia.

Sumber: smh.com.au
Sumber: smh.com.au
Di dalam Gedung Putih, kantor strategi anti-Tiongkok sekarang, yang berada di belakang Pompeo sekarang muncul sosok orang Tiongkok yang dianggap sosok pengkhianat oleh orang Tiongkok, namanya Yu Maochun (Miles Yu Maochun). Yu Maochun disebut sebagai aset nasional kelas berat AS oleh tokoh-tokoh penting di Gedung Putih.

Mengapa Yu Maochun menjadi aset nasional AS kelas berat? Dia dulu belajar di Universitas Nankai di Tiongkok daratan, kemudian belajar di AS, kemudian mengambil gelar Ph.D dari U.C. Berkeley, , PhD-University of California, Berkeley; MA--Swarthmore College, dan kemudian mengajar sebagai profesor di Akademi Angkatan Laut AS

Tugas Yu di Departemen Luar Negeri AS: Asosiasi Sejarah AS; Studi Asia; Asosiasi Amerika untuk Studi Tiongkok; Pendiri dan direktur US Naval Academy Asia Forum 2008--sekarang; Anggota Komite Keunggulan Pengajaran Fakultas Sipil Akademi Angkatan Laut, 2008 -- sekarang.

Memperoleh pengahargaan: Kelas 1951 USNA Research Excellence Award, 2009; Penghargaan Layanan Militer Navy, 2009; USNA Special Action Awards, 1994-2009

Kemudian, dia dijaring oleh Trump, dan sekarang menjadi think tank penting dalam kebijakan anti-Tiongkok bagi Pompeo, sehingga disebut sebagai aset nasional AS untuk anti-Tiongkok.

Mengapa dia populer? Karena dia orang Tiongkok, dia mengerti kondisi nasional Tiongkok, dia juga mengerti apa yang ditakuti orang Tiongkok, sangat memahami tentang kepercayaan orang Tiongkok. Jadi dia membantu Pompeo, membantu Navarro, membantu Trump merancang serangkaian strategi anti-Tiongkok dan kebijakan anti-Tiongkok.

Sumber: people.followcn.com
Sumber: people.followcn.com
Itulah mengapa akhir-akhir ini strategi anti-Tiongkok AS bisa menjadi begitu berat saat ini, karena adanya Yu Maochun yang cukup memahami situasi dan kondisi Tiongkok.

Pengamat melihat tatik utama Gedung Putih yang dipimpin Pompeo dan Navarro yang mereka kejar sebagai startegi anti-Tiongkok dilakukan dengan jurus-jurus antara lain sebagai berikut.

Trik atau jurus pertama disebut mencari kambing hitam atau dunping pandemi. Apa itu dumping pandemi? Wabah Covid-19 di AS sudah sangat serius, itu adalah konsekuensi dari perjuangan Trump yang tidak efektif melawan pandemi. Tapi Trump tidak mau mengakuinya, dia mencari kambing hitam, dia ingin menyalahkan pihak lain.

Maka target terbaik sebagai kambing hitam adalah Tiongkok. Oleh karena itu, apa yang disebut teori tanggung jawab Tiongkok telah muncul, yaitu, tanggung jawab untuk pneumonia mahkota baru atau Covid-19 ini adalah Tiongkok, virus dibuat di Tiongkok, virus menyebar dari Tiongkok, dan virus ini tersembunyi di Tiongkok.

Oleh karena itu, Tiongkok harus memikul semua tanggung jawab. Maka dari itu AS harus lebih anti-Tiongkok dengan pandemi yang serius ini. Jadi rakyat AS harus mendukung Trump anti-Tiongkok, dan tidak menyalahkan Trump.

Jurus kedua, "Operating the Hong Kong Version of the National Security Law" atau memelintir tujuan pokok dari UU Kemanan Naasional Hong Kong. Dsini kita bisa melihat bagaimana Pompeo menggambarkan UU ini sebagai perampasan kebebsan berpendapat dan berbicara, melemahkan "satu negara dua sistem" . Kemudian dengan melebih-lebihkan bahwa UU Keamanan Nasional bahwa Tiongkok akan menjadi musuh dari seluruh dunia, dengan maskud untuk mengisolasi Tiongkok.

Pendek kata, UU Keamanan Nasional Hong Kong, telah dijadi Gedung Putih sebagai tuduhan buruk kepada Tiongkok dan merupakan bagian yang sangat penting dari strategi anti-Tiongkok mereka.

Jurus ketiga, membuat panas dan kacau LTS (Laut Tiongkok Selatan) dengan menghasut dan mengadu domba negara-negara ASEAN dengan Tiongkok. Dengan mendorong mereka untuk mengklaim kedaulatan di LTS.

Ketika Tiongkok akan melakukan ekplorasi di kepulauan  Xisha untuk melakukan pengeboran sumur minyak oleh CNOOC yang merupakan perusahaan milik negara Tiongkok, maka AS menjatuhkan sanksi pada perusahaan tersebut.

Kemudian dua kapal induk melabrak di LTS, terus-menerus melakukan latihan militer skala besar dan melakukan pengintaian jarak dekat, dengan masuk ke perairan teritorial 12 mil laut dari kepulauan dan terumbu karang Tiongkok.

Tindakan ini sungguh memprovokasi perang dan menciptakan konflik di LTS. Akhir-akhir ini, AS telah menarik Jepang, India, dan Australia (Inggris akan menusul) untuk melakukan latihan militer bersama di LTS. Tujuannya untuk malakukan tekanan kepada Tiongkok, menunjukkan otot kekuatan militer, dengan tindakan ini untuk mengalihkan masalah rumah tangga AS yang belakangan ini sedang kacau.

Trik dan jurus berikutnya, adalah menggunakan elemen-elemen pro-kemerdekaan Taiwan di Taiwan sebagai pion, pengawas, untuk menciptakan dan menginspirasi kemerdekaan Taiwan dan populisme melawan Tiongkok daratan.

Kemudian membantu melatih pasukan Taiwan, dengan demikian mempunyai alasan untuk masuk dan menempatkan pasukan AS di Taiwan. Selanjutnya mengirim terus-menerus jet-jet tempur dan pesawat pengintai berpatroli di wilayah udara Taiwan. Seperti diketahui oleh Tiongkok daratan menganggap Taiwan merupakan wilayah yang tak terpisahkan dari negaranya. Sehingga dapat disimpulkan sebagai pelanggaran terhadap Komunike Bersama Tiongkok-AS.

Jurus dan trik lain Mencoreng Kedutaan Tiongkok dan menutup dengan paksa Kantor Konsulat Tiongkok di AS. Misalnya penutupan Konsulat Tiongkok di Houston, Texas, yang tidak dapat dijelas dengan jelas alasannya, AS menuduh di konsulat ini sebagai pusat mata-mata, dan memberi waktu 72 jam untuk menutup dan mengosongkan gedungnya.

Personil konsulat dipaksa pergi. Bagaimana dengan buktinya? Alhasil, bukti sekarang disajikan berbunyi, "Ada beberapa mata-mata Tiongkok ditangkap. Tapi bukan dari Houston melainkan dari San Francisco. Mengapa justru Konsulat Jenderal di Houston yang ditutup? Alasannya sama sekali tidak diketahui.

Para pengamat pikir itu hanya alasan. Kemudian begitu asap api muncul di dalam konsulat Tiongkok di Houston, dikatakan Tiongkok membakar dokumen rahasia, dan pembakaran dokumen ini dijadikan tuduhan yang tidak berdasar dengan mengatakan, mengapa membakar dokumen, ini pasti membakar dokumen rahasia AS yang dicuri. Trik demikian sudah sering dilakukan AS sebelumnya.

Langkah dan trik Pompeo yang sangat kejam adalah menargetkan ke beberapa perusahaan hebat Tiongkok antara lain yang menyolok Huawei dan ZTE, dengan menggunakan berbagai metode untuk berusaha menghancurkan perusahaan-perusahaan inti Tiongkok.

Pompeo percaya dengan menghancurkan perusahaan inti berarti menghancurkan teknologi inti Tiongkok, dengan dihancurkannya perusahaan-perusahaan inti, maka kekuatan nasional pasti akan merosot.

Dalam proses menjatuhkan perusahaan itu, antara lain dengan mengatur tuduhan-tudahan yang mengada-ada, seperti yang terjadi pada Alstom dan menangkapan terhadap Meng Wanzhou CFO Huawei, trik-trik jahat dan keji serta beracun terhadap Huawei dan ZTE, menurut sumber yang didapat pengamat luar datang dari Yu Maochun yang oleh rakyat Tiongkok dianggap seorang penghianat.

Baca:
Kelihaian AS Mengakuisisi Alstom "Gratis" dan Kini Giliran Huawei
Mengapa AS Begitu Takut Terhadap Huawei Tidak Dengan Samsung?
Mau Menang Sendiri AS Menangkap Direktur Global Huawei di Kanada
Opini Berbagai Pihak terhadap Penangkapan CFO Huawei di Kanada

Yu Maochun bukan seorang diri, dia juga membawa beberapa pembangkang Tiongkok untuk membantu Trump dan Pompeo melakukan hal ini.

Belakangan AS dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan pembatasan perjalanan terhadap anggota partai Komunis Tiongkok (PKT) di tengah pertikaian yang semakin dalam, dengan Presiden Donald Trump mengatakan sanksi lebih lanjut mungkin dilakukan dan Beijing bersumpah akan membalas.

Sebuah rancangan proklamasi kepresidenan akan mencabut visa bagi anggota PKT dan keluarga mereka, menurut New York Times, mengutip empat orang yang mengetahui larangan perjalanan yang diusulkan yang dapat diterapkan kepada sebanyak 92 juta anggota partai.

Sanksi ini menurut pengamat bertujuan untuk memecah belah persatuan di dalam negeri Tiongkok antara warga biasa dan warga yang menjadi PKT.

PKT didirikan pada 1921 dan telah mendominasi politik Tiongkok sejak mengalahkan Kuomintang dalam Perang Sipil pada 1949. Setelah 1949, PKT telah mengalami banyak perubahan, beberapa didominasi oleh kenyataan, dan beberapa didorong oleh pertimbangan sempit untuk merebut kekuasaan.

Dalam beberapa dekade terakhir, PKT tampaknya telah menjadi benteng para teknokrat, mereka mempromosikan kebijakan industri untuk menekankan pertumbuhan ekonomi dan mempertahankan hubungan yang erat dengan komunitas bisnis, dan pada saat yang sama, mereka menghukum mereka yang tidak mematuhi kekuasaan.

Namun akan menjadi kesulitan bagi AS untuk melacak 92 juta anggota PKT, dan kleuaarga mereka, dengan asumsi jika AS memutuskan untuk memberlakukan larangan perjalanan pada orang-orang ini, tidak jelas apakah dapat dilakukan dengan lebih baik dalam hal ini. Para ahli memperingatkan bahwa rancangan larangan tersebut hampir tidak mungkin diterapkan dalam skala besar.

Meski begitu, AS masih dapat membangun mekanisme baru untuk memungkinkan Departemen Luar Negeri dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS untuk melacak keanggotaan partai lebih dekat. Beberapa warga Tiongkok yang telah ke AS baru-baru ini mengatakan bahwa mereka tidak ingat ditanyai tentang latar belakang partai politik, meskipun beberapa formulir aplikasi visa Departemen Luar Negeri secara langsung menanyakan pertanyaan ini.

Setiap peraturan baru mungkin lebih mudah diterapkan pada pemimpin politik Tiongkok yang lebih terkenal dan keluarga mereka. Jika presiden AS menandatangani larangan ini, mungkin akan lebih sulit bagi anak-anak dari pemimpin Tiongkok untuk memasuki AS. Sebagai contoh, putri Xi Jinping, Xi Mingze belajar di Harvard dengan nama samaran beberapa tahun yang lalu.

Namun, jika diberlakukan dengan ketat, larangan visa ini dapat membawa kesulitan bagi kehidupan banyak orang lain. Sarjana dan pengusaha yang sering datang ke AS mungkin harus mengungkapkan keanggotaan partai mereka, jika tidak mereka dapat melanggar undang-undang yang menghukum aplikasi visa palsu.

Hua Chunying, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiobngkok, menyebut kemungkinan langkah ini oleh pemerintahan Trump "sangat menyedihkan."

"Sebagai negara paling kuat di dunia, selain dari ancaman dan sanksi, kesan seperti apa yang ingin ditinggalkan AS pada dunia? Saya harap AS akan berhenti melakukan hal-hal yang melanggar norma dasar hubungan internasional."

AS hanya mengancam untuk mencegah banyak orang datang ke AS dan mempromosikan relokasi konferensi bisnis dan acara-acara lain yang melibatkan orang Amerika dan Tiongkok ke negara-negara lain, seperti Kanada.

Di luar Gedung Putih adalah Steve Bannon, Dia pada pilpres terakhir dulu adalah tokoh penting di belakang Trump yang mengalahkan capres Hillary Clinton.

Maka setelah Trump memasuki Gedung Putih, Bannon menjadi penasihat strategi utama Trump. Pada saat itu, banyak orang Amerika yang mengatakan dia sebagai  bapak nasional Trump, dan beberapa bahkan menyebut Bannon sebagai presiden bawah tanah.

Kemudian, pada bulan Agustus 2017, Bannon tersapu dari Gedung Putih, karena perselisihan antara Bannon dan Trump. Tetapi sekarang situasinya berbeda. Sekarang pemilihan Trump menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan tampaknya akan kalah dari Biden.

Pada saat ini, Bannon diperlukan, sehingga sekarang Bannon dipercaya dengan tanggung jawab yang berat dan pengusaha-penguasaha hitam Tiongkok yang tidak bermoral, dan dianggap pengkhianat besar oleh orang Tiongkok untuk mendukungnya, sehingga dia memiliki uang dan kekuasaan yang diberikan oleh Trump.  Jadi Bannon telah hidup kembali.

Saat pemilihan semakin dekat, Steve Bannon dan sekutunya berusaha mengembalikan mantan kepala ahli strategi Gedung Putih ke lingkaran media yang diketahui memengaruhi pemikiran presiden.

Seorang bankir investasi yang menjadi ketua Breitbart News dan memimpin kampanye Donald Trump pada 2016, Bannon memiliki hubungan luas dengan gerakan nasionalis sayap kanan global.

Menurut berita dari "The Sydney Morning Herald" Juli 26, 2020: Separatis Tiongkok yang didukung oleh mantan penasihat presiden AS Steve Bannon, seorang miliarder Tiongkok yang buron dan salah satu pemain sepak bola paling terkenal Tiongkok akan berkumpul untuk pertama kalinya di Australia pada Senin (27 Juli) untuk memanfaatkan ketegangan yang semakin dalam antara Australia dan Partai Komunis Tiongkok.

Sumber: theguardian.com
Sumber: theguardian.com
Bannon - mantan kepala ahli strategi Presiden AS Donald Trump - direkrut pada tahun 2018 oleh pengusaha Tiongkok yang diasingkan, Guo Wengui, yang membuat kekayaannya dalam pengembangan real estat. Guo mengklaim telah menginvestasikan US$ 100 juta (A$ 140 juta) dalam menyelidiki dugaan penyalahgunaan kekuasaan oleh orang-orang di tingkat tertinggi PKT dan dalam pembentukan gerakan pro-demokrasi di bawah panji Negara Federal Baru Tiongkok.

FBI sedang menyelidiki sumber dana untuk pergerakan dan kontrak senilai US $ 1 juta antara Bannon dan Guo, menurut Wall Street Journal. Guo telah dituduh oleh pemerintah Tiongkok melakukan pencucian uang, penipuan, penculikan dan tuduhan perkosaan yang dia klaim telah dibuat sebagai balasan atas serangkaian video yang membuat tuduhan korupsi yang tidak diverifikasi terhadap pejabat PKT.

Sumber: smh.com.au
Sumber: smh.com.au
Pasangan itu meresmikan gerakan itu pada Juni dengan menerbangkan armada pesawat baling-baling dengan bendera yang diapit di antara mereka di atas Patung Liberty di New York sebelum Guo menumpahkan darah pada sebuah deklarasi yang berjanji untuk menggulingkan PKT.

Bintang sepak bola Hao Haidong, yang dikenal sebagai "Maradona" Tiongkok, dan istrinya, Ye Zhaoying, mantan juara dunia bulu tangkis Tiongkok, adalah pemimpin penting lainnya dalam grup itu. Mereka-mereka ini telah dinyatakan penghianat oleh Tiongkok.

Sumber: South China Morning Post
Sumber: South China Morning Post
Lembaga Kebijakan Strategis Australia menemukan pada bulan Juni bahwa Guo, juga dikenal sebagai Miles Kwok, telah menjadi target kampanye media sosial berbasis negara yang melibatkan lebih dari 70.000 tweet terkoordinasi yang menuduh miliarder itu pengkhianat dan pembohong yang tidak bermoral.

Steve Bannon Direkrut Kembali

Bannon dipecat sebagai penasihat utama presiden pada musim panas 2017, setelah protes supremasi kulit putih di Charlottesville, Virginia di mana seorang kontra-demonstran terbunuh.

Sejak itu dia telah bekerja untuk meningkatkan kandidat konservatif pemberontak di pemilihan pendahuluan Partai Republik, kadang-kadang bertentangan dengan tujuan administrasi Trump, dan telah berusaha untuk mendorong gerakan populis sayap kanan di Eropa.

Bannon telah memusatkan perhatian pada Tiongkok sejak meninggalkan pemerintahan Trump pada 2017 setelah dia keluar Gedung Putih untuk menjadi lebih keras dalam hubungannya dengan Beijing.

Baru-baru ini, Bannon dan Jason Miller, mantan penasihat komunikasi Trump, mengerjakan podcast yang disebut Ruang Perang Bannon, sebuah penawaran khusus untuk sayap kanan partai. Keduanya kini telah kembali ke lingkaran media Republik dan konservatif yang lebih utama.

Miller baru-baru ini kembali ke kampanye Trump sebagai penasihat senior, sering memberi pengarahan kepada Trump dan dilaporkan memiliki reputasi baik dengan presiden.

Keberhasilan Bannon lebih sederhana, tetapi dia baru-baru ini muncul di Fox News, mendiskusikan pemilihan yang akan datang dan memuji bos yang memecatnya.

"Ketika orang melihat perbedaan antara tatanan Trump dan kekacauan (calon presiden Demokrat Joe Biden)," katanya, "saya pikir itu akan menjadi pilihan yang cukup jelas dan saya pikir Biden akan memiliki waktu yang sangat sulit untuk membuat kasus ini kepada orang-orang. " Kata Bannon.

Banyak warga AS dan pengamat yang mengatakan bahwa Bannon sekarang menjadi populer kembali, dan Bannon melakukan hal itu lagi, yang pertama disebut Teori Meruntuhkan Tiongkok, dengan cara memecah belah Tiongkok, dan kemudian disebut Teori Ancaman Tiongkok. Topiknya sekarang disebut "Teori Tanggung Jawab Tiongkok".

Yang dimaksud dengan "Teori Tanggung Jawab Tiongkok" adalah dengan menuduh Virus Covid-19 dibuat Tiongkok dan disebarkan ke seluruh dunia. Oleh karena itu Tiongkok harus bertanggung jawab atas 150 juta kasus Covid-19 yang telah dikonfirmasi terpapar, sehingga Tiongkok harus membayar komnpensasi untuk pandemi ini.

Jumlah kompensasi ini disebut Angka Astronomi, yang disebut "Teori Tanggung Jawab Tiongkok".

Bannon terlibat dalam hal ini, dan kemudian terlibat dalam diskriminasi rasial, menghasut orang-orang Amerika untuk menentang Tiongkok dan anti-Tionghoa, dan dia menciptakan konfrontasi yang sangat sengit antara Tiongkok dan AS. Akibatnya kini antara Tiongkok dan AS sudah berada di ambang perang.

Trik keempat Bannon ini, secara keseluruhan, adalah tantangan terakhir bagi Trump untuk menyelamatkan pemilihannya yang kritis. Hal ini disebut Strategi Anti-Tiongkok.

Strategi Anti-Tiongkok mendirikan kantor di luar dan di dalam Gedung Putih, dua serangan internal dan eksternal telah membuatnya sangat penting untuk bertahan hidup, dan seluruh permainan antara Tiongkok dan AS telah mencapai apa yang disebut sebagai berada di ambang atau ujung perang.

Dengan sendiri strategi ini tampaknya telah terbaca oleh Tiongkok juga, sehingga Kongres Rakyat Nasional Tiongkok merapatkan barisan dan bersatu untuk menangkal kekuatan luar dan mewaspadai serta memberantas penghianat-penghianat dalam negeri untuk mencegah tidak tergunakan oleh intrik-intrik dari strategi AS ini.

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

Courant | People.followcn | Uscnpm | The Guardian | SMH | USA Today | Youtube | Courant | NY Times

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun