Keesokan harinya, pada 4 November 1962, angkutan pertama pesawat angkut AS mendarat di bandara di Calcutta. Di depan banyak wartawan, seorang Brigadir Jenderal AD-AS Forman sendiri membuka pintu kabin, yang penuh dengan senjata berat Amerika. Beberapa jam kemudian Seluruh dunia tahu. AS memberikan bantuan militer kepada India dalam perang.
Media  Inggris "Times" menulis dalam sebuah laporan pada hari yang sama bahwa India telah sepenuhnya mengubah kebijakan yang telah diikuti sejak kemerdekaan,  India percaya bahwa hanya dilengkapi dengan peralatan yang dapat disediakan oleh AS dalam jumlah besar dan yang berkualitas barulah dapat mengalahkan tentara Tiongkok.
Senjata-senjata Barat ini segera diangkut ke perbatasan Tiongkok-India, dan beberapa bahkan dijatuhkan dari udara langsung ke pasukan tempur garis depan.
Pada saat yang sama, beberapa orang pemerintahan di India juga berencana untuk membuka medan perang kedua di Tiongkok, yaitu Taiwan.
Sebuah surat kabar India mengatakan secara terbuka bahwa mereka harus melakukan yang terbaik untuk mempromosikan invasi Taiwan ke pantai selatan Tiongkok, tetapi ketika Presiden AS Kennedy secara terbuka mengakui "Garis McMahon", Chiang Kai-shek segera mengajukan protes keras ke AS atas apa yang disebut "Garis McMahon" mengatakan: "Itu diusulkan secara sepihak oleh Inggris ketika mereka memerintah India. Kami tidak pernah mengakui garis ini, dan sangat menentang klaim AS ini."
India sibuk meminta bantuan untuk membeli senjata dan mempersenjatai pasukannya sendiri, tetapi tentara Tiongkok telah bekerja keras hanya selama 22 hari, membuka jalan untuk persiapan pertempuran telah diperbaiki dari Himalaya hingga mencapai garis depan Tawang/Dawang.
Sejak sesudah 20 Oktober 1962, perbaikan jalan dari Cuona ke Shanan Tibet menuju ke garis depan perbatasan Dawang benar-benar sangat sulit dan memakan nyawa.
Fan Yurong menceritakan pengalamannya: "Mungkin tempat ini dan jalan ini tidak bisa disebut jalan, ketika mengendarai kendaraan di sisi jalan seorang harus turun memberi komando di udara yang sangat dingin dengan berpakai mantel tentara yang punggunnya ditutupi kulit kambing besar, seorang dibelakang mengawasi jalannya kendaraan, kendaraan berjalan sangat pelan sekali."
Pada saat yang sama, India mulai meningkatkan pasukan di perbatasan Tiongkok-India. Di bagian timur, Angkatan Darat India mengerahkan markas militer, 4 divisi, dan 8 brigade dan 28 batalion dengan sekitar 30.000 orang.
Di arah Dawang, Angkatan Darat India telah menempatkan lebih dari 15.000 pasukan di 5 brigade dan 15 batalion di bawah komando Komando Divisi 4 Angkatan Darat.
Tentara India memusatkan pasukannya di selatan Tawang, dari Xishankou ke Bondila, dan Tawang akan menjadi arah serangan utamanya.