Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menguak Fakta Sejarah Perang Perbatasan India-Tiongkok Tahun 1962 (4)

28 Juni 2020   16:12 Diperbarui: 28 Juni 2020   16:18 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ilustrasi dari youtube.com

Pada 20 Oktober 1962, di kaki bukit Himalaya di ketinggian 3.000 meter di perbatasan Tiongkok-India, penjaga perbatasan Tiongkok melancarkan serangan terhadap tentara India yang menyerang. Ini adalah tempat pertama bagi Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) untuk mempertahankan kedaulatan negara dan integritas wilayah setelah berdirinya Repubik Rakyat Tiongkok (RRT). Serangan balik memperrtahankan perbatasan dilakukan kali ini.

Satuan Tibet 419 adalah kode untuk komando garis depan. Terdiri dari resimen 154 dan resimen 157 di resimen itu. Tiga resimen infantri juga memiliki 32 resimen dari 32 resimen dan resimen 31. Resimen artileri adalah  resimen 308, dan resimen teknik adalah  resimen136. Keseluruhaannya ada 10.300 pasukan.

Pasukan 419 Tibet memusnahkan Brigade Infanteri ke-7 dari Divisi Keempat Ace Keempat India dalam waktu tiga hari sejak kemenangan awal di Garis Depan Timur di wilayah Kajielang.

Sebelum perang, Letjend. Kaul, Komandan tentara India, bercanda bahwa kegagalan untuk bergabung dengan misi saya bakal gagal dalam pemerintah. Saya tidak berharap ramalan ini menjadi kenyataan.

Suara tembakan di sepanjang perbatasan Tiongkok-India dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, dan media Barat gempar. "Daily Telegraph" Inggris menulis secara berlebihan bahwa ini adalah babak pertama di mana raksasa Komunis di benua Asia bersaing dengan raksasa non-Komunis untuk merebut hati orang Asia.

Media lain telah menyerukan PBB untuk campur tangan di India seperti halnya di Perang Korea. Langkah pertama Nehru adalah menyalahkan kekalahan pada menteri pertahanan, V.K. Menon, dan untuk mengambil alih Kementerian Pertahanan India. Dia kemudian berteriak-teriak di New Delhi untuk meneriakkan nama Mahatma Gandhi dan mengusir orang-orang Tiongkok.

Dunia luar penuh kebisingan dan keributan, tetapi tegang dan sunyi di pos komando lanjutan di Wilayah Militer Tibet di perbatasan. Pada saat itu, para jenderal sudah membuat sketsa di peta dan akan mulai mengirim pasukan ke perang berikutnya.

Pada tanggal 25 Oktober 1962, garnisun India tidak melepaskan satu tembakan pun dan melarikan diri melintasi Sungai Dawang dan melarikan diri ke selatan. Tentara Tiongkok dapat merebut kembali Dawang, sebuah kota besar di Tibet selatan yang diduduki oleh India sejak 1950. Pertempuran tahap pertama berakhir.

Selama gencatan senjata, Zhou Enlai mengirim dua surat ke Nehru, berharap bahwa India akan menanggapi secara positif tiga proposal yang diajukan oleh pemerintah Tiongkok untuk penyelesaian damai masalah perbatasan Tiongkok-India, dan menguraikan penarikan pasukan bersenjata kedua belah pihak dari garis kontrol sebenarnya sejauh 20 kilometer. Nehru menolaknya.

Rupanya India menyibukkan sesuatu, untuk membeli senjata dari berbagai negara, dan senjata besar-besaran yang mereka beli telah datang.

Pada 3 November 1962, ketika duta besar AS untuk India Galbraith bertemu Nehru, dia menyerahkan surat tulisan tangan dari Presiden AS John F. Kennedy, yang menyatakan bahwa pemerintah AS akan mengakui "Garis McMahon" sebagaimana diakui oleh praktik mikro-modern, sebagai perbatasan internasional. Selain itu, duta besar AS mengatakan kepada Nehru bahwa AS akan memberi India 1 miliar dolar bantuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun