Mengapa Sengketa Perbatasan India-Tiongkok Tak Kunjung Selesai?
Ketika Perang Korea pecah pada tahun 1950, pasukan militer RRT dengan cepat terkonsentrasi di timur dan tidak punya waktu untuk melihat ke barat. India, yang baru merdeka selama tiga tahun, memanfaatkan kesempatan ini untuk memajukan pasukannya ke selatan "Garis McMahon" pada tahun 1951 dan menduduki kota penting Tibet selatan Tawang/Dawang.
Dengan selesainya proses integrasi politik internal Tiongkok dalam pembentukan negara baru, kekuatan pertahanan militer Tiongkok akan secara bertahap maju ke daerah-daerah terpencil yang lalai di masa lalu, sehingga India percaya bahwa jika mereka tidak melakukannya sekarang, tidak akan ada peluang kelak.
Nehru dan Mao Zedong memperhitungkan situasi internasional pada waktu itu dan situasi keseluruhan persahabatan Tiongkok-India, dan pemerintah Tiongkok memilih kebijakan menunda perselisihan untuk di-diskusi di masa depan.
Namun, sejak 1958, hubungan Tiongkok-Soviet memburuk, Khrushchev mulai memihak India pada masalah perbatasan Tiongkok-India, dan Amerika Serikat juga menyukai India negera yang mengklaim dan penggagas negara "Non Blok", namun yang secara efektif dapat menahan pasukan komunis ke Asia selatan, dengan dukungan negara-negara adidaya AS dan Uni Soviet, nada bicara Nehru berangsur-angsur meningkat.
Bahkan ketika terjadi pemberontakan di Tibet pada tahun 1959 dan terjadi pemberantasan pemberontakan tersebut oleh Tiongkok juga memberi India kesempatan yang sangat langsung, India percaya bahwa ini adalah kesempatan untuk mencapai tujuan atas pemetaan perbatasannya untuk mendorong lebih ke dalam garis perbatasan Tiongkok melalui kerja sama dengan sekelompok pemberontak di Tibet. (Baca)
Kronologi Insiden Baku Tembak Pertama
Namun sebenarnya, setelah tahun 1959, gesekan dan konflik yang tidak nyaman antara Tiongkok dan India pada dasarnya telah meningkat sampai pada titik hingga akhirnya terjadi senjata menyalak.
Pada 25 Agustus 1959, konflik bersenjata pertama antara kedua pasukan pecah di Langjiu di sisi timur perbatasan Tiongkok-India.
Saat itu, gugus tugas Majidun Tiongkok memimpin kompi kedua resimen pertama Divisi Militer Shannan untuk memasuki Yalep di Majidun untuk melakukan pekerjaan massal.