AS Tidak Berani Menjatuhkan Sanksi Terhadap Hong Kong
Fakta telah membuktikan bahwa AS tidak berani menghancurkan hasil negosiasi perdagangan fase pertama atau langsung berani memberi sanksi kepada Hong Kong. Hong Kong (HK) sangat penting bagi AS, ancaman Trump kepada HK akan membuat dia kesulitan besar.
Karena HK adalah kawasan pabean yang independen, dalam WTO, hanya ada empat kawasan jenis ini: UE, Hong Kong, Makau, dan Taiwan. Jika AS tidak mengakui status kawasan pabean independen Hong Kong karena kemarahannya, status internasional Hong Kong secara alami akan terpukul.
Sejak 2009, HK adalah salah satu dari sedikit yang memberikan surplus perdagangan bagi AS, dan HK merupakan defisit perdagangan terbesar dengan AS di dunia.
Bahkan tidak sebanding dengan surplus perdagangan dengan Taiwan, meskpun pemimpin Taiwan Tsai Ing-we telah terus menggelayot ke paha AS, surplus terhadap Taiwan hanya sebesar US$ 11,9 milyar setahun, yang hanya sepertiga dari HK. Menghancurkan HK berarti seperti membunuh orang tua sendiri. Maka sekonyol-konyol Trump, dia sangat paham konsekuensi sanksi terhadap HK.
Pandemi Covid-19 membuat resesi AS yang harus kehilangan hampir US$ 40 miliyar dari perdagangan. Situasi ekonomi AS tahun ini sudah sangat buruk.
Jika melakukan penghacuran dolar Hong Kong dengan membatalkan perjanjian perdagangan bebas juga menghancurkan hegemoni dolar AS (US$) Dolar Hong Kong (HK$) adalah satu-satunya mata uang di negara maju yang mengadopsi nilai tukar tetap dengan dolar AS. Stabilitas nilai dolar Hong Kong mewakili status keuangan Hong Kong.
Jika AS menjatuhkan sanksi kepada Hong Kong atau bahkan mengancam akan memberikan sanksi kepada Hong Kong, selama nilai tukar dolar Hong Kong terpengaruh, itu akan memblokir kesenjangan dalam output global dolar AS.
Ketika HK$ ditukar secara bebas dengan US$, orang Amerika memberikan kue kepada HK$, tetapi bukan itu yang dibutuhkan AS.
Tautan RMB(mata uang Tiongkok)-HK$-US$, yang pernah dipecah menjadi aset US$-RMB,US$ yang ada di Tiongkok yang akan dikeluarkan akan mengalami banyak kesulitan, dan sangat sulit untuk keluar masuk, dan secara substansial mengurangi kecepatan masuknya US$ ke seluruh pasar Asia-Pasifik.
Kerusakan paling total adalah likuiditas dolar AS. Tanpa surplus dari Hong Kong AS akan banyak kehilangan uang, dan aliran modal tidak lancar. Kerugian dari semua ini benar-benar kehilangan emas dan perak asli alias rugi nyata.